5.600 Santri Pondok Lirboyo Ikuti Vaksinasi yang Digelar ISNU Jatim
loading...
A
A
A
KEDIRI - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim kembali menggelar vaksinasi COVID-19, Sabtu (25/9/2021) di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Sebanyak 5.600 santri serentak mengikuti vaksinasi tahap kedua ini.
Dinas Kesehatan Kota Kediri mendukung penuh proses vaksinasi dengan mengerahkan semua puskesmas, rumah sakit umum dan swasta, serta klinik dan perguruan tinggi ilmu kesehatan. Total ada 300 tenaga medis dan tenaga kesehatan yang terlibat.
Ketua PW ISNU Jatim, Prof. HM. Mas'ud Said menjelaskan, secara bertahap PW ISNU menyelenggarakan vaksinasi di beberapa kabupaten dan kota Tujuannya segera tercapai herd immunity sebagaimana dicanangkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Meski Takut Jarum Suntik, Wanita Ini Rela Antre Vaksinasi agar Bisa ke Mana-mana
Saat ini, Jatim adalah propinsi pertama yang semua wilayahnya berada di level 1 dan 2. Hal ini merupakan kerja keras semua pihak.
Menurut Prof. Mas'ud, pesantren sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan dan keagamaan harus mendapat perhatian lebih, khususnya para santri yang berasal dari berbagai daerah.
"Kita melihat hari ini yang terdiri dari elemen masyarakat umum, mahasiswa, santri, para ustadz dan semua kalangan yang belum tervaksin. Selain sebagai gerakan pengabdian masyarakat, gerakan ini merupakan upaya konsolidasi organisasi yang mengorkestrasi para stake holder utk bersama-sama meningkatkan kekebalan sehingga bisa mengurangi penularan COVID-19," ungkap Direktur Pascasarjana UNISMA ini
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima, MMR menyatakan vaksinasi yang diselenggarakan ISNU telah menyumbang pencapaian vaksinasi di Kota kediri menjadi 105%. Yang merupakan tertinggi ketiga di Jawa Timur.
"Kami sekarang di posisi ketiga setelah Kota Mojokerto dan Surabaya. Oleh karena itu kami berikan dukungan sepenuhnya atas program yang diinisiasi ISNU ini, " jelas pria yang juga merangkap Direktur RSUD Kediri ini.
Baca juga: Diteror KKB, Evakuasi 17 Warga Distrik Kiwirok dengan Pesawat Dikawal Satgas Nemangkawi
Dinas Kesehatan Kota Kediri mendukung penuh proses vaksinasi dengan mengerahkan semua puskesmas, rumah sakit umum dan swasta, serta klinik dan perguruan tinggi ilmu kesehatan. Total ada 300 tenaga medis dan tenaga kesehatan yang terlibat.
Ketua PW ISNU Jatim, Prof. HM. Mas'ud Said menjelaskan, secara bertahap PW ISNU menyelenggarakan vaksinasi di beberapa kabupaten dan kota Tujuannya segera tercapai herd immunity sebagaimana dicanangkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Meski Takut Jarum Suntik, Wanita Ini Rela Antre Vaksinasi agar Bisa ke Mana-mana
Saat ini, Jatim adalah propinsi pertama yang semua wilayahnya berada di level 1 dan 2. Hal ini merupakan kerja keras semua pihak.
Menurut Prof. Mas'ud, pesantren sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan dan keagamaan harus mendapat perhatian lebih, khususnya para santri yang berasal dari berbagai daerah.
"Kita melihat hari ini yang terdiri dari elemen masyarakat umum, mahasiswa, santri, para ustadz dan semua kalangan yang belum tervaksin. Selain sebagai gerakan pengabdian masyarakat, gerakan ini merupakan upaya konsolidasi organisasi yang mengorkestrasi para stake holder utk bersama-sama meningkatkan kekebalan sehingga bisa mengurangi penularan COVID-19," ungkap Direktur Pascasarjana UNISMA ini
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima, MMR menyatakan vaksinasi yang diselenggarakan ISNU telah menyumbang pencapaian vaksinasi di Kota kediri menjadi 105%. Yang merupakan tertinggi ketiga di Jawa Timur.
"Kami sekarang di posisi ketiga setelah Kota Mojokerto dan Surabaya. Oleh karena itu kami berikan dukungan sepenuhnya atas program yang diinisiasi ISNU ini, " jelas pria yang juga merangkap Direktur RSUD Kediri ini.
Baca juga: Diteror KKB, Evakuasi 17 Warga Distrik Kiwirok dengan Pesawat Dikawal Satgas Nemangkawi