Beri Kuliah Umum di Unpad, Erick Thohir: Ekosistem Regional Harga Mati

Sabtu, 23 April 2022 - 16:39 WIB
loading...
Beri Kuliah Umum di Unpad, Erick Thohir: Ekosistem Regional Harga Mati
Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan kuliah umum di Aula Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kota Bandung, Sabtu (23/4/2022). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan, ekosistem regional merupakan harga mati dalam menghadapi berbagai disrupsi menuju visi Indonesia Emas 2045.

Pernyataan tersebut disampaikan Erick saat memberikan kuliah umum di Aula Grha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Sabtu (23/4/2022).



Dalam kuliah umumnya yang mengusung tema "BUMN dan Akselerasi Kolaborasi Industri-Pendidikan Tinggi melalui Hybrid University Model dan Transformasi Digital" itu, Erick memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat. Bahkan, kata Erick, setiap tahunnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 2045 akan terus tumbuh, setiap tahun naik 5 persen. Jadi, nanti di 2045 kita masuk negara ke empat terbesar di dunia," ujar Erick.

Namun, lanjut dia, untuk menggapai posisi Indonesia Emas 2045 itu bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, dalam perjalanannya, Indonesia juga menghadapi berbagai disrupsi. Disebutkan Erick, sedikitnya ada lima disrupsi yang mengancam Indonesia saat ini hingga 2045 mendatang.

"Salah satunya kemarin kita menghadapi pandemi COVID-1 dan siapa yang menggaransi 10 tahun ke depan tidak ada lagi pandemi, apalagi hari ini pun masih banyak virus yang belum menjadi endemi, seperti polio dan HIV AIDS," sebutnya.

"Untung saja COVID-19 ini sudah menjadi endemi. Kebayang tidak kalau masih pandemi, penularannya begitu cepat dan mematikan, tidak menjadi endemi," lanjutnya.



Disrupsi teknologi, lanjut Erick, menjadi ancaman lain dalam menggapai visi Indonesia Emas 2045. Pasalnya, disrupsi teknologi berdampak pada hilangnya lapangan pekerjaan akibat penggunaan robot dalam dunia kerja.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)