Dinsos Makassar Jaring 3 Pasang Diduga Lakukan Praktik Prostitusi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar, kembali menjaring sejumlah pasangan yang ditemukan tengah melakukan tindak praktek prostitusi di beberapa penginapan yang ada di Kota Makassar.
Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Makassar Andi Eldi Malka menuturkan, pasangan tersebut diamankan saat pihaknya tengah melakukan operasi di sejumlah penginapan. Ia menemukan 10 pasangan, tiga pansangan diantaranya disinyalir menggunakan jasa prostitusi.
"Di saat kami melakukan penggrebekan di beberapa penginapan di Kota Makassar 10 pasangan anak muda kita temukan. Sementara Ada tiga pasang kita temukan merupakan praktik prostitusi," ucapnya kepada SINDOnews, Selasa (21/6/2022).
Dirinya juga mengatakan, ketiganya mengaku melakukan transaksi prostitusi melalui aplikasi MiChat, hal itu diketahui setelah pemeriksaan yang dilakukan setelah pengamanan. Salah satu perempuan yang dimintai keterangan mengaku mereka hanyalah kencan semalam.
"Iya ada mengarah ke prostitusi, memakai aplikasi online seperti michat, kan kita tanya setelah gerebek kita bawa ke kantor baru kita asesmen di sana. Kita asesmen perempuannya dulu di sana ada pengakuan biasa melakukan," katanya.
Ia mengungkapkan dari tiga ada satu yang sudah berulang kali masuk ke pembinaan Macciro Deceng dengan perbuatan yang sama. Usianya terbilang muda yakni masih berusia 19 tahun.
"Yang kita amankan ini diantaranya ada yang sudah beberapa kali kita rehab, ada yang 1 orang ternyata sudah berapa kali masuk pembinaan Macciro Deceng," ujarnya.
Mereka mengaku dari harga yang mereka tawarkan mulai dari Rp250 ribu untuk semalam. Elka bertutur biaya hidup dan pergaulan jadi faktor mengapa banyak yang membuka jasa kencan semalam di aplikasi kencan. "Kisaran Rp 250 ribu ke atas, alasannya kan butuh uang," tuturnya.
Beberpa penginapan seperti hotel, wisma dan sejeninya telah menjadi target razia rutin Dinsos Kota Makassar, dalam menumpas seks bebas di kalangan pemuda yang sedang marak. "Biasanya di sini di beberapa penginapan seperti wisma hotel dan lainnya, ada banyak pasangan muda-mudi bukan suami istri. Apalagi kan alau yang namanya anak di bawah umur yang kita takutkan, Itu yang perlu kami tertibkan," tegasnya.
Sementara untuk tujuh pasangan yang turut dirazia rata-rata berusia 20-an ke atas. Setelah diamankan oleh Dinsos, masing-masing pasangan akan langsung dikembalikan oleh keluarga. "Tapi kalau yang prostitusi, laki-lakinya kami hubungi keluarganya, perempuannya kami bina," tutup Andi Eldi Malaka.
Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Makassar Andi Eldi Malka menuturkan, pasangan tersebut diamankan saat pihaknya tengah melakukan operasi di sejumlah penginapan. Ia menemukan 10 pasangan, tiga pansangan diantaranya disinyalir menggunakan jasa prostitusi.
"Di saat kami melakukan penggrebekan di beberapa penginapan di Kota Makassar 10 pasangan anak muda kita temukan. Sementara Ada tiga pasang kita temukan merupakan praktik prostitusi," ucapnya kepada SINDOnews, Selasa (21/6/2022).
Dirinya juga mengatakan, ketiganya mengaku melakukan transaksi prostitusi melalui aplikasi MiChat, hal itu diketahui setelah pemeriksaan yang dilakukan setelah pengamanan. Salah satu perempuan yang dimintai keterangan mengaku mereka hanyalah kencan semalam.
"Iya ada mengarah ke prostitusi, memakai aplikasi online seperti michat, kan kita tanya setelah gerebek kita bawa ke kantor baru kita asesmen di sana. Kita asesmen perempuannya dulu di sana ada pengakuan biasa melakukan," katanya.
Ia mengungkapkan dari tiga ada satu yang sudah berulang kali masuk ke pembinaan Macciro Deceng dengan perbuatan yang sama. Usianya terbilang muda yakni masih berusia 19 tahun.
"Yang kita amankan ini diantaranya ada yang sudah beberapa kali kita rehab, ada yang 1 orang ternyata sudah berapa kali masuk pembinaan Macciro Deceng," ujarnya.
Mereka mengaku dari harga yang mereka tawarkan mulai dari Rp250 ribu untuk semalam. Elka bertutur biaya hidup dan pergaulan jadi faktor mengapa banyak yang membuka jasa kencan semalam di aplikasi kencan. "Kisaran Rp 250 ribu ke atas, alasannya kan butuh uang," tuturnya.
Beberpa penginapan seperti hotel, wisma dan sejeninya telah menjadi target razia rutin Dinsos Kota Makassar, dalam menumpas seks bebas di kalangan pemuda yang sedang marak. "Biasanya di sini di beberapa penginapan seperti wisma hotel dan lainnya, ada banyak pasangan muda-mudi bukan suami istri. Apalagi kan alau yang namanya anak di bawah umur yang kita takutkan, Itu yang perlu kami tertibkan," tegasnya.
Sementara untuk tujuh pasangan yang turut dirazia rata-rata berusia 20-an ke atas. Setelah diamankan oleh Dinsos, masing-masing pasangan akan langsung dikembalikan oleh keluarga. "Tapi kalau yang prostitusi, laki-lakinya kami hubungi keluarganya, perempuannya kami bina," tutup Andi Eldi Malaka.
(agn)