Bupati Cellica Larang Pasien OTG Isolasi Mandiri di Rumah
loading...
A
A
A
KARAWANG - Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana melarang warganya yang positif terpapar COVID-19 , namun tidak memiliki gejala, (OTG) , melakukan isolasi mandiri di rumah atau dengan biaya sendiri. Pasalnya, pemerintah telah menyiapkan tempat isolasi.
Karena itu, pihaknya meminta Satgas COVID-19 menempatkan seluruh warga yang positif COVID-19, baik itu bergejala atau tidak (OTG) , agar ditempatkan di tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Jika memang ruang isolasi penuh pemerintah akan mencari tempat isolasi lain meski itu harus menyewa hotel. (Baca Juga: Waspada, 16 Anggota DPRD Kabupaten Lamongan Positif COVID-19)
"Masyarakat tidak boleh menanggung biaya karena harus isolasi mandiri di rumahnya. Kalau tempat isolasi yang kita sediakan penuh, kita menyewa hotel lagi agar semua warga bisa diisolasi dan dilayani oleh pemerintah sampai sembuh. Saat ini kita sudah menyewa 4 hotel untuk warga yang terpapar COVID-19," kata Cellica saat masuk kerja pertama usai menjalani cuti kampanye Pilkada, Jumat (11/12/20).
Menurut Cellica, berdasarkan laporan dari Satgas COVID-19, jumlah warga Karawang yang terpapar COVID-19 mencapai angka 3.699 orang. Dari jumlah sebanyak itu, sudah dinyatakan sembuh 2.531 orang, masih dalam perawatan dan isolasi di rumah sakit 832 orang, isolasi mandiri 194 orang dan sisanya, 142 meninggal dunia.
"Saya prihatin dengan penambahan pasien COVID-19 ini. Tapi pasien tidak boleh isolasi mandiri di rumah walaupun tidak bergejala, kita wajib menyediakan tempat isolasi meski biaya membengkak." katanya. (Baca Juga: Sambangi Pasien OTG, Ganjar Minta Jadi Relawan Kampanye Protokol Kesehatan)
Cellica mengatakan, penyeberan COVID-19 di Indonesia memang mengalami peningkatan terhitung sejak satu bulan terakhir. Oleh karena itu, pertama masuk kerja Cellica langsung meminta laporan penanganan COVID-19 selama dirinya menjalani cuti bekerja.
Berdasarkan keterangan Satgas Covid-19 peningkatan pasien COVID-19, akibat terjadi klaster industri dan libur panjang beberapa waktu lalu. Dari laporan itu katanya, menunjukan peningkatan yang cukup memprihatinkan dan harus segera disikapi. Langkah pertama pemerintah yakni, harus menyediakan ruang isolasi meski pasien terus bertambah. (Baca Juga: Tangis Tiwi Pecah, Hasil Hitung Cepat Pecundangi Adik Ipar Ganjar Pranowo di Pilbup Purbalingga)
“Kalau sudah penuh ruang isolasi,ya kita cari lagi, begitu maksudnya. Langkah selanjutnya penerapan protokol kesehatan harus semakin diperketat, karena kami melihat masyarakat cenderung mulai masa bodoh, tandasnya.
Karena itu, pihaknya meminta Satgas COVID-19 menempatkan seluruh warga yang positif COVID-19, baik itu bergejala atau tidak (OTG) , agar ditempatkan di tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Jika memang ruang isolasi penuh pemerintah akan mencari tempat isolasi lain meski itu harus menyewa hotel. (Baca Juga: Waspada, 16 Anggota DPRD Kabupaten Lamongan Positif COVID-19)
"Masyarakat tidak boleh menanggung biaya karena harus isolasi mandiri di rumahnya. Kalau tempat isolasi yang kita sediakan penuh, kita menyewa hotel lagi agar semua warga bisa diisolasi dan dilayani oleh pemerintah sampai sembuh. Saat ini kita sudah menyewa 4 hotel untuk warga yang terpapar COVID-19," kata Cellica saat masuk kerja pertama usai menjalani cuti kampanye Pilkada, Jumat (11/12/20).
Menurut Cellica, berdasarkan laporan dari Satgas COVID-19, jumlah warga Karawang yang terpapar COVID-19 mencapai angka 3.699 orang. Dari jumlah sebanyak itu, sudah dinyatakan sembuh 2.531 orang, masih dalam perawatan dan isolasi di rumah sakit 832 orang, isolasi mandiri 194 orang dan sisanya, 142 meninggal dunia.
"Saya prihatin dengan penambahan pasien COVID-19 ini. Tapi pasien tidak boleh isolasi mandiri di rumah walaupun tidak bergejala, kita wajib menyediakan tempat isolasi meski biaya membengkak." katanya. (Baca Juga: Sambangi Pasien OTG, Ganjar Minta Jadi Relawan Kampanye Protokol Kesehatan)
Cellica mengatakan, penyeberan COVID-19 di Indonesia memang mengalami peningkatan terhitung sejak satu bulan terakhir. Oleh karena itu, pertama masuk kerja Cellica langsung meminta laporan penanganan COVID-19 selama dirinya menjalani cuti bekerja.
Berdasarkan keterangan Satgas Covid-19 peningkatan pasien COVID-19, akibat terjadi klaster industri dan libur panjang beberapa waktu lalu. Dari laporan itu katanya, menunjukan peningkatan yang cukup memprihatinkan dan harus segera disikapi. Langkah pertama pemerintah yakni, harus menyediakan ruang isolasi meski pasien terus bertambah. (Baca Juga: Tangis Tiwi Pecah, Hasil Hitung Cepat Pecundangi Adik Ipar Ganjar Pranowo di Pilbup Purbalingga)
“Kalau sudah penuh ruang isolasi,ya kita cari lagi, begitu maksudnya. Langkah selanjutnya penerapan protokol kesehatan harus semakin diperketat, karena kami melihat masyarakat cenderung mulai masa bodoh, tandasnya.
(nic)