Tumenggung Endranata, Pengkhianat Mataram yang Dimutilasi Sultan Agung Menjadi 3 Bagian
loading...
A
A
A
Tidak hanya itu, dia juga memberi tahu pihak Belanda, di mana lokasi lumbung-lumbung pangan prajurit Kerajaan Mataram. Akibatnya pengkhianatan ini, lumbung makanan dan perahu-perahu prajurit Mataram dibakar habis.
Para prajurit Mataram juga diburu sampai Tegal dan Cirebon oleh pasukan VOC. Alhasil, bahan makanan prajurit Mataram menipis. Hal ini menimbulkan kelaparan dan penderitaan yang amat perih bagi Mataram.
Sultan Agung yang mengetahui hal itu sangat marah. Dia tidak menyangka, ternyata orang yang dia percaya selama ini telah mengkhianatinya. Tumenggung Endranata akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Mayatnya kemudian dimutilasi. Tubuhnya dipotong-potong menjadi tiga bagian dan dikubur diarea Pemakaman Imogiri yang berada di sebelah selatan Makam Griloyo, yaitu Gunung Merak yang kemudian dinamakan Pajimatan Imogiri.
Kapalanya lalu dipotong dan dikubur di tengah-tengah Gapura Supir Urang. Badannya dikubur di bawah tangga dekat Gapura Supit Urang, di bagian anak tangga yang permukaannya tidak rata. Sedang kakinya dikubur di tengah kolam.
Tindakan sadis itu dilakukan Sultan Agung, sebagai pelajaran bagi setiap orang yang datang mengunjungi makam Imogiri, akan menginjak potongan tubuh Tumenggung Endranata. Hal ini sekaligus peringatan bagi pengkhianat.
Sampai di sini ulasan singkat Cerita Pagi. Semoga bermanfaat.
Sumber Tulisan:
1. Santy Saptari, Sultan Agung dalam Goresan S Sudjojono, Kepustakaan Populer Gramedia, Buku Elektronik.
2. Fatimah Purwoko, Sultan Agung, Sang Pejuang dan Budayawan dalam Puncak Kekuasaan Mataram, Anak Hebat Indonesia, Buku Elektronik.
3. Peri Mardiono, Tuah Bumi Mataram, dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II, Araska Publisher, 2020.
4. S Jai, Tirai, Garudhawaca, Buku Elektronik.
Para prajurit Mataram juga diburu sampai Tegal dan Cirebon oleh pasukan VOC. Alhasil, bahan makanan prajurit Mataram menipis. Hal ini menimbulkan kelaparan dan penderitaan yang amat perih bagi Mataram.
Sultan Agung yang mengetahui hal itu sangat marah. Dia tidak menyangka, ternyata orang yang dia percaya selama ini telah mengkhianatinya. Tumenggung Endranata akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Mayatnya kemudian dimutilasi. Tubuhnya dipotong-potong menjadi tiga bagian dan dikubur diarea Pemakaman Imogiri yang berada di sebelah selatan Makam Griloyo, yaitu Gunung Merak yang kemudian dinamakan Pajimatan Imogiri.
Kapalanya lalu dipotong dan dikubur di tengah-tengah Gapura Supir Urang. Badannya dikubur di bawah tangga dekat Gapura Supit Urang, di bagian anak tangga yang permukaannya tidak rata. Sedang kakinya dikubur di tengah kolam.
Tindakan sadis itu dilakukan Sultan Agung, sebagai pelajaran bagi setiap orang yang datang mengunjungi makam Imogiri, akan menginjak potongan tubuh Tumenggung Endranata. Hal ini sekaligus peringatan bagi pengkhianat.
Sampai di sini ulasan singkat Cerita Pagi. Semoga bermanfaat.
Sumber Tulisan:
1. Santy Saptari, Sultan Agung dalam Goresan S Sudjojono, Kepustakaan Populer Gramedia, Buku Elektronik.
2. Fatimah Purwoko, Sultan Agung, Sang Pejuang dan Budayawan dalam Puncak Kekuasaan Mataram, Anak Hebat Indonesia, Buku Elektronik.
3. Peri Mardiono, Tuah Bumi Mataram, dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II, Araska Publisher, 2020.
4. S Jai, Tirai, Garudhawaca, Buku Elektronik.