Layanan Rapid Test dan PCR Hadir di Maspion Square Surabaya

Selasa, 20 Oktober 2020 - 01:58 WIB
loading...
Layanan Rapid Test dan PCR Hadir di Maspion Square Surabaya
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan CEO Maspion Alim Markus saat meresmikan layanan rapid tes dan PCR, Senin (19/10/2020). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Layanan rapid test dan PCR di Kota Surabaya terus bertambah. Maspion Group bekerjasama dengan BP 1 Laboratorium Utama dan Rumah Sakit Sheila Medika membuka layanan kesehatan tersebut di Maspion Square, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Menurut Direktur Utama RS Sheila Medika, Dr Benjamin Kristianto, dibukanya layanan di pusat perbelanjaan ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan serta mempercepat tes COVID-19. Selain itu, hadirnya layanan di keramaian ini juga untuk menghilangkan rasa takut masyarakat.

"Untuk membuang hal tersebut, maka kami adakan dengan sengaja di mall. Supaya kesannya seperti pemeriksaan kesehatan seperti biasa," katanya.

(Baca juga: Jenazah Pasien COVID-19 di Jember Disalatkan di Tengah Jalan Raya )

Benjamin melanjutkan, dalam sehari pihaknya mempersiapkan 100 tes yang mulai dari jam 10.00 Wib sampai 17.00 Wib. Namun jika overload maka petugas akan melayani hingga jam operasional mall berakhir.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi langkah sinergi antara Maspion Group, BP 1 Laboratorium Utama dan Rumah Sakit Sheila Medika. Menurutnya, hadirnya layananan itu cukup membantu pemerintah dan masyarakat. Apalagi harganya juga sangat terjangkau dibawah ketentuan kemenkes.

"Harga rapid test di Maspion Square Rp90.000 dan PCR Swab Rp900 ribu itu murah, tidak tahu apakah ini CSR dari Maspion atau Rumah Sakit Sheila Medika, yang pasti akan sangat membantu masyarakat," tegas usai meresmikan layanan di Maspion Square.

(Baca juga: Gara-gara Terlambat Datang, 5 Calon ASN di Gresik Gagal Dilantik )

Sementara itu CEO Maspion grup, Alim Markus menilai keberhasilan Jawa Timur dalam menekan jumlah penderita COVID-19 karena adanya kekompakan antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat.

"Di Jatim tingkat penularan rendah, dan PSBB sudah tidak dilakukan. Ibu Gubernur bijaksana sehingga sehingga ekonomi di Jatim berkembang," tandasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1669 seconds (0.1#10.140)