Mahasiswa Harus Jaga Kampus dari Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme
loading...
A
A
A
SEMARANG - Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menggelar kuliah umum yang diikuti mahasiswa baru dalam rangka menanamkan pemahaman berbangsa dan bernegara yang toleran.
Acara bertajuk “Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru dan Pendidikan Karakter” ini diselenggarakan di depan gedung Fakultas Hukum Undip, Selasa (13/8/2024).
Dalam kuliah umum ini, Deputi 1 Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Roedy Widodo menjadi keynote speaker.
Roedy menjelaskan bahwa urgensi keamanan nasional semakin meningkat dengan adanya ancaman ideologi transnasional. Dia menyampaikan perlunya kesatuan yang kokoh dari seluruh elemen bangsa dalam menghadapi ancaman ideologi transnasional.
“Lingkungan kampus, khususnya Undip, harus dijaga dari pemahaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Kampus sebagai pusat pendidikan tinggi adalah tempat yang sangat strategis bagi pengembangan pemikiran kritis dan inovatif, namun juga rentan disusupi oleh ideologi radikal jika tidak diawasi dengan baik,” kata Roedy.
Selain itu, Roedy juga mengingatkan bahwa ada pihak-pihak yang tidak senang jika Indonesia damai dan tentram. Pihak yang dimaksud adalah mereka yang menebarkan teror dan propaganda demi kepentingan merebut kekuasaan.
Kelompok-kelompok ini menggunakan berbagai cara untuk menyebarkan pengaruhnya, termasuk melalui radikalisme yang berakar pada intoleransi.
Dia memaparkan, intoleransi adalah keyakinan yang meyakini kebenaran adalah milik kelompoknya sendiri, dan menafikan kebenaran yang diyakini oleh kelompok lainnya.
Acara bertajuk “Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru dan Pendidikan Karakter” ini diselenggarakan di depan gedung Fakultas Hukum Undip, Selasa (13/8/2024).
Dalam kuliah umum ini, Deputi 1 Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Roedy Widodo menjadi keynote speaker.
Roedy menjelaskan bahwa urgensi keamanan nasional semakin meningkat dengan adanya ancaman ideologi transnasional. Dia menyampaikan perlunya kesatuan yang kokoh dari seluruh elemen bangsa dalam menghadapi ancaman ideologi transnasional.
“Lingkungan kampus, khususnya Undip, harus dijaga dari pemahaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Kampus sebagai pusat pendidikan tinggi adalah tempat yang sangat strategis bagi pengembangan pemikiran kritis dan inovatif, namun juga rentan disusupi oleh ideologi radikal jika tidak diawasi dengan baik,” kata Roedy.
Selain itu, Roedy juga mengingatkan bahwa ada pihak-pihak yang tidak senang jika Indonesia damai dan tentram. Pihak yang dimaksud adalah mereka yang menebarkan teror dan propaganda demi kepentingan merebut kekuasaan.
Kelompok-kelompok ini menggunakan berbagai cara untuk menyebarkan pengaruhnya, termasuk melalui radikalisme yang berakar pada intoleransi.
Dia memaparkan, intoleransi adalah keyakinan yang meyakini kebenaran adalah milik kelompoknya sendiri, dan menafikan kebenaran yang diyakini oleh kelompok lainnya.