Miris! Terlilit Utang Gegara Judi Online, Pemuda di Gunungkidul Nekat Bakar Rumah Orang Tua
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Peristiwa miris terjadi di Padukuhan Mertelu Wetan, Kalurahan Mertelu, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul . Seorang pemuda yang diduga terlilit hutang akibat judi online, nekat membakar rumah orangtuanya, mengakibatkan dua bangunan hangus terbakar dan hanya menyisakan rumah utama.
Rumah yang terbakar adalah milik Gino, seorang petani setempat. Ketua RT, Ngatimin, menceritakan bahwa sebelum kejadian, sempat terjadi perselisihan antara Gino dengan anaknya yang berinisial S. Pemuda tersebut meminta uang kepada ayahnya untuk melunasi hutang, namun permintaan itu tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan finansial Gino.
"Dia memang sering berperilaku tidak baik di sini," ujar Ngatimin.
Penolakan tersebut membuat S marah dan nekat membakar rumah orangtuanya. Api dengan cepat melahap dua bangunan, termasuk kandang milik Gino, hanya menyisakan bangunan utama yang juga mengalami sedikit kerusakan namun berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.
"Warga segera berusaha memadamkan api dengan alat seadanya," tambahnya.
Warga juga menghubungi pemadam kebakaran Gunungkidul, namun mobil pemadam sempat terhambat karena jarak yang jauh dan medan berbukit. Material bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu memudahkan api menyebar dengan cepat. Meskipun beberapa barang sempat diselamatkan, dua bangunan tersebut habis dilalap api.
"Kami berupaya bersama-sama untuk memadamkan api," lanjut Ngatimin.
Menurut Ngatimin, S terpaksa membakar rumah orangtuanya karena terlilit hutang kepada rekannya, dealer sepeda motor, dan terlibat dalam judi online. Orangtuanya sudah tidak mampu lagi menutup hutang-hutangnya.
"Dari keterangan pelaku, dia berhutang untuk berfoya-foya dengan teman-temannya dan pernah terlibat judi online," jelasnya.
Kini, pelaku telah diamankan warga dan diserahkan ke kepolisian. Pada Rabu (1/8/2024) pagi, warga bergotong royong membersihkan puing-puing sisa kebakaran.
Kapolsek Gedangsari, AKP Suryanto, membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, pelaku berada di Polsek Gedangsari untuk mendapatkan pembinaan.
Dia berharap pelaku tidak akan mengulangi perbuatannya dan bisa memperbaiki perilakunya. "Kami memberikan pembinaan kepada pelaku," pungkasnya.
Rumah yang terbakar adalah milik Gino, seorang petani setempat. Ketua RT, Ngatimin, menceritakan bahwa sebelum kejadian, sempat terjadi perselisihan antara Gino dengan anaknya yang berinisial S. Pemuda tersebut meminta uang kepada ayahnya untuk melunasi hutang, namun permintaan itu tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan finansial Gino.
"Dia memang sering berperilaku tidak baik di sini," ujar Ngatimin.
Penolakan tersebut membuat S marah dan nekat membakar rumah orangtuanya. Api dengan cepat melahap dua bangunan, termasuk kandang milik Gino, hanya menyisakan bangunan utama yang juga mengalami sedikit kerusakan namun berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.
"Warga segera berusaha memadamkan api dengan alat seadanya," tambahnya.
Warga juga menghubungi pemadam kebakaran Gunungkidul, namun mobil pemadam sempat terhambat karena jarak yang jauh dan medan berbukit. Material bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu memudahkan api menyebar dengan cepat. Meskipun beberapa barang sempat diselamatkan, dua bangunan tersebut habis dilalap api.
"Kami berupaya bersama-sama untuk memadamkan api," lanjut Ngatimin.
Menurut Ngatimin, S terpaksa membakar rumah orangtuanya karena terlilit hutang kepada rekannya, dealer sepeda motor, dan terlibat dalam judi online. Orangtuanya sudah tidak mampu lagi menutup hutang-hutangnya.
"Dari keterangan pelaku, dia berhutang untuk berfoya-foya dengan teman-temannya dan pernah terlibat judi online," jelasnya.
Kini, pelaku telah diamankan warga dan diserahkan ke kepolisian. Pada Rabu (1/8/2024) pagi, warga bergotong royong membersihkan puing-puing sisa kebakaran.
Kapolsek Gedangsari, AKP Suryanto, membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, pelaku berada di Polsek Gedangsari untuk mendapatkan pembinaan.
Dia berharap pelaku tidak akan mengulangi perbuatannya dan bisa memperbaiki perilakunya. "Kami memberikan pembinaan kepada pelaku," pungkasnya.
(hri)