Petugas Pengamanan Brutal Lempari Aksi Buruh dengan Batu, Dibalas Pembakaran Alat berat
loading...
A
A
A
KONAWE - Aksi brutal terjadi di kawasan industri pertambangan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara. Buruh dengan petugas keamanan pabrik terlibat aksi lempar batu .
(Baca juga: Surabaya Gempar, Pria Mesum Saat Naik Motor di Jalanan Terekam Kamera Warga )
Dalam aksi brutal tersebut, dua unit alat berat dan satu dump truk dibakar massa. Pos pengamanan yang ada di depan pintu masuk kawasan industri tersebut juga hancur dirusak massa .
Kemarahan buruh ini dipicu oleh aksi brutal para petugas pengamanan, yang melempari buruh untuk membubarkan aksi mereka. Para buruh menggelar aksi menuntut kenaikan upah, dan menetapkan karyawan kontrak sebagai karyawan tetap.
Kapolres Konawe, AKBP Yudi Kristanto menjelaskan, telah mengupayakan negosiasi kepada para buruh untuk melakukan dialog agar tidak terjadi bentrok , namun upaya itu terkendalan lemahnya data yang dimiliki para buruh.
Proses negoisasi yang menemui jalan buntu tersebut, akhirnya berujung bentrokan antara buruh dengan karyawan dan petugas keamanan kawasan industri yang merasa terganggu oleh adanya aksi demonstrasi para buruh.
(Baca juga: Semarang Gempar, Mobil Berisi 8 Orang Mendadak Terbakar di Jalan Soekarno-Hatta )
"Kami masih bersiaga di kawasan industri ini, untuk mengantisipasi adanya aksi bentrokan susulan . Berbagai upaya negoisasi terus kami lakukan, untuk menghindari terjadinya aksi brutal," tegasnya.
(Baca juga: Surabaya Gempar, Pria Mesum Saat Naik Motor di Jalanan Terekam Kamera Warga )
Dalam aksi brutal tersebut, dua unit alat berat dan satu dump truk dibakar massa. Pos pengamanan yang ada di depan pintu masuk kawasan industri tersebut juga hancur dirusak massa .
Kemarahan buruh ini dipicu oleh aksi brutal para petugas pengamanan, yang melempari buruh untuk membubarkan aksi mereka. Para buruh menggelar aksi menuntut kenaikan upah, dan menetapkan karyawan kontrak sebagai karyawan tetap.
Kapolres Konawe, AKBP Yudi Kristanto menjelaskan, telah mengupayakan negosiasi kepada para buruh untuk melakukan dialog agar tidak terjadi bentrok , namun upaya itu terkendalan lemahnya data yang dimiliki para buruh.
Proses negoisasi yang menemui jalan buntu tersebut, akhirnya berujung bentrokan antara buruh dengan karyawan dan petugas keamanan kawasan industri yang merasa terganggu oleh adanya aksi demonstrasi para buruh.
(Baca juga: Semarang Gempar, Mobil Berisi 8 Orang Mendadak Terbakar di Jalan Soekarno-Hatta )
"Kami masih bersiaga di kawasan industri ini, untuk mengantisipasi adanya aksi bentrokan susulan . Berbagai upaya negoisasi terus kami lakukan, untuk menghindari terjadinya aksi brutal," tegasnya.
(eyt)