Kisah Kejayaan Sriwijaya, Penguasa Maritim dan Pusat Perdagangan Internasional

Senin, 04 Maret 2024 - 06:14 WIB
loading...
Kisah Kejayaan Sriwijaya,...
Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar dan pusat perdagangan internasional pada masanya di Pulau Sumatera. Foto/Disparbud Kamparkab
A A A
Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar dan pusat perdagangan internasional pada masanya di Pulau Sumatera. Kerajaan ini berkembang dan menjadi pusat peradaban di Nusantara sekitar abad 7 Masehi. Namun perlu diketahui nama Sriwijaya baru dikenal sejak tahun 1918, saat George Coedes menulis karangannya berjudul Le Royaume de Criwijaya.

Piagam Kota Kapur dianggap menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dari tahun 686. Sejarawan Prof. Kern menganggap nama Sriwijaya yang tercantum pada piagam tersebut adalah nama seorang raja, karena cri biasanya digunakan sebagai sebutan atau gelar raja, diikuti nama raja yang bersangkutan.

Memang berdasarkan beberapa ahli dan sumber berita saat itu, kerajaan ini memiliki berbagai nama yang ditafsirkan. Pada karya I-tsing misalnya nama Sriwijaya belum dikenal. Bahkan dalam buku yang ditulis oleh Prof. Chavannes pada tahun 1894 ke dalam bahasa Perancis, menyebut Sriwijaya sebagai Shih-li-fo-shih.

Sebagaimana dikutip dari buku "Sriwijaya", dari Prof. Slamet Muljana awalnya Shih-li-fo-shih itu dikira transkripsi Tionghoa dari nama asli Sribhoja. Nama Shih-li-fo-shih, yang sering kali disingkat Fo-shih saja, digunakan untuk menyebut negara, ibu kota pusar kerajaan, dan sungai yang muaranya digunakan sebagai pelabuhan.



Terjemahan piagam Kota Kapur oleh Kern, di mana terdapat nama Sriwijaya, dan terjemahan karya I-ts'ing, di mana terdapat transkripsi Tionghoa Shih-li-fo-shih, memungkinkan Coedès untuk menetapkan bahwa Sriwijaya adalah nama negara di Sumatra Selatan, yang ditranskripkan ke dalam tulisan Tionghoa Shih-li-fo-shih.

Beal pada tahun 1886 telah mengemukakan pendapatnya, bahwa negara Shih-li-fo-shih terletak di tepi sungai Musi dekat kota Palembang. Namun, pada pertengahan kedua abad ke-19 itu, nama Sriwijaya belum dikenal.

Kerajaan itu masih disebut dengan nama Tionghoa yang tidak diketahui nama aslinya. Meskipun anggapan itu boleh dipandang sebagai penemuan ilmiah yang asli, namun karena kepincangan tersebut masih kabur sekali.

Bagaimanapun, harus diakui bahwa ilmu sejarah Sriwijaya adalah penemuan Coedès dan lahir dari kecerdasannya dalam menggunakan hasil penyelidikan sarjana-sarjana lainnya. Penemuan Coedès ini mendapat sambutan yang hebat dalam ilmu pengetahuan sejarah, terutama dalam sejarah Asia Tenggara.

Lokasi Kerajaan Sriwijaya kala itu memang cukup ideal dalam pelayaran perdagangan antar negara. Tercatat pedagang-pedagang dari Jawa, India, Arab, dan Tiongkok lalu lalang di kawasan wilayah yang dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perbedaan Pendapat Antar...
Perbedaan Pendapat Antar Wali Songo Konon Buat Bangunan Masjid Agung Demak Goyah
Kisah Jenderal Kostrad...
Kisah Jenderal Kostrad Rudini Geser 3 Jenderal hingga Melenggang Kariernya Jadi KSAD
Transaksi Mata Uang...
Transaksi Mata Uang China Gantikan Uang Lokal Masa Kerajaan Majapahit
7 Fakta Pengkhianatan...
7 Fakta Pengkhianatan Menantu Raja Kertanegara yang Berujung Jatuhnya Singasari
Kisah Jane Foster, Intelijen...
Kisah Jane Foster, Intelijen Amerika yang Memata-matai Soekarno-Hatta Setelah Kemerdekaan Indonesia
3 Daerah Penting di...
3 Daerah Penting di Luar Ibu Kota Kerajaan Majapahit Penopang Perdagangan
Siasat Gayatri Putri...
Siasat Gayatri Putri Raja Singasari Pura-pura Jadi Anak Abdi Dalem untuk Kelabui Pasukan Jayakatwang
Momen Raja Majapahit...
Momen Raja Majapahit Redam Pemberontakan Sadeng saat Konflik Gajah Mada dan Kembar
Akhir Kejayaan Singasari!...
Akhir Kejayaan Singasari! Raja Kertanagara, Ekspedisi Pamalayu, dan Kudeta Maut Jayakatwang
Rekomendasi
Prabowo Keliling Salami...
Prabowo Keliling Salami Warga saat Open House Idulfitri di Istana
Didit Prabowo Halalbilahal...
Didit Prabowo Halalbilahal ke Rumah Megawati
Melvin Jerusalem Pertahankan...
Melvin Jerusalem Pertahankan Sabuk Juara WBC di Jepang
Berita Terkini
Idulfitri 2025, Pemudik...
Idulfitri 2025, Pemudik Masih Melintas di Tol Cipali dan Jalan Pantura Cirebon
11 menit yang lalu
Tokoh Agama Rawa Buaya...
Tokoh Agama Rawa Buaya Bangga Anggota DPRD dari Perindo Dina Masyusin Tetap Merakyat
14 menit yang lalu
Jokowi Tak Gelar Open...
Jokowi Tak Gelar Open House, Warga Tetap Antre Halalbihalal
33 menit yang lalu
Lalu Lintas Padat, Tol...
Lalu Lintas Padat, Tol MBZ Berlakukan Buka Tutup Situasional
1 jam yang lalu
Anggota DPRD dari Perindo...
Anggota DPRD dari Perindo Dina Masyusin Salat Idulfitri dan Ziarah Kubur di Rawa Buaya
1 jam yang lalu
Open House Perdana Prabowo...
Open House Perdana Prabowo di Istana, Warga Bogor Datang dari Pukul 04.00 WIB
4 jam yang lalu
Infografis
Kantong Teh Melepaskan...
Kantong Teh Melepaskan Jutaan Mikroplastik dan Diserap Sel Usus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved