Dua Sisi Wajah Alun-alun Surabaya di Tengah Pandemi COVID-19

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 14:59 WIB
loading...
Dua Sisi Wajah Alun-alun...
Alun-alun Surabaya yang sudah dibuka terus didatangi warga dan jumlah mereka tak terkontrol. Pertunjukan seni pun akhirnya dihentikan untuk menghindari kerumunan. FOTO/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Alun-alun Kota Surabaya hadir di saat yang kurang tepat. Di tengah pandemi COVID-19 , simbol kota itu diresmikan dan dibuka untuk umum.

Pertunjukan kesenian pun digelar sebagai penanda hadirnya lambang pusaran sebuah kota. Warga Surabaya yang sudah rindu untuk rekreasi benar-benar menemukan oase. Mereka berbondong-bondong datang ke kawasan Balai Pemuda itu di Jalan Gubernur Suryo. Seperti merayakan sebuah kemenangan.

Penerapan protokol kesehatan pun dilakukan dengan ketat selama pelaksanaan pagelaran seni.Di satu sisi, Kota Surabaya masih berstatus zona orange waktu itu, di saat pembukaan alun-alun Surabaya.

“Lama tidak jalan-jalan, katanya sudah dibuka. Berarti kan boleh untuk datang,” kata Haryo Wisanto, salah satu warga, Jumat (21/8/2020).(BACA JUGA: Dikecam Presiden, Departement Store Singapura Batal Larang Karyawan Pakai Jilbab)

Setiap hari, ratusan warga berjejal untuk bisa masuk. Meskipun di area dalam dibatasi 160 orang saja, para warga masih saja berjejal di luar area. Mereka terlihat berkerumun dengan antrean untuk bisa masuk dan menikmati keindahan air mancur berkabut serta pertunjukan seni yang ada di area dalam alun-alun.

Di tengah gegap gempita itu, status Kota Surabaya kembali ke zona merah COVID-19. Angka penularan kembali tinggi dan berpotensi bagi semua warga. Rangkaian pertunjukan seni yang diadakan di Alun-alun Kota Surabaya pun harus dihentikan.

Pemkot Surabaya pun akhirnya mengeluarkan pemberitahuan kalau tampilan kesenian di Alun-alun Surabaya dihentikan sementara terhitung mulai 21 Agustus.

Mereka tak mau melihat banyaknya warga yang bergerombol. Pemberitahuan itu pun disebarkan ke berbagai linimasa media sosial.

Kabag Humas Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara menuturkan, penghentian ini dilakukan karena membludaknya masyarakat yang datang sehingga protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 sulit diterapkan. (BACA JUGA: Diperkenalkan di Paris Airshow, Tumbang saat Krisis Moneter dan Berakhir di Museum)

Penerapan protokol kesehatan menjadi fokus utama di tengah upaya pencegahan penularan COVID-19.

Sedangkan pertimbangan membuka Alun-Alun Surabaya ini, karena ingin mengakomodir pelaku seni dan melatih pembiasaan masyarakat dalam kehidupan normal baru.
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2879 seconds (0.1#10.140)