Kegemilangan Raja Jayabaya Kuasai Nusantara dari Pulau Jawa hingga Papua

Selasa, 05 Maret 2024 - 06:23 WIB
Kemudian Ta-kang (Sumba), Huang-ma-chu (Papua), Ma-li (Bali), Kulun (Gurun, mungkin Gorong atau Sorong di Papua Barat atau Nusa Tenggara), Tan-jung-wu-lo (Tanjungpura di Borneo), Ti-wu (Timor), Pingya-i (Banggai di Sulawesi), dan Wu-nu-ku (Maluku).



Kondisi masyarakat Kediri saat diperintah Sri Jayabaya sudah teratur. Penduduknya sudah memakai kain sampai di bawah lutut, rambut diurai, serta rumahnya bersih dan rapi. Dalam perkawinan, keluarga pengantin wanita menerima maskawin berupa emas.

Orang-orang yang sakit memohon kesembuhan kepada dewa dan Buddha.

Dalam kitab Lubdaka dikisahkan bahwa kehidupan sosial masyarakat kerajaan Kediri sangat teratur. Di dalam kitab ini dituliskan bahwa tinggi rendahnya martabat seseorang bukan berdasarkan pangkat dan harta benda saja, namun berdasarkan moral dan tingkah lakunya.

Di sini raja sangat menghargai dan menghormati hak-hak rakyatnya, sehingga rakyatnya bisa leluasa menjalankan aktivitas kehidupan mereka sehari-hari.

Pada Prasasti Talan juga dituliskan, raja sangat menghormati hak-hak rakyatnya, dengan membebaskan rakyat Desa Talan dari pajak karena telah mengabdi untuk kepentingan Kediri.



Selain itu pada Prasasti Ngantang juga dituliskan, raja memberikan hadiah berupa tanah yang pajaknya dibebaskan oleh Raja Jayabaya. Prasasti ini ditujukan untuk rakyat Desa Ngantang yang telah mengabdi untuk kemajuan Kediri.

Kediri sendiri berkembang menjadi sebuah kerajaan agraris dan maritim. Sebagian masyarakat yang hidup di pedalaman, menggantungkan hidupnya dari bertani.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content