Di Tengah Wabah, Semangat Satgas TMMD 107 Jatim Tak Berubah

Kamis, 16 April 2020 - 22:00 WIB
loading...
A A A
Sementara di Ngawi, Satgas TMMD melaksanakan kegiatan di Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren. Seiring terjadinya pandemi Covid-19, Satgas mengadakan penyemprotan disinfektan sebagai langkah pencegahan sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Rumah-rumah warga yang menjadi bascamp prajurit yang tergabung dalam Satgas ini tak luput dari sasaran penyemprotan.

Tangis Warga Lepas Satgas TMMP Pamekasan

Setiap perjumpaan pasti akan ada perpisahan. Demikian juga dengan perjumpaan masyarakat di Pamekasan, Madura, dengan Satgas TMMD 107. Setelah 30 hari menjalankan program bersama masyarakat, para prajurit harus berpamitan untuk kembali ke kesatuan.

Suasana penuh keharuan mewarnai perpisahan prajurit dengan masyarakat di Dusun Daajuh Laok Desa Rek Kerrek Kec Palengaan Kab Pamekasan. Isak tangis warga pun tak terhindarkan.

Seperti dialami Ny Sulami (58), warga setempat. Dia tak bisa menahan linangan air mata saat melihat para prajurit bersiap untuk meninggalkan kampung untuk kembali ke markas. Bukan tanpa alasan kesedihan Sulami itu. Maklum, selama berlangsungnya TMMD, dia dianggap sebagai ibu angkat para prajurit di lokasi. Bahkan hubungannya sudah seperti keluarga sendiri.

“Cukup berat harus berpisah dengan Bapak TNI karena sudah sebulan penuh berkumpul, sudah seperti keluarga sendiri. Kami merasa kehilangan sekali atas kepergian para bapak-bapak TNI, tapi harus bagaimana lagi, saya ucapkan beribu terima kasih karena sudah banyak yang diperbuat untuk warga Desa Rek Kerrek selama TMMD berlangsung," ungkap Ibu Sulami.

Di Tengah Wabah, Semangat Satgas TMMD 107 Jatim Tak Berubah


Perasaan yang sama dialami Ny. Ibu Fatimah (52). Ibu ini juga merasa kehilangan saat melapas para prajurit satgas TMMD. Maklum, selama ini rumahnya juga ditempati oleh satgas TMMD. “Bapak TNI selama berada di rumah kami sudah saya anggap sebagai keluarga sendiri, dan juga sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri," ujar Fatimah sambil berlinang air mata.

Keberadaan satgas di desa sudah seperti keluarga sendiri. Ibarat hubungan seorang ibu dengan anaknya. Kemana-mana saya di temani dan apa yang akan saya kerjakan mereka selalu mengerjakan terlebih dahulu. Saya tidak boleh mengerjakan apa-apa, termasuk memasak nasi dan membuat sambal buat makan," tambahnya.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9932 seconds (0.1#10.140)