Di Tengah Wabah, Semangat Satgas TMMD 107 Jatim Tak Berubah
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pandemi virus Corona atau Covid-19 membawa dampak pada sektor kehidupan, baik ekonomi, sosial, budaya dan lainnya.
Namun bagi Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107 di Jawa Timur, bukan menjadi penghalang. Di tengah wabah corona, semangat para prajurit tak berubah untuk tetap melayani.
Menyelesaikan pembangunan di daerah terpencil tetap berjalan, karena sebelumnya sudah direncanakan secara matang. Tentu, kondisi sekarang mengharuskan Satgas mengikuti protokol yang ditentukan di tengah wabah Covid-19 sekarang. Di antaranya dengan social distancing, physical distancing, mengenakan masker dan cuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer.
Satgas TMMD ke-107 saat ini telah menyelesaikan berbagai pembangunan. Di antaranya di Kabupaten Situbondo, tepatnya di Dusun Alas Tengah, Kecamatan Sumber Malang. Program tersebut juga digelar di Kabupaten Ngawi, Mojokerto, Gresik, dan Pamekasan.
Desa yang dijadikan sasaran TMMD adalah desa yang sangat minim infrastruktur umum. Padahal infrastruktur tersebut sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Misalnya pembangunan MCK, jalan desa air bersih. Tak hanya pembangunan fisik, TMMD juga mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai bahaya Covid-19 yang saat ini tengah mewabah hampir di seluruh penjuru dunia.
Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Arm Imam Haryadi.Foto/dok Pendam V
Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Arm Imam Haryadi mengatakan, pelaksanaan program TMMD diberi waktu selama 30 hari. Batas waktu 30 hari tersebut merupakan waktu yang sangat singkat untuk membangun berbagai fasilitas maupun insfrastruktur umum.
“Tapi, semua itu sudah bisa dibuktikan oleh Satgas. Sudah banyak bangunan yang siap digunakan oleh masyarakat di masing-masing lokasi TMMD 107,” jelasnya.
Ada yang menarik pada pelaksanaan TMMD 107 di Situbondo kali ini. Di lokasi tersebut Satgas yang dikendalikan Letkol Inf Akhmad Juni Toa telah berhasil mendirikan sebuah metode elektrolisis. “Metode itu, dirancang oleh Kodim dengan tujuan untuk membantu warga Desa Tlogosari supaya bisa mendapatkan pasokan maupun suplai air bersih dan sehat melalui setrum listrik,” ungkapnya.
Bukan sekedar jadi air minum kesehatan saja, metode elektrolisis tersebut juga bisa digunakan untuk pengganti alkohol. “Jadi, proses air hujan yang disetrum ini, bisa menghasilkan PH3. Nah, PH3 ini sebagai alternatif pengganti kelangkaan alkohol untuk mencegah kuman dan virus,” imbuhnya.
Menurut Imam, selain program fisik berupa pembangunan jalan, pembuatan gorong-gorong hingga menciptakan sebuah alat penghasil air minum bersih dan sehat, Imam mengatakan jika Satgas TMMD juga berkewajiban menjalankan program non fisik.
Alumnus Akademi Militer 1997 ini menambahkan, program tersebut berupa sosialisasi hingga penyuluhan mengenai kesehatan. “Selama wabah corona menyerang, satgas memberlakukan sistem penyuluhan door to door. Dalam artian, Satgas berkunjung ke rumah warga. Mereka memberikan pemahaman hingga himbauan ke masyarakat akan bahaya Covid-19,” tandasnya.
Selain penyuluhan dan himbauan, Satgas TMMD Kodim 0823/Situbondo juga melakukan penyemprotan disinfektan hingga pembagian masker ke warga di lokasi TMMD. “Setiap rumah warga, disemprot disinfektan. Itu upaya Satgas dalam memutus rantai penyebaran corona,” ujarnya.
Kepala Desa Alas Tengah, Sukri, S. (46), mengaku jika keberadaan Satgas TMMD di desanya membawa banyak perubahan. Bukan hanya pada pola hidup masyarakat, namun keberadaan Satgas tersebut juga mampu menyulap kondisi wilayahnya.
Dia mengakui, beberapa fasilitas umum saat ini sudah mulai bermunculan di desanya. Di antaranya keberadaan gorong-gorong yang selama ini didamba-dambakan warga. “Sebab, gorong-gorong sangat dibutuhkan oleh warga kami. Apalagi, mayoritas penduduk disini berprofesi sebagai petani,” akunya.
Tak hanya itu saja, Sukri juga mengakui keberadaan Satgas TMMD ternyata mampu menumbuhkan semangat kegotongroyongan warganya. Itu terbukti, ketika beberapa masyarakat di desanya, secara sukarela ikut serta membantu Satgas menyelesaikan beberapa pembangunan insfrastruktur. “Warga terlihat sangat senang. Rasa simpati dan kebersamaan juga mulai bermunculan di desa ini,” bebernya.
Terpisah, Dansatgas TMMD Kodim 0823/Situbondo, Letkol Inf Akhmad Juni Toa ketika dihubungi mengatakan, ada visi dan misi terpenting selama pelaksanaan TMMD 107 tahun ini. Bukan sekedar membangun sebuah desa tertinggal saja, Namun keberadaan TMMD di wilayah teritorialnya juga harus mampu menciptakan kemanunggalan antara TNI dan rakyat.
