Nataru di Surabaya Tanpa Penyekatan, 3.000 Personel Gabungan Disiagakan
loading...
A
A
A
"Jangan sampai berlebihan dengan adanya acara Natal dan tahun baru ini. Kita jaga sama-sama prokes dalam peringatan Nataru, sehingga Covid-19 tetap bisa kita kendalikan dan tidak ada lagi virus yang masuk Kota Surabaya," jelasnya.
Dalam pengamanan Nataru ini, Eri mengungkapkan, bahwa pihaknya menerjunkan 3.000 lebih personel gabungan. Para petugas gabungan ini terdiri dari jajaran di lingkup Pemkot Surabaya, Kepolisian, TNI, Basarnas, hingga relawan Kampung Tangguh Jogo Suroboyo. "Ada 3.000 lebih personel," katanya.
Meski demikian, dia mengungkapkan, bahwa saat pelaksanaan Nataru di Kota Surabaya, pihaknya tidak menerapkan pembatasan atau penyekatan. Namun begitu, personel gabungan akan aktif mobile dan berkeliling untuk mencegah terjadinya kerumunan. Utamanya, saat malam pergantian tahun baru 2022.
"Kalau dia (masyarakat) misal naik motor kemudian masuk kota ya tidak apa-apa, yang penting tidak brong-brongan (konvoi) atau berbarengan. Tapi meski ada kerumunan, Pak Kapolrestabes, Kapolres Tanjung Perak, Kajari dan Pak Danrem khususnya ini adalah orang-orang humanis. Jadi ngobrak atau membubarkan dengan humanis," tukasnya.
Dalam pengamanan Nataru ini, Eri mengungkapkan, bahwa pihaknya menerjunkan 3.000 lebih personel gabungan. Para petugas gabungan ini terdiri dari jajaran di lingkup Pemkot Surabaya, Kepolisian, TNI, Basarnas, hingga relawan Kampung Tangguh Jogo Suroboyo. "Ada 3.000 lebih personel," katanya.
Meski demikian, dia mengungkapkan, bahwa saat pelaksanaan Nataru di Kota Surabaya, pihaknya tidak menerapkan pembatasan atau penyekatan. Namun begitu, personel gabungan akan aktif mobile dan berkeliling untuk mencegah terjadinya kerumunan. Utamanya, saat malam pergantian tahun baru 2022.
"Kalau dia (masyarakat) misal naik motor kemudian masuk kota ya tidak apa-apa, yang penting tidak brong-brongan (konvoi) atau berbarengan. Tapi meski ada kerumunan, Pak Kapolrestabes, Kapolres Tanjung Perak, Kajari dan Pak Danrem khususnya ini adalah orang-orang humanis. Jadi ngobrak atau membubarkan dengan humanis," tukasnya.
(hsk)