Nataru di Surabaya Tanpa Penyekatan, 3.000 Personel Gabungan Disiagakan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak 3.000 lebih personel gabungan diterjunkan untuk pengamanan Hari Raya Natal 2021 dan Malam Pergantian Tahun Baru 2022 (Nataru) di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forkopimda Surabaya juga melakukan pengecekan langsung kesiapan sejumlah gereja dan posko perbatasan kota.
Pengecekan dilakukan mulai dari Gereja Katolik St. Marinus Yohanes di Jalan Memed Sastrawirya Kenjeran Surabaya, Gereja Katolik Roh Kudus di Jalan I Gusti Ngurahrai No 97 Surabaya, Posko Pengamanan Terpadu di perbatasan Bundaran Waru (CITO), Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Darmo di Jalan Polisi Istimewa No 15 Surabaya dan Gereja Kristen Indonesia di Jalan Pregolan Bunder 36 Surabaya.
Eri menuturkan, Pemkot Surabaya bersama instansi terkait sudah menyiapkan sejumlah langkah dalam pengamanan Nataru. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya tentang Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 saat Nataru sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 66 Tahun 2021.
"Insya Allah kita bersama Forkopimda sudah mengeluarkan surat edaran dari Inmendagri, juga melakukan pengecekan ke lapangan. Sebelumnya, Pak Kapolrestabes Surabaya juga sudah mengundang seluruh pihak perwakilan gereja, terkait bagaimana pengamanan pelaksanaan malam natal di masing-masing gereja," katanya, Sabtu (25/12/2021).
Eri juga memastikan, bahwa setiap gereja yang melaksanakan ibadah Natal sudah menerapkan prosedur yang telah ditetapkan. Ini berdasarkan hasil tinjauan langsung yang dilakukannya bersama Forkopimda Surabaya.
"Semoga bisa berjalan baik dan kami mohon doanya, untuk perayaan malam natal dan tahun baru ini juga Insya Allah umat Kristen dapat beribadah dengan tenang dan aman di Kota Surabaya," terangnya.
Meski begitu, dia juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah Natal agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Jangan sampai berlebihan dengan adanya acara Natal dan tahun baru ini. Kita jaga sama-sama prokes dalam peringatan Nataru, sehingga Covid-19 tetap bisa kita kendalikan dan tidak ada lagi virus yang masuk Kota Surabaya," jelasnya.
Dalam pengamanan Nataru ini, Eri mengungkapkan, bahwa pihaknya menerjunkan 3.000 lebih personel gabungan. Para petugas gabungan ini terdiri dari jajaran di lingkup Pemkot Surabaya, Kepolisian, TNI, Basarnas, hingga relawan Kampung Tangguh Jogo Suroboyo. "Ada 3.000 lebih personel," katanya.
Meski demikian, dia mengungkapkan, bahwa saat pelaksanaan Nataru di Kota Surabaya, pihaknya tidak menerapkan pembatasan atau penyekatan. Namun begitu, personel gabungan akan aktif mobile dan berkeliling untuk mencegah terjadinya kerumunan. Utamanya, saat malam pergantian tahun baru 2022.
"Kalau dia (masyarakat) misal naik motor kemudian masuk kota ya tidak apa-apa, yang penting tidak brong-brongan (konvoi) atau berbarengan. Tapi meski ada kerumunan, Pak Kapolrestabes, Kapolres Tanjung Perak, Kajari dan Pak Danrem khususnya ini adalah orang-orang humanis. Jadi ngobrak atau membubarkan dengan humanis," tukasnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forkopimda Surabaya juga melakukan pengecekan langsung kesiapan sejumlah gereja dan posko perbatasan kota.
Pengecekan dilakukan mulai dari Gereja Katolik St. Marinus Yohanes di Jalan Memed Sastrawirya Kenjeran Surabaya, Gereja Katolik Roh Kudus di Jalan I Gusti Ngurahrai No 97 Surabaya, Posko Pengamanan Terpadu di perbatasan Bundaran Waru (CITO), Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Darmo di Jalan Polisi Istimewa No 15 Surabaya dan Gereja Kristen Indonesia di Jalan Pregolan Bunder 36 Surabaya.
Eri menuturkan, Pemkot Surabaya bersama instansi terkait sudah menyiapkan sejumlah langkah dalam pengamanan Nataru. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya tentang Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 saat Nataru sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 66 Tahun 2021.
"Insya Allah kita bersama Forkopimda sudah mengeluarkan surat edaran dari Inmendagri, juga melakukan pengecekan ke lapangan. Sebelumnya, Pak Kapolrestabes Surabaya juga sudah mengundang seluruh pihak perwakilan gereja, terkait bagaimana pengamanan pelaksanaan malam natal di masing-masing gereja," katanya, Sabtu (25/12/2021).
Eri juga memastikan, bahwa setiap gereja yang melaksanakan ibadah Natal sudah menerapkan prosedur yang telah ditetapkan. Ini berdasarkan hasil tinjauan langsung yang dilakukannya bersama Forkopimda Surabaya.
"Semoga bisa berjalan baik dan kami mohon doanya, untuk perayaan malam natal dan tahun baru ini juga Insya Allah umat Kristen dapat beribadah dengan tenang dan aman di Kota Surabaya," terangnya.
Meski begitu, dia juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah Natal agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Jangan sampai berlebihan dengan adanya acara Natal dan tahun baru ini. Kita jaga sama-sama prokes dalam peringatan Nataru, sehingga Covid-19 tetap bisa kita kendalikan dan tidak ada lagi virus yang masuk Kota Surabaya," jelasnya.
Dalam pengamanan Nataru ini, Eri mengungkapkan, bahwa pihaknya menerjunkan 3.000 lebih personel gabungan. Para petugas gabungan ini terdiri dari jajaran di lingkup Pemkot Surabaya, Kepolisian, TNI, Basarnas, hingga relawan Kampung Tangguh Jogo Suroboyo. "Ada 3.000 lebih personel," katanya.
Meski demikian, dia mengungkapkan, bahwa saat pelaksanaan Nataru di Kota Surabaya, pihaknya tidak menerapkan pembatasan atau penyekatan. Namun begitu, personel gabungan akan aktif mobile dan berkeliling untuk mencegah terjadinya kerumunan. Utamanya, saat malam pergantian tahun baru 2022.
"Kalau dia (masyarakat) misal naik motor kemudian masuk kota ya tidak apa-apa, yang penting tidak brong-brongan (konvoi) atau berbarengan. Tapi meski ada kerumunan, Pak Kapolrestabes, Kapolres Tanjung Perak, Kajari dan Pak Danrem khususnya ini adalah orang-orang humanis. Jadi ngobrak atau membubarkan dengan humanis," tukasnya.
(hsk)