Pasalnya, kata dia, kemanunggalan antara TNI dan rakyat merupakan kunci utama pertahanan suatu negara. “Sejatinya, TNI itu lahir dari rakyat dan kembali untuk rakyat. Keberadaan Kemanunggalan TNI dan rakyat, sangat penting dalam memperkokoh Persatuan dan Kesatuan suatu negara,” tegasnya.
Bangun Jalan Hingga Aktifkan Perpustakaan
Keberadaan Satgas TMMD 107 Jatim memberi manfaat untuk masyarakat. Para prajurit yang bekerja di tengah pandemi Covid-19 ini melakukan serangkaian kegiatan, baik fisik maupun non fisik.
Aksi nyata yang dirasakan masyarakat adalah pembangunan infrastruktur jalan desa yang selama ini belum ada. Di tengah keterbatasan, TMMD 107 Kodim 0823 Situbondo berhasil mengubah perbukitan dan lumpur menjadi jalan untuk peningkatan perekonomian masyarakat.
Selain membuka akses jalan dan meningkatkan mutu jalan, prajurit TNI juga bekerja sama dengan pemerintah memberikan berbagai pelayanan kepada masyarakat baik di bidang pertanian, pendidikan, kesehatan dan berbagai pelayanan lainnya yang berguna bagi masyarakat.
Satgas TTMD 107 saat membangun infrastruktur jalan di Situbondo.Foto/dok Pendam V
Dansatgas TMMD 107 Kodim 0823/Situbondo Letkol Inf A. Juni Toa di Lokasi TMMD menyampaikan, prajurit TNI bersama masyarakat bukan saja membuka akses jalan di dataran namun juga merubah perbukitan menjadi jalan yang berguna untuk masyarakat.
“Dengan harapan, setelah selesai pembukaan jalan tersebut urat nadi perekonomian masyarakat akan dapat terus meningkat sehingga pemerataan pembangunan tersebut dapat tercapai dengan baik,” akhiri Dansatgas.
Di samping pembangunan fisik, TMMD Reguler 107 Kodim 0823/Situbondo di Sesa Tlogosari, Kecamatan Sumbermalang, yaitu mendorong dihidupakannya perpustakaan desa. Keberadaan perpustakaan menambah ilmu pengetahuan bagi warga desa setempat.
"Sambil jalan akhirnya ada ide untuk menambah kegiatan non fisik TMMD, yakni menghidupkan perpustakaan desa. Mudah-mudahan nanti terlaksana sehingga ada nilai tambah dari pelaksanaan TMMD Kodim situbondo di Desa Tlogosari," ungkap Serka Mai Yulianto, anggota Satgas Penerangan TMMD 107
Ide ini pun mendapat sambutan dari warga Desa Tlogosari. Bahkan mereka berinisiatif dengan ibu-ibu PKK untuk engumpulkan beberapa buku bacaan yang selama ini tersimpan di almari Balai Desa tlogosari.
Kegiatan lainnya adalah pemasangan talang air hujan untuk dimasukkan tandon. Pemasangan talang dan pipa dari bambu yang disalurkan ke tandon untuk menampung air hujan tersebut, dilakukan Serda Atang dan Bapak Hen, warga setempat. “Air hujan yang ditampung ke tandon tersebut, akan digunakan warga dan Pasukan BKO TMMD ke-107,” ujar Serda Atang.
Serda Atang mengatakan bahwa, pembuatan talang di rumah warga tempat BKO Pasukan ini, dalam rangka mensukseskan TMMD dan memberikan kebutuhan air BKO Pasukan. “Karena di sini sulit mendapatkan air, maka kita memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan masyarakat dan BKO Pasukan,” tuturnya.
Sosialisasi Cuci Tangan Cegah Corona
Saat ini pandemi Covid-19 masih melanda. Salah satu langkah preventif dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan hand sanitizer. Anggota Kesehatan Satgas TMMD 107 Kodim 0823 Situbondo mengadakan sosialisasi mengenai hal itu.
Sosialisasi cuci tangan yang benar dilakukan Peltu H.Bayu Andhy A selaku Kaposkes 05.10.16/Situbondo, usai warga gotong royong bersama TNI di sasaran TMMD dan pembanguna di dua jalan baru di desa Tlogosari dan Desa Alas tengah.
Pelda Bayu Andhy A menyampaikan, pencegahan yang mudah dalam menangkal Covid-19 adalah dengan sering mencuci tangan menggunakan cairan anti septik/hand sanitizer atau menggunakan sabun.
Anggota Satgas TMMD 107 memberikan masker kepada masyarakat.Foto/dok Pendam V
Dalam kesempatan tersebut juga diparktikkan cara mencuci tangan yang benar dengan air yang mengalir. Yaitu dengan mengusap kedua telapak tangan, bersihkan/usap punggung tangan kanan dan kiri secara bergantian.
Selanjutnya bersihkan sela-sela jari. Bersihkan/usap kedua jari-jari dengan cara mengunci, usap ibu jari kanan maupun kiri secara bergantian mulai dari arah atas sampai memutar ibu jari.
