Djangan Berisik, Enam Band Cadas Sukses Gelar Konser Akustik di Bandung
loading...
A
A
A
Namun, kata dia, tengah situasi transisi seperti ini ada saatnya harus menurunkan rasa egois. Ada saatnya harus berkompromi dengan situasi dan kondisi demi tujuan yang ingin kita raih.
"Kita mungkin tergoda dengan situasi beberapa kota yang sudah dengan bebas menggelar festival besar tanpa batasan jumlah penonton. Namun kita sadar bahwa ada banyak hal yang tetap harus kita patuhi dan hormati terkait dengan aturan dan kebijakan pemerintah Kota Bandung, " kata dia.
Menurut Agus Danny, acara "Bandung Djangan Berisik, Tetap Tenang Kita Menang" adalah sebuah perwujudan sikap dari kampanye yang selama ini digalang DCDC. Menampilkan band-band cadas asal kota Bandung dengan format akustik sebagai bagian dari merespon kondisi transisi.
Namun, walaupun digelar dengan format akustik tidak lantas menghilangkan karakter band masing masing. Acara ini tetap ‘berisik’ dengan inovasi dan kreatifitas band-band cadas kota Bandung. "Ini adalah bagian dari strategi agar kita bisa tetap berkreasi dan berekspresi tanpa harus menimbulkan kegaduhan. Kita sadar bahwa ini adalah proses yang harus dijalani demi bisa meraih kembali kebebasan yang selama ini kita idamkan, " ujar dia.
Menurut Agus, ini adalah event pertama. Jika respon penonton cukup positif tidak tutup kemungkinan akan berlanjut. Namun perlu diingat, ide awal konser ini adalah bagaimana suara masyarakat bawah itu bisa didengar, bahwa kondisi sekarang perlu disuarakan.
"Kita mungkin tergoda dengan situasi beberapa kota yang sudah dengan bebas menggelar festival besar tanpa batasan jumlah penonton. Namun kita sadar bahwa ada banyak hal yang tetap harus kita patuhi dan hormati terkait dengan aturan dan kebijakan pemerintah Kota Bandung, " kata dia.
Menurut Agus Danny, acara "Bandung Djangan Berisik, Tetap Tenang Kita Menang" adalah sebuah perwujudan sikap dari kampanye yang selama ini digalang DCDC. Menampilkan band-band cadas asal kota Bandung dengan format akustik sebagai bagian dari merespon kondisi transisi.
Namun, walaupun digelar dengan format akustik tidak lantas menghilangkan karakter band masing masing. Acara ini tetap ‘berisik’ dengan inovasi dan kreatifitas band-band cadas kota Bandung. "Ini adalah bagian dari strategi agar kita bisa tetap berkreasi dan berekspresi tanpa harus menimbulkan kegaduhan. Kita sadar bahwa ini adalah proses yang harus dijalani demi bisa meraih kembali kebebasan yang selama ini kita idamkan, " ujar dia.
Menurut Agus, ini adalah event pertama. Jika respon penonton cukup positif tidak tutup kemungkinan akan berlanjut. Namun perlu diingat, ide awal konser ini adalah bagaimana suara masyarakat bawah itu bisa didengar, bahwa kondisi sekarang perlu disuarakan.
(atk)