Densus 88 Amankan Tiga Terduga Teroris Jaringan MIT di Palu
loading...
A
A
A
PALU - Detasemen Khusus ( Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri dengan dukungan Brimob Polda Sulawesi Tengah berhasil mengamankan tiga terduga teroris yang tergabung dalam jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Salah satu terduga, berinisial MW, diketahui telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) selama 10 tahun sebelum akhirnya ditangkap bersama dua rekannya.
MW ditangkap di sebuah rumah di Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Penangkapan ini dilakukan setelah pengintaian intensif oleh tim khusus. Ketua RT 5 Kelurahan Baiya, Edy Suherman, mengungkapkan bahwa warga sekitar terkejut dengan penangkapan tersebut, terutama karena pemilik rumah tidak melaporkan keberadaan MW sebagai warga baru di wilayah tersebut.
Sementara itu, dua terduga lainnya, berinisial RR dan AS, diamankan di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Keduanya diduga berperan sebagai penyandang dana kelompok MIT yang beroperasi di wilayah tersebut.
Ketua RT 5 Baiya, Edy Suherman menyatakan, ketiga terduga teroris baru datang dari Makassar ke Kota Palu untuk mencari kerja. Mereka tinggal di rumah kerabatnya. Edy mengaku belom menerima laporan adanya tamu yang menginap dari warganya tapi tiba-tiba mereka ditangkap polisi.
"Untuk barang bukti, tasnya saja yang diamankan. Kalau di dalam tadi hapenya dan identitas, KTP-nya (turut disita)," kata Edy, Jumat (20/12/2024).
Saat ini, ketiga terduga teroris, yakni MW, RR, dan AS, telah diamankan bersama barang bukti yang berhasil ditemukan. Mereka telah dibawa ke Mabes Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penangkapan ini diharapkan dapat mengungkap keberadaan anggota kelompok MIT lainnya yang masih tersisa.
MW ditangkap di sebuah rumah di Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Penangkapan ini dilakukan setelah pengintaian intensif oleh tim khusus. Ketua RT 5 Kelurahan Baiya, Edy Suherman, mengungkapkan bahwa warga sekitar terkejut dengan penangkapan tersebut, terutama karena pemilik rumah tidak melaporkan keberadaan MW sebagai warga baru di wilayah tersebut.
Sementara itu, dua terduga lainnya, berinisial RR dan AS, diamankan di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Keduanya diduga berperan sebagai penyandang dana kelompok MIT yang beroperasi di wilayah tersebut.
Ketua RT 5 Baiya, Edy Suherman menyatakan, ketiga terduga teroris baru datang dari Makassar ke Kota Palu untuk mencari kerja. Mereka tinggal di rumah kerabatnya. Edy mengaku belom menerima laporan adanya tamu yang menginap dari warganya tapi tiba-tiba mereka ditangkap polisi.
"Untuk barang bukti, tasnya saja yang diamankan. Kalau di dalam tadi hapenya dan identitas, KTP-nya (turut disita)," kata Edy, Jumat (20/12/2024).
Saat ini, ketiga terduga teroris, yakni MW, RR, dan AS, telah diamankan bersama barang bukti yang berhasil ditemukan. Mereka telah dibawa ke Mabes Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penangkapan ini diharapkan dapat mengungkap keberadaan anggota kelompok MIT lainnya yang masih tersisa.
(abd)