500 Hektare Tanah Dirampas, Tangis Ratusan Warga Langkat Pecah di Pinggir Jalan
loading...
A
A
A
LANGKAT - Aksi demonstrasi di tepi jalan, digelar ratusan warga di Desa Sungai Tualang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Mereka menuntut pengembalian 500 hektare lahan yang kini dikuasai perusahaan swasta.
Warga marah, dan menggelar aksi demonstrasi selama 23 hari, karena tanah yang selama ini menjadi penghidupannya dirampas oleh perusahaan swasta. Dan kasus tersebut, hingga kini tidak ada penyelesaian baik dari aparat penegak hukum maupun Pemkab Langkat.
Yuni, salah seorang warga Desa Sungai Tualang, yang turut serta dalam aksi demonstrasi ini, mengungkapkan, perampasan lahan seluas 500 hektare ini terjadi berulang kali sejak puluhan tahun silam. "Kami mengelola lahan ini turun-temurun dari orang tua," tuturnya.
Warga mendirikan posko tepat di sebelah Markas Koramil Brandan Barat, untuk menggelar aksi demonstrasi selama 23 hari. Pendirian posko di dekat markas militer ini, dilakukan warga karena mereka menganggap TNI sebagai pembela rakyat kecil .
Yuni menyebutkan, aksi demonstrasi yang dilakukan warga secara terus-menerus ini akan dilakukan ratusan warga hingga tuntutannya dikabulkan. "Kami akan terus melakukan aksi. Saat ini aksi kami lakukan dengan menggelar orasi di tepi jalan," tegasnya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Langkat sempat meninjau langsung demonstrasi yang dilakukan warga, namun wakil rakyat tersebut justru akan membubarkan aksi demonstrasi dan terkesan membela perusahaan yang telah merampas hak masyarakat .
Warga marah, dan menggelar aksi demonstrasi selama 23 hari, karena tanah yang selama ini menjadi penghidupannya dirampas oleh perusahaan swasta. Dan kasus tersebut, hingga kini tidak ada penyelesaian baik dari aparat penegak hukum maupun Pemkab Langkat.
Yuni, salah seorang warga Desa Sungai Tualang, yang turut serta dalam aksi demonstrasi ini, mengungkapkan, perampasan lahan seluas 500 hektare ini terjadi berulang kali sejak puluhan tahun silam. "Kami mengelola lahan ini turun-temurun dari orang tua," tuturnya.
Warga mendirikan posko tepat di sebelah Markas Koramil Brandan Barat, untuk menggelar aksi demonstrasi selama 23 hari. Pendirian posko di dekat markas militer ini, dilakukan warga karena mereka menganggap TNI sebagai pembela rakyat kecil .
Yuni menyebutkan, aksi demonstrasi yang dilakukan warga secara terus-menerus ini akan dilakukan ratusan warga hingga tuntutannya dikabulkan. "Kami akan terus melakukan aksi. Saat ini aksi kami lakukan dengan menggelar orasi di tepi jalan," tegasnya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Langkat sempat meninjau langsung demonstrasi yang dilakukan warga, namun wakil rakyat tersebut justru akan membubarkan aksi demonstrasi dan terkesan membela perusahaan yang telah merampas hak masyarakat .