Buruh PT VDNI Melawan, Sejumlah Dump Truk Perusahaan dan 20 Motor Hangus Dibakar
loading...
A
A
A
KONAWE - Aksi pembakaran yang dilakukan para buruh PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) saat demo di Morosi, Konawe , Sulawesi Tenggara terus berlanjut hingga Senin malam (14/12/2020). Akibatnya sejumlah kendaraan dump truk yang terparkir di sekitar pos pengamanan lokasi aksi demonstrasi terbakar.
Selain dump truk, 20 kendaraan motor karyawan juga ikut terbakar, bahkan sejumlah alat berat yang berada di kawasan industrial pertambangan nikel VDNI juga ikut terbakar.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, untuk mengamankan massa aksi yang anarkistis, Polda telah menerjunkan sekitar tiga kompi Brimob dan Dalmas untuk membubarkan massa aksi.
Aksi anarkis buruh PT VDNI ini dipicu oleh aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah dan penetapan sebagai karyawan tetap. Dalam aksi unjuk rasa tersebut puluhan pengamanan dari pihak perusahaan melempari buruh untuk membubarkan aksi mereka.
(Baca: Petugas Pengamanan Brutal Lempari Aksi Buruh dengan Batu, Dibalas Pembakaran Alat berat)
Sehingga buruh dengan petugas keamanan pabrik terlibat aksi lempar batu. Para buruh pun melawan dalam aksi brutal tersebut akibatnya alat berat dan dump truk dibakar massa. Selain itu pos pengamanan yang ada di depan pintu masuk kawasan industri tersebut juga hancur dirusak massa .
Kemarahan buruh ini dipicu oleh aksi brutal para petugas pengamanan, yang melempari buruh untuk membubarkan aksi mereka. Para buruh menggelar aksi menuntut kenaikan upah, dan menetapkan karyawan kontrak sebagai karyawan tetap.
Kapolres Konawe, AKBP Yudi Kristanto menjelaskan, telah mengupayakan negosiasi kepada para buruh untuk melakukan dialog agar tidak terjadi bentrok , namun upaya itu terkendalan lemahnya data yang dimiliki para buruh.
Proses negoisasi yang menemui jalan buntu tersebut, akhirnya berujung bentrokan antara buruh dengan karyawan dan petugas keamanan kawasan industri yang merasa terganggu oleh adanya aksi demonstrasi para buruh.
(Baca juga: Semarang Gempar, Mobil Berisi 8 Orang Mendadak Terbakar di Jalan Soekarno-Hatta )
"Kami masih bersiaga di kawasan industri ini, untuk mengantisipasi adanya aksi bentrokan susulan . Berbagai upaya negoisasi terus kami lakukan, untuk menghindari terjadinya aksi brutal," tegasnya.
Selain dump truk, 20 kendaraan motor karyawan juga ikut terbakar, bahkan sejumlah alat berat yang berada di kawasan industrial pertambangan nikel VDNI juga ikut terbakar.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, untuk mengamankan massa aksi yang anarkistis, Polda telah menerjunkan sekitar tiga kompi Brimob dan Dalmas untuk membubarkan massa aksi.
Aksi anarkis buruh PT VDNI ini dipicu oleh aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah dan penetapan sebagai karyawan tetap. Dalam aksi unjuk rasa tersebut puluhan pengamanan dari pihak perusahaan melempari buruh untuk membubarkan aksi mereka.
(Baca: Petugas Pengamanan Brutal Lempari Aksi Buruh dengan Batu, Dibalas Pembakaran Alat berat)
Sehingga buruh dengan petugas keamanan pabrik terlibat aksi lempar batu. Para buruh pun melawan dalam aksi brutal tersebut akibatnya alat berat dan dump truk dibakar massa. Selain itu pos pengamanan yang ada di depan pintu masuk kawasan industri tersebut juga hancur dirusak massa .
Kemarahan buruh ini dipicu oleh aksi brutal para petugas pengamanan, yang melempari buruh untuk membubarkan aksi mereka. Para buruh menggelar aksi menuntut kenaikan upah, dan menetapkan karyawan kontrak sebagai karyawan tetap.
Kapolres Konawe, AKBP Yudi Kristanto menjelaskan, telah mengupayakan negosiasi kepada para buruh untuk melakukan dialog agar tidak terjadi bentrok , namun upaya itu terkendalan lemahnya data yang dimiliki para buruh.
Proses negoisasi yang menemui jalan buntu tersebut, akhirnya berujung bentrokan antara buruh dengan karyawan dan petugas keamanan kawasan industri yang merasa terganggu oleh adanya aksi demonstrasi para buruh.
(Baca juga: Semarang Gempar, Mobil Berisi 8 Orang Mendadak Terbakar di Jalan Soekarno-Hatta )
"Kami masih bersiaga di kawasan industri ini, untuk mengantisipasi adanya aksi bentrokan susulan . Berbagai upaya negoisasi terus kami lakukan, untuk menghindari terjadinya aksi brutal," tegasnya.
(sms)