Ada Rencana Impor Garam 3,07 Juta Ton, Daya Saing Garam Lokal Dinilai Masih Rendah

Selasa, 30 Maret 2021 - 06:58 WIB
loading...
Ada Rencana Impor Garam...
Pemerintah berencana mengimpor 3,07 juta ton garam. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Pemerintah pusat berencana melakukan impor garam sebanyak 3,07 juta ton. Angka impor garam ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020 yang sebanyak 2,7 juta ton. Impor tersebut untuk memenuhi bahan baku industri yang saat ini belum bisa diproduksi di dalam negeri.



Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Gunawan Saleh mengatakan, garam sebagai bahan baku memang banyak dibutuhkan pelaku industri. Seperti untuk bahan baku produksi kaca dan kertas. Bahkan, industri makanan dan minuman juga membutuhkan garam . " Impor garam ini sebenarnya untuk industri, bukan konsumsi. Tapi rembesannya ini yang kita tidak tahu," katanya.



Impor garam , lanjutnya, biasanya berasal dari Australia dan India. Sebab, kedua negara itu mampu menjual garam dengan harga cukup murah. Garam Australia dihargai sekitar Rp600/kg sudah tiba di gudang. Sementara dari India seharga Rp400/kg. Di petambak lokal, seharga Rp500/kg. Jika diakumulasi dengan biasa distribusi seharga Rp800/kg. " Garam impor kualitasnya lebih bagus dan harganya bersaing," terangnya.



Menurutnya, rendahnya daya saing garam lokal dengan luar negeri akibat kurangnya teknologi. Garam lokal mayoritas diproduksi dengan cara tradisional. Sehingga butuh biaya lebih besar. Sementara garam impor, sudah mengadopsi teknologi modern yang membuat biaya produksi lebih efisien.



"Saat ini, kami berupaya memperbaiki kualitas garam petambak dengan memberikan hibah seperti teknologi geomembran. Kualitas Hcl di petambak saat ini bawah 90%. Sedangkan kebutuhan industri adalah 97%," katanya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4483 seconds (0.1#10.140)