Bersihkan kuku tangan kanan dan kiri pada telapak tangan secara bergantian searah jarum jam. "Lalu bilas dengan air mengalir sampai sabun pada tangan hilang, dan terakhir lap tangan memaki tisu kering," katanya
Masyarakat Mojokerto dan Ngawi Terkesan
Selain di Situbondo, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 107 tahun 2020 juga diadakan di Kabupaten Mojokerto, tepatnya di Desa Mojolebak dan Desa Canggu, Kecamatan Jetis.
Kegiatan dibuka Senin (16/03/2020) lalu dengan serangkaian program, di antaranya renovasi Perpustakaan SDN Mojolebak Dusun Dadapan, peningkatan jalan lingkungan Dusun Mojolebak volume 580 meter x 3 meter, peningkatan jalan usaha tani (JUT) Dusun Sukodono Desa Canggu volume 600 meter x 2,5 meter, dan renovasi Musholla Miftakunnur.
Selain sasaran fisik, ada sejumlah sasaran non fisik yang menjadi target dalam TMMD kali ini. Yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Keluarga Berencana, Pelayanan Administrasi Kependudukan, Wawasan Kebangsaan, Kesiapsiagaan dalammenghadapi bencana, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Satgas TMMD 107 saat menjalankan program perbaikan infrastruktur jalan desa.Foto/dok Pendam V
Satgas TMMD Kodim 0815/Mojokerto terus memaksimalkan pengecoran jalan usaha tani di Dusun Sukodono Desa Canggu Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kekompakan personel Satgas TMMD 107 Mojokerto bersama warga terlihat saat bergotongroyong mengecor jalan usaha tani yang harus segera diselesaikan sesuai target waktu yang sudah ditentukan komando atas.
Untuk mempercepat pengecoran, setiap hari personel Satgas TMMD secara bergantian melansir material cor dengan menggunakan mobil pickup dari ujung jalan dusun selanjutnya dibawa ke lokasi sasaran pengecoran, dan langsung diratakan bersama warga.
Satgas bersama masyarakat setempat juga membangun Musala Miftakunnur di Dusun Dadapan Desa Mojolebak.
Keberadaan TMMD di Mojokerto disambut baik warga. Salah satunya Suparlan (48), petani di Dusun Mojogeneng, Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dia mengaku bangga dengan adanya program TMMD di desanya.
Ia menyebut, berbagai perkembangan pun mulai dirasakan oleh masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani. “Sudah banyak perkembangan, mulai dari saluran air sampai perbaikan jalan,” ucap Suparlan.
Kepala Penerangan Korem, Mayor Caj Supranoto menambahkan jika program TMMD, sejatinya merupakan program yang ditujukan bagi daerah maupun desa tertinggal. “Di lokasi TMMD, Satgas juga harus membaur dengan masyarakat. Mereka (Satgas), harus mengerti setiap keluhan yang dirasakan oleh warga di lokasi TMMD,” kata Kapenrem.
Sementara di Ngawi, Satgas TMMD melaksanakan kegiatan di Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren. Seiring terjadinya pandemi Covid-19, Satgas mengadakan penyemprotan disinfektan sebagai langkah pencegahan sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Rumah-rumah warga yang menjadi bascamp prajurit yang tergabung dalam Satgas ini tak luput dari sasaran penyemprotan.
Tangis Warga Lepas Satgas TMMP Pamekasan
Setiap perjumpaan pasti akan ada perpisahan. Demikian juga dengan perjumpaan masyarakat di Pamekasan, Madura, dengan Satgas TMMD 107. Setelah 30 hari menjalankan program bersama masyarakat, para prajurit harus berpamitan untuk kembali ke kesatuan.
Suasana penuh keharuan mewarnai perpisahan prajurit dengan masyarakat di Dusun Daajuh Laok Desa Rek Kerrek Kec Palengaan Kab Pamekasan. Isak tangis warga pun tak terhindarkan.
Seperti dialami Ny Sulami (58), warga setempat. Dia tak bisa menahan linangan air mata saat melihat para prajurit bersiap untuk meninggalkan kampung untuk kembali ke markas. Bukan tanpa alasan kesedihan Sulami itu. Maklum, selama berlangsungnya TMMD, dia dianggap sebagai ibu angkat para prajurit di lokasi. Bahkan hubungannya sudah seperti keluarga sendiri.
“Cukup berat harus berpisah dengan Bapak TNI karena sudah sebulan penuh berkumpul, sudah seperti keluarga sendiri. Kami merasa kehilangan sekali atas kepergian para bapak-bapak TNI, tapi harus bagaimana lagi, saya ucapkan beribu terima kasih karena sudah banyak yang diperbuat untuk warga Desa Rek Kerrek selama TMMD berlangsung," ungkap Ibu Sulami.
Perasaan yang sama dialami Ny. Ibu Fatimah (52). Ibu ini juga merasa kehilangan saat melapas para prajurit satgas TMMD. Maklum, selama ini rumahnya juga ditempati oleh satgas TMMD. “Bapak TNI selama berada di rumah kami sudah saya anggap sebagai keluarga sendiri, dan juga sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri," ujar Fatimah sambil berlinang air mata.
Keberadaan satgas di desa sudah seperti keluarga sendiri. Ibarat hubungan seorang ibu dengan anaknya. Kemana-mana saya di temani dan apa yang akan saya kerjakan mereka selalu mengerjakan terlebih dahulu. Saya tidak boleh mengerjakan apa-apa, termasuk memasak nasi dan membuat sambal buat makan," tambahnya.
