Jenazah Pasien COVID-19 di Jember Disalatkan di Tengah Jalan Raya
loading...
A
A
A
JEMBER - Jenazah Muslikah (79) pasien positif COVID-19 warga Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Jember terpaksa disalatkan di tengah jalan raya menuju area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Padomasan. Warga mensalatkan saat jenazah masih berada di atas mobil ambulans.
Kapolsek Jombang Iptu Kusmianto mengatakan, langkah ini diambil oleh Satgas Penanggulanan COVID-19 karena sebelumnya keluarga dan tetangga menolak jika almarhumah Muslikah langsung dimakamkan dan disalatkan di TPU setempat.
Menurut dia, keluarga justu meminta jenazah disalatkan di rumah duka atau masjid dan dimakamkan secara Islam tanpa protokol COVID 19. (Baca: Sering Terjadi Gempa di Gunung Rinjani, Ini Penjelasan Pos Pantau PVMBG Sembalun)
Padahal dari hasil test swab rumah sakit di Lumajang, Muslikah meninggal karena COVID-19. Sehingga Satgas COVID-19, TNI dan Polisi memberikan pemahaman kepada keluarga almarhumah dan warga setempat karena memang Muslikah meninggal karena COVID-19.
"Jika disalatkan di rumah atau masjid apalagi nantinya keluarga menghendaki jenazah disucikan secara normal. Bukan tidak mungkin mereka bakal juga tertular COVID-19," kata dia, Senin (19/10/2020). (Bisa diklik: 20 Tahun Terpisah, Kembar Trena-Treni Bertemu lewat Aplikasi Tiktok, Begini Kisahnya
Setelah diberi pemahaman akhirnya keluarga menyetujui namun meminta jenazah disalatkan di jalan sebelum masuk area pemakaman umum desa setempat. Hingga akhirnya usai disalatkan jenazah Muslikah dimakamkan secara protokol kesehatan.
"Muslikah meninggal karena COVID 19 sehingga tidak mungkin protokol pemakaman di lakukan secara normal karena takut masyarakat tertular COVID-19," tandasnya.
Kapolsek Jombang Iptu Kusmianto mengatakan, langkah ini diambil oleh Satgas Penanggulanan COVID-19 karena sebelumnya keluarga dan tetangga menolak jika almarhumah Muslikah langsung dimakamkan dan disalatkan di TPU setempat.
Menurut dia, keluarga justu meminta jenazah disalatkan di rumah duka atau masjid dan dimakamkan secara Islam tanpa protokol COVID 19. (Baca: Sering Terjadi Gempa di Gunung Rinjani, Ini Penjelasan Pos Pantau PVMBG Sembalun)
Padahal dari hasil test swab rumah sakit di Lumajang, Muslikah meninggal karena COVID-19. Sehingga Satgas COVID-19, TNI dan Polisi memberikan pemahaman kepada keluarga almarhumah dan warga setempat karena memang Muslikah meninggal karena COVID-19.
"Jika disalatkan di rumah atau masjid apalagi nantinya keluarga menghendaki jenazah disucikan secara normal. Bukan tidak mungkin mereka bakal juga tertular COVID-19," kata dia, Senin (19/10/2020). (Bisa diklik: 20 Tahun Terpisah, Kembar Trena-Treni Bertemu lewat Aplikasi Tiktok, Begini Kisahnya
Setelah diberi pemahaman akhirnya keluarga menyetujui namun meminta jenazah disalatkan di jalan sebelum masuk area pemakaman umum desa setempat. Hingga akhirnya usai disalatkan jenazah Muslikah dimakamkan secara protokol kesehatan.
"Muslikah meninggal karena COVID 19 sehingga tidak mungkin protokol pemakaman di lakukan secara normal karena takut masyarakat tertular COVID-19," tandasnya.
(sms)