Kisah Tasripin, Konglomerat Semarang yang Ditakuti Serdadu Belanda Gara-gara Uang Koin Ratu Willem

Minggu, 15 Mei 2022 - 07:06 WIB
loading...
A A A
“Selain untuk kegiatan ibadah keluarga, langgar ini waktu itu juga diperuntukkan bagi para pekerja atau buruh pabrik kulit milik eyang saya, karena waktu itu eyang memiliki pekerja yang cukup banyak untuk mengelola usahanya dari berbagai daerah di sekitar Semarang,” imbuhnya.



Sugibudi menambahkan, sekitar tahun 1998 tepatnya saat krisis moneter, langgar Tasripin tersebut mengalami pemugaran. Setelah pemugaran itu, hampir semua bangunan di tempat itu sudah tidak asli lagi.

“Setelah renovasi itu hampir semuanya dipugar, yang asli saat ini hanya beberapa saja seperti bedhug dan kenthongan masjid. Benda itu masih asli sejak langgar ini dibangun hingga sekarang, usianya ya ratusan tahun,” pungkasnya.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)