Kesedihan juga dirasakan anggota Satgas TMMD ke 107 Kodim 0826/Pamekasan. Seperti apa yang diungkapkan oleh Sertu Sondang dari Batalyon Arhanud 8 Sidoarjo.
“Cukup berat untuk meninggalkan Dusun Daajuh Laok Desa Rek Kerrek, namun seberat apapun perpisahan itu harus terjadi. Apa yang kami lakukan merupakan tindakan humanis dalam menjaga hati rakyat, tidak menyakiti hati rakyat dan menjadi teman rakyat sebagai seorang prajurit TNI, karena tugas lebih besar sudah menunggu di kesatuannya masing-masing,” ungkap Sertu Sondang.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengapresiasi kinerja TNI dan rakyat dalam menyukseskan TMMD. “Kekompakan dan solidariitas antara TNI dan Rakyat sangat diperlukan sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga dengan baik,” terang Baddrut.
Dia berharap yang sudah dikerjakan oleh TNI harus dijaga dan dirawat agar bisa bermanfaat dalam jangka panjang. “Terakhir, mari kita perangi penyebaran covid-19 dengan mematuhi anjuran pemerintah,” terangnya.
Dandim 0826 Letkol Inf M Efendi M S S.I.P menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat Pamekasan dan semua pihak atas dukungan sehingga TMMD berjalan lancar.
Diketahui, sasaran TMMD 107 Kodim 0826 Pamekasan meliputi: pembuatan bronjong di Dusun Daajuh Laok, pembuatan embung/waduk di Dusun Rek Kerrek Laok, pembuatan sumur bor 3 unit, pembuatan tandon air pembuatan gorong-gorong dan rehab rutilahu.
Sementara itu, Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 107 di Gresik telah berakhir. Penutupan dan penyerahan hasil diadakan sederhana tapi hikmad digelar di Kantor Bupati Gresik, Selasa (14/4/2020) pukul 09.00 WIB.
Ditandai dengan penandatanganan dan penyerahan naskah serah terima pekerjaan TMMD Regular Ke-107 Kodim 0817/Gresik dari Dansatgas TMMD, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf. Budi Handoko, S.Sos kepada Bupati Gresik di Ruang Rapat Bupati Gresik yang didampingi oleh Kasrem 084/Bhaskara Jaya Letkol Arm. Aprianko Suseno.
Dansatgas TMMD Reguler Ke-107 TA. 2020 yang juga Dandim 0817/Gresik Letkol Inf. Budi Handoko, S.Sos., berterima kasih atas kebersamaan Forkopimda dan masyarakat Gresik yang sudah mendukung program TMMD ini.
Dandim juga mengatakan, berkat kerjasama dan kekompakan yang baik sehingga seluruh target dalam sasaran TMMD ke-107 bisa dicapai.
”Untuk Pekerjaan fisik, seluruh target berhasil dicapai. Namun untuk target non fisik yaitu target penyuluhan dan bimbingan hanya bisa dilaksanakan secara terbatas dengan kegiatan anjangsana dan silaturahmi guna untuk keamanan dan kenyamanan warga masyarakat, hal ini sebagai dampak dari diberlakukannya sosial distancing dan psychal distancing guna mencegah penyebaran virus Corona," kata Dandim.
”Untuk melengkapi target sasaran non fisik juga dilaksanakan anggota TNI melakukan kegiatan penyemprotan cairan disinfektan ke rumah warga dan fasilitas pemerintah maupun rumah ibadah,” ujar Dandim.
Dia berharap apa yang dikerjakan bisa bermanfaat dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Desa Sirnoboyo. Khusus pekerjaan fisik, Dandim berpesan agar masyarakat bisa memanfaatkannya dengan baik serta memeliharanya sehingga masa guna dari pekerja tersebut bisa lama.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyampaikan terima kasih kepada anggota TNI dan masyarakat yang terlibat TMMD.
“Saya sampaikan terima kasih khusus Kepada Pangdam V Brawijaya, Danrem Bhaskara Jaya dan Dandim 0817 Gresik atas sukses TMMD yang berlangsung di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng Gresik kali ini. Saya merasa puas akan hasil yang didapat, meski dana yang digunakan tidak terlalu besar, namun yang didapat sangat baik dan luar biasa,” tandas Sambari.
Sambari juga memuji hasil kerja satgas. Dia menyontohlan, hasil JPD yang dibangun oleh TNI pada TMMD kali ini tampak kualitasnya lebih baik dari pada dibangun oleh pihak lain
Dansatgas TMMD ke 107 Kodim 0805 Ngawi Letkol Arh Hany Mahmudhi,S.E. melalui Danki TMMD Kapten Inf Wardoyo menghimbau kepada Prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD dan seluruh masyarakat Desa Sekarputih agar selalu mematuhi dan mengikuti arahan pemerintah, seperti terkait social distancing, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Jangan keluar rumah atau tunda bepergian ke tempat-tempat keramaian, jaga jarak bila bertemu siapapun, hindari jabat tangan atau bersentuhan langsung, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau air mengalir, dan selalu gunakan masker, tuturnya
Kegiatan lain adalah pavingisasi jalan desa. Selain itu, untuk menjalin keakraban dengan para pemuda desa, para pprajurit mengadakan olah raga voli, sekaligus untuk menjaga kesehatan.
Lihat Juga: Tutup TMMD ke-121, Brigjen TNI Antoninho: Pembangunan Bak Air dan RTLH di Pulau Terluar Sangat Dibutuhkan
Namun bagi Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107 di Jawa Timur, bukan menjadi penghalang. Di tengah wabah corona, semangat para prajurit tak berubah untuk tetap melayani.
Menyelesaikan pembangunan di daerah terpencil tetap berjalan, karena sebelumnya sudah direncanakan secara matang. Tentu, kondisi sekarang mengharuskan Satgas mengikuti protokol yang ditentukan di tengah wabah Covid-19 sekarang. Di antaranya dengan social distancing, physical distancing, mengenakan masker dan cuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer.
Satgas TMMD ke-107 saat ini telah menyelesaikan berbagai pembangunan. Di antaranya di Kabupaten Situbondo, tepatnya di Dusun Alas Tengah, Kecamatan Sumber Malang. Program tersebut juga digelar di Kabupaten Ngawi, Mojokerto, Gresik, dan Pamekasan.
Desa yang dijadikan sasaran TMMD adalah desa yang sangat minim infrastruktur umum. Padahal infrastruktur tersebut sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Misalnya pembangunan MCK, jalan desa air bersih. Tak hanya pembangunan fisik, TMMD juga mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai bahaya Covid-19 yang saat ini tengah mewabah hampir di seluruh penjuru dunia.
Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Arm Imam Haryadi.Foto/dok Pendam V
Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Arm Imam Haryadi mengatakan, pelaksanaan program TMMD diberi waktu selama 30 hari. Batas waktu 30 hari tersebut merupakan waktu yang sangat singkat untuk membangun berbagai fasilitas maupun insfrastruktur umum.
“Tapi, semua itu sudah bisa dibuktikan oleh Satgas. Sudah banyak bangunan yang siap digunakan oleh masyarakat di masing-masing lokasi TMMD 107,” jelasnya.
Ada yang menarik pada pelaksanaan TMMD 107 di Situbondo kali ini. Di lokasi tersebut Satgas yang dikendalikan Letkol Inf Akhmad Juni Toa telah berhasil mendirikan sebuah metode elektrolisis. “Metode itu, dirancang oleh Kodim dengan tujuan untuk membantu warga Desa Tlogosari supaya bisa mendapatkan pasokan maupun suplai air bersih dan sehat melalui setrum listrik,” ungkapnya.
Bukan sekedar jadi air minum kesehatan saja, metode elektrolisis tersebut juga bisa digunakan untuk pengganti alkohol. “Jadi, proses air hujan yang disetrum ini, bisa menghasilkan PH3. Nah, PH3 ini sebagai alternatif pengganti kelangkaan alkohol untuk mencegah kuman dan virus,” imbuhnya.
Menurut Imam, selain program fisik berupa pembangunan jalan, pembuatan gorong-gorong hingga menciptakan sebuah alat penghasil air minum bersih dan sehat, Imam mengatakan jika Satgas TMMD juga berkewajiban menjalankan program non fisik.
Alumnus Akademi Militer 1997 ini menambahkan, program tersebut berupa sosialisasi hingga penyuluhan mengenai kesehatan. “Selama wabah corona menyerang, satgas memberlakukan sistem penyuluhan door to door. Dalam artian, Satgas berkunjung ke rumah warga. Mereka memberikan pemahaman hingga himbauan ke masyarakat akan bahaya Covid-19,” tandasnya.
Selain penyuluhan dan himbauan, Satgas TMMD Kodim 0823/Situbondo juga melakukan penyemprotan disinfektan hingga pembagian masker ke warga di lokasi TMMD. “Setiap rumah warga, disemprot disinfektan. Itu upaya Satgas dalam memutus rantai penyebaran corona,” ujarnya.
Kepala Desa Alas Tengah, Sukri, S. (46), mengaku jika keberadaan Satgas TMMD di desanya membawa banyak perubahan. Bukan hanya pada pola hidup masyarakat, namun keberadaan Satgas tersebut juga mampu menyulap kondisi wilayahnya.
Dia mengakui, beberapa fasilitas umum saat ini sudah mulai bermunculan di desanya. Di antaranya keberadaan gorong-gorong yang selama ini didamba-dambakan warga. “Sebab, gorong-gorong sangat dibutuhkan oleh warga kami. Apalagi, mayoritas penduduk disini berprofesi sebagai petani,” akunya.
Tak hanya itu saja, Sukri juga mengakui keberadaan Satgas TMMD ternyata mampu menumbuhkan semangat kegotongroyongan warganya. Itu terbukti, ketika beberapa masyarakat di desanya, secara sukarela ikut serta membantu Satgas menyelesaikan beberapa pembangunan insfrastruktur. “Warga terlihat sangat senang. Rasa simpati dan kebersamaan juga mulai bermunculan di desa ini,” bebernya.
Terpisah, Dansatgas TMMD Kodim 0823/Situbondo, Letkol Inf Akhmad Juni Toa ketika dihubungi mengatakan, ada visi dan misi terpenting selama pelaksanaan TMMD 107 tahun ini. Bukan sekedar membangun sebuah desa tertinggal saja, Namun keberadaan TMMD di wilayah teritorialnya juga harus mampu menciptakan kemanunggalan antara TNI dan rakyat.
Pasalnya, kata dia, kemanunggalan antara TNI dan rakyat merupakan kunci utama pertahanan suatu negara. “Sejatinya, TNI itu lahir dari rakyat dan kembali untuk rakyat. Keberadaan Kemanunggalan TNI dan rakyat, sangat penting dalam memperkokoh Persatuan dan Kesatuan suatu negara,” tegasnya.
Bangun Jalan Hingga Aktifkan Perpustakaan
Keberadaan Satgas TMMD 107 Jatim memberi manfaat untuk masyarakat. Para prajurit yang bekerja di tengah pandemi Covid-19 ini melakukan serangkaian kegiatan, baik fisik maupun non fisik.
Aksi nyata yang dirasakan masyarakat adalah pembangunan infrastruktur jalan desa yang selama ini belum ada. Di tengah keterbatasan, TMMD 107 Kodim 0823 Situbondo berhasil mengubah perbukitan dan lumpur menjadi jalan untuk peningkatan perekonomian masyarakat.
Selain membuka akses jalan dan meningkatkan mutu jalan, prajurit TNI juga bekerja sama dengan pemerintah memberikan berbagai pelayanan kepada masyarakat baik di bidang pertanian, pendidikan, kesehatan dan berbagai pelayanan lainnya yang berguna bagi masyarakat.
Satgas TTMD 107 saat membangun infrastruktur jalan di Situbondo.Foto/dok Pendam V
Dansatgas TMMD 107 Kodim 0823/Situbondo Letkol Inf A. Juni Toa di Lokasi TMMD menyampaikan, prajurit TNI bersama masyarakat bukan saja membuka akses jalan di dataran namun juga merubah perbukitan menjadi jalan yang berguna untuk masyarakat.
“Dengan harapan, setelah selesai pembukaan jalan tersebut urat nadi perekonomian masyarakat akan dapat terus meningkat sehingga pemerataan pembangunan tersebut dapat tercapai dengan baik,” akhiri Dansatgas.
Di samping pembangunan fisik, TMMD Reguler 107 Kodim 0823/Situbondo di Sesa Tlogosari, Kecamatan Sumbermalang, yaitu mendorong dihidupakannya perpustakaan desa. Keberadaan perpustakaan menambah ilmu pengetahuan bagi warga desa setempat.
"Sambil jalan akhirnya ada ide untuk menambah kegiatan non fisik TMMD, yakni menghidupkan perpustakaan desa. Mudah-mudahan nanti terlaksana sehingga ada nilai tambah dari pelaksanaan TMMD Kodim situbondo di Desa Tlogosari," ungkap Serka Mai Yulianto, anggota Satgas Penerangan TMMD 107
Ide ini pun mendapat sambutan dari warga Desa Tlogosari. Bahkan mereka berinisiatif dengan ibu-ibu PKK untuk engumpulkan beberapa buku bacaan yang selama ini tersimpan di almari Balai Desa tlogosari.
Kegiatan lainnya adalah pemasangan talang air hujan untuk dimasukkan tandon. Pemasangan talang dan pipa dari bambu yang disalurkan ke tandon untuk menampung air hujan tersebut, dilakukan Serda Atang dan Bapak Hen, warga setempat. “Air hujan yang ditampung ke tandon tersebut, akan digunakan warga dan Pasukan BKO TMMD ke-107,” ujar Serda Atang.
Serda Atang mengatakan bahwa, pembuatan talang di rumah warga tempat BKO Pasukan ini, dalam rangka mensukseskan TMMD dan memberikan kebutuhan air BKO Pasukan. “Karena di sini sulit mendapatkan air, maka kita memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan masyarakat dan BKO Pasukan,” tuturnya.
Sosialisasi Cuci Tangan Cegah Corona
Saat ini pandemi Covid-19 masih melanda. Salah satu langkah preventif dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan hand sanitizer. Anggota Kesehatan Satgas TMMD 107 Kodim 0823 Situbondo mengadakan sosialisasi mengenai hal itu.
Sosialisasi cuci tangan yang benar dilakukan Peltu H.Bayu Andhy A selaku Kaposkes 05.10.16/Situbondo, usai warga gotong royong bersama TNI di sasaran TMMD dan pembanguna di dua jalan baru di desa Tlogosari dan Desa Alas tengah.
Pelda Bayu Andhy A menyampaikan, pencegahan yang mudah dalam menangkal Covid-19 adalah dengan sering mencuci tangan menggunakan cairan anti septik/hand sanitizer atau menggunakan sabun.
Anggota Satgas TMMD 107 memberikan masker kepada masyarakat.Foto/dok Pendam V
Dalam kesempatan tersebut juga diparktikkan cara mencuci tangan yang benar dengan air yang mengalir. Yaitu dengan mengusap kedua telapak tangan, bersihkan/usap punggung tangan kanan dan kiri secara bergantian.
Selanjutnya bersihkan sela-sela jari. Bersihkan/usap kedua jari-jari dengan cara mengunci, usap ibu jari kanan maupun kiri secara bergantian mulai dari arah atas sampai memutar ibu jari.
Bersihkan kuku tangan kanan dan kiri pada telapak tangan secara bergantian searah jarum jam. "Lalu bilas dengan air mengalir sampai sabun pada tangan hilang, dan terakhir lap tangan memaki tisu kering," katanya
Masyarakat Mojokerto dan Ngawi Terkesan
Selain di Situbondo, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 107 tahun 2020 juga diadakan di Kabupaten Mojokerto, tepatnya di Desa Mojolebak dan Desa Canggu, Kecamatan Jetis.
