378 Santri Lirboyo Asal Mojokerto Diberangkatkan ke Pondok
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Ratusan santri Pondok Pesantren Lirboyo dari Kabupaten dan Kota Mojokerto diberangkatkan ke Kediri, Sabtu (4/7/2020) siang. Santri-santri tersebut berangkat dari Kantor Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Mojokerto.
Sebelum berangkat, para santri tersebut diperiksa kesehatannya dan wajib membawa surat sehat dan bukti isolasi mandiri serta peralatan sesuai protokol kesehatan. Selain itu juga mengenakan masker dan hand sanitizer.
Sebanyak 378 santri putra dan putri dilakukan pemeriksaan kesehatan. Yaitu pengukuran suhu tubuh dan pemeriksaan lain oleh tim medis dan relawan NU Mojokerto
(Baca juga: Bandara Juanda Bergeliat, Calon Penumpang Bergerombol di Loket Masuk )
Para orang tua dengan ihlas melepas kepergian anak mereka kembali menuntut ilmu ke Ponpes Lirboyo setelah tiga bulan libur karena pandemi COVID-19.
Orang tua santri yakin selama berada di pondok akab terjaga kesehatannya karena selama di sana tidak diijinkan berhubungan atau kontak dengan orang di luar pondok.
Hafid Romli, orang tua santri mengaku sudah menyiapkan segala kebutuhan anaknya. Di antaranya hand sanitizer, masker, vitamin, surat keterangan sehat dan sebagainya seperti yang disyaratkan.
(Baca juga: Ngehits, Sensasi Wisata Sunrise Menawan di Bukit Gading Rembang )
Diketahui, pemberangkatan hari merupakan gelombang kedua setelah santri dari daerah terdekat dengan pondok sudah kembali, seperti Nganjuk dan Tulungagung.
Sesampainya di Lirboyo, para santri tidak langsung melakukan aktifitas. Mereka harus menjalani karantina selama 14 hari.
Bupati Mojokerto Pungkasiadi menegaskan, sebelum berangkat ke pondok, para santri wajjib mematuhi seluruh protokol kesehatan. "Agar nantinya di sana benar-benar sehat dan terhindar dari virus Corona," kata Bupati Mojokerto.
Sebelum berangkat, para santri tersebut diperiksa kesehatannya dan wajib membawa surat sehat dan bukti isolasi mandiri serta peralatan sesuai protokol kesehatan. Selain itu juga mengenakan masker dan hand sanitizer.
Sebanyak 378 santri putra dan putri dilakukan pemeriksaan kesehatan. Yaitu pengukuran suhu tubuh dan pemeriksaan lain oleh tim medis dan relawan NU Mojokerto
(Baca juga: Bandara Juanda Bergeliat, Calon Penumpang Bergerombol di Loket Masuk )
Para orang tua dengan ihlas melepas kepergian anak mereka kembali menuntut ilmu ke Ponpes Lirboyo setelah tiga bulan libur karena pandemi COVID-19.
Orang tua santri yakin selama berada di pondok akab terjaga kesehatannya karena selama di sana tidak diijinkan berhubungan atau kontak dengan orang di luar pondok.
Hafid Romli, orang tua santri mengaku sudah menyiapkan segala kebutuhan anaknya. Di antaranya hand sanitizer, masker, vitamin, surat keterangan sehat dan sebagainya seperti yang disyaratkan.
(Baca juga: Ngehits, Sensasi Wisata Sunrise Menawan di Bukit Gading Rembang )
Diketahui, pemberangkatan hari merupakan gelombang kedua setelah santri dari daerah terdekat dengan pondok sudah kembali, seperti Nganjuk dan Tulungagung.
Sesampainya di Lirboyo, para santri tidak langsung melakukan aktifitas. Mereka harus menjalani karantina selama 14 hari.
Bupati Mojokerto Pungkasiadi menegaskan, sebelum berangkat ke pondok, para santri wajjib mematuhi seluruh protokol kesehatan. "Agar nantinya di sana benar-benar sehat dan terhindar dari virus Corona," kata Bupati Mojokerto.
(msd)