Senyum Aulia dan Jalan Cadas Merawat Kebahagiaan di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
Baca Juga
Keputusan itu pun tepat, upaya memutus mata rantai penularan diimbangi dengan percepatan vaksinasi yang juga mengajak serta warga di kota-kota penyangga Surabaya. Secara masif, vaksinasi yang diperluas mampu memunculkan kekebalan komunal.
Bahkan, Surabaya juga mengirimkan tenaga kesehatan ke berbagai daerah seperti Sidoarjo, Gresik maupun di Bangkalan. Penanganan bersama dengan gotong royong bersama daerah lain terbukti ampuh untuk menekan jumlah penularan. Secara perlahan, kota