Kegiatan dibuka Senin (16/03/2020) lalu dengan serangkaian program, di antaranya renovasi Perpustakaan SDN Mojolebak Dusun Dadapan, peningkatan jalan lingkungan Dusun Mojolebak volume 580 meter x 3 meter, peningkatan jalan usaha tani (JUT) Dusun Sukodono Desa Canggu volume 600 meter x 2,5 meter, dan renovasi Musholla Miftakunnur.
Selain sasaran fisik, ada sejumlah sasaran non fisik yang menjadi target dalam TMMD kali ini. Yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Keluarga Berencana, Pelayanan Administrasi Kependudukan, Wawasan Kebangsaan, Kesiapsiagaan dalammenghadapi bencana, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Satgas TMMD 107 saat menjalankan program perbaikan infrastruktur jalan desa.Foto/dok Pendam V
Satgas TMMD Kodim 0815/Mojokerto terus memaksimalkan pengecoran jalan usaha tani di Dusun Sukodono Desa Canggu Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kekompakan personel Satgas TMMD 107 Mojokerto bersama warga terlihat saat bergotongroyong mengecor jalan usaha tani yang harus segera diselesaikan sesuai target waktu yang sudah ditentukan komando atas.
Untuk mempercepat pengecoran, setiap hari personel Satgas TMMD secara bergantian melansir material cor dengan menggunakan mobil pickup dari ujung jalan dusun selanjutnya dibawa ke lokasi sasaran pengecoran, dan langsung diratakan bersama warga.
Satgas bersama masyarakat setempat juga membangun Musala Miftakunnur di Dusun Dadapan Desa Mojolebak.
Keberadaan TMMD di Mojokerto disambut baik warga. Salah satunya Suparlan (48), petani di Dusun Mojogeneng, Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dia mengaku bangga dengan adanya program TMMD di desanya.
Ia menyebut, berbagai perkembangan pun mulai dirasakan oleh masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani. “Sudah banyak perkembangan, mulai dari saluran air sampai perbaikan jalan,” ucap Suparlan.
Kepala Penerangan Korem, Mayor Caj Supranoto menambahkan jika program TMMD, sejatinya merupakan program yang ditujukan bagi daerah maupun desa tertinggal. “Di lokasi TMMD, Satgas juga harus membaur dengan masyarakat. Mereka (Satgas), harus mengerti setiap keluhan yang dirasakan oleh warga di lokasi TMMD,” kata Kapenrem.
Sementara di Ngawi, Satgas TMMD melaksanakan kegiatan di Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren. Seiring terjadinya pandemi Covid-19, Satgas mengadakan penyemprotan disinfektan sebagai langkah pencegahan sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Rumah-rumah warga yang menjadi bascamp prajurit yang tergabung dalam Satgas ini tak luput dari sasaran penyemprotan.
Tangis Warga Lepas Satgas TMMP Pamekasan
Setiap perjumpaan pasti akan ada perpisahan. Demikian juga dengan perjumpaan masyarakat di Pamekasan, Madura, dengan Satgas TMMD 107. Setelah 30 hari menjalankan program bersama masyarakat, para prajurit harus berpamitan untuk kembali ke kesatuan.
Suasana penuh keharuan mewarnai perpisahan prajurit dengan masyarakat di Dusun Daajuh Laok Desa Rek Kerrek Kec Palengaan Kab Pamekasan. Isak tangis warga pun tak terhindarkan.
Seperti dialami Ny Sulami (58), warga setempat. Dia tak bisa menahan linangan air mata saat melihat para prajurit bersiap untuk meninggalkan kampung untuk kembali ke markas. Bukan tanpa alasan kesedihan Sulami itu. Maklum, selama berlangsungnya TMMD, dia dianggap sebagai ibu angkat para prajurit di lokasi. Bahkan hubungannya sudah seperti keluarga sendiri.
“Cukup berat harus berpisah dengan Bapak TNI karena sudah sebulan penuh berkumpul, sudah seperti keluarga sendiri. Kami merasa kehilangan sekali atas kepergian para bapak-bapak TNI, tapi harus bagaimana lagi, saya ucapkan beribu terima kasih karena sudah banyak yang diperbuat untuk warga Desa Rek Kerrek selama TMMD berlangsung," ungkap Ibu Sulami.
Perasaan yang sama dialami Ny. Ibu Fatimah (52). Ibu ini juga merasa kehilangan saat melapas para prajurit satgas TMMD. Maklum, selama ini rumahnya juga ditempati oleh satgas TMMD. “Bapak TNI selama berada di rumah kami sudah saya anggap sebagai keluarga sendiri, dan juga sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri," ujar Fatimah sambil berlinang air mata.
Keberadaan satgas di desa sudah seperti keluarga sendiri. Ibarat hubungan seorang ibu dengan anaknya. Kemana-mana saya di temani dan apa yang akan saya kerjakan mereka selalu mengerjakan terlebih dahulu. Saya tidak boleh mengerjakan apa-apa, termasuk memasak nasi dan membuat sambal buat makan," tambahnya.
Kesedihan juga dirasakan anggota Satgas TMMD ke 107 Kodim 0826/Pamekasan. Seperti apa yang diungkapkan oleh Sertu Sondang dari Batalyon Arhanud 8 Sidoarjo.
“Cukup berat untuk meninggalkan Dusun Daajuh Laok Desa Rek Kerrek, namun seberat apapun perpisahan itu harus terjadi. Apa yang kami lakukan merupakan tindakan humanis dalam menjaga hati rakyat, tidak menyakiti hati rakyat dan menjadi teman rakyat sebagai seorang prajurit TNI, karena tugas lebih besar sudah menunggu di kesatuannya masing-masing,” ungkap Sertu Sondang.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengapresiasi kinerja TNI dan rakyat dalam menyukseskan TMMD. “Kekompakan dan solidariitas antara TNI dan Rakyat sangat diperlukan sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga dengan baik,” terang Baddrut.
Dia berharap yang sudah dikerjakan oleh TNI harus dijaga dan dirawat agar bisa bermanfaat dalam jangka panjang. “Terakhir, mari kita perangi penyebaran covid-19 dengan mematuhi anjuran pemerintah,” terangnya.
Dandim 0826 Letkol Inf M Efendi M S S.I.P menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat Pamekasan dan semua pihak atas dukungan sehingga TMMD berjalan lancar.
Diketahui, sasaran TMMD 107 Kodim 0826 Pamekasan meliputi: pembuatan bronjong di Dusun Daajuh Laok, pembuatan embung/waduk di Dusun Rek Kerrek Laok, pembuatan sumur bor 3 unit, pembuatan tandon air pembuatan gorong-gorong dan rehab rutilahu.
Sementara itu, Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 107 di Gresik telah berakhir. Penutupan dan penyerahan hasil diadakan sederhana tapi hikmad digelar di Kantor Bupati Gresik, Selasa (14/4/2020) pukul 09.00 WIB.
Ditandai dengan penandatanganan dan penyerahan naskah serah terima pekerjaan TMMD Regular Ke-107 Kodim 0817/Gresik dari Dansatgas TMMD, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf. Budi Handoko, S.Sos kepada Bupati Gresik di Ruang Rapat Bupati Gresik yang didampingi oleh Kasrem 084/Bhaskara Jaya Letkol Arm. Aprianko Suseno.
Dansatgas TMMD Reguler Ke-107 TA. 2020 yang juga Dandim 0817/Gresik Letkol Inf. Budi Handoko, S.Sos., berterima kasih atas kebersamaan Forkopimda dan masyarakat Gresik yang sudah mendukung program TMMD ini.
Dandim juga mengatakan, berkat kerjasama dan kekompakan yang baik sehingga seluruh target dalam sasaran TMMD ke-107 bisa dicapai.
”Untuk Pekerjaan fisik, seluruh target berhasil dicapai. Namun untuk target non fisik yaitu target penyuluhan dan bimbingan hanya bisa dilaksanakan secara terbatas dengan kegiatan anjangsana dan silaturahmi guna untuk keamanan dan kenyamanan warga masyarakat, hal ini sebagai dampak dari diberlakukannya sosial distancing dan psychal distancing guna mencegah penyebaran virus Corona," kata Dandim.
”Untuk melengkapi target sasaran non fisik juga dilaksanakan anggota TNI melakukan kegiatan penyemprotan cairan disinfektan ke rumah warga dan fasilitas pemerintah maupun rumah ibadah,” ujar Dandim.
Dia berharap apa yang dikerjakan bisa bermanfaat dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Desa Sirnoboyo. Khusus pekerjaan fisik, Dandim berpesan agar masyarakat bisa memanfaatkannya dengan baik serta memeliharanya sehingga masa guna dari pekerja tersebut bisa lama.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyampaikan terima kasih kepada anggota TNI dan masyarakat yang terlibat TMMD.
“Saya sampaikan terima kasih khusus Kepada Pangdam V Brawijaya, Danrem Bhaskara Jaya dan Dandim 0817 Gresik atas sukses TMMD yang berlangsung di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng Gresik kali ini. Saya merasa puas akan hasil yang didapat, meski dana yang digunakan tidak terlalu besar, namun yang didapat sangat baik dan luar biasa,” tandas Sambari.
Sambari juga memuji hasil kerja satgas. Dia menyontohlan, hasil JPD yang dibangun oleh TNI pada TMMD kali ini tampak kualitasnya lebih baik dari pada dibangun oleh pihak lain
Dansatgas TMMD ke 107 Kodim 0805 Ngawi Letkol Arh Hany Mahmudhi,S.E. melalui Danki TMMD Kapten Inf Wardoyo menghimbau kepada Prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD dan seluruh masyarakat Desa Sekarputih agar selalu mematuhi dan mengikuti arahan pemerintah, seperti terkait social distancing, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Jangan keluar rumah atau tunda bepergian ke tempat-tempat keramaian, jaga jarak bila bertemu siapapun, hindari jabat tangan atau bersentuhan langsung, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau air mengalir, dan selalu gunakan masker, tuturnya
Kegiatan lain adalah pavingisasi jalan desa. Selain itu, untuk menjalin keakraban dengan para pemuda desa, para pprajurit mengadakan olah raga voli, sekaligus untuk menjaga kesehatan.
Lihat Juga: Tutup TMMD ke-121, Brigjen TNI Antoninho: Pembangunan Bak Air dan RTLH di Pulau Terluar Sangat Dibutuhkan
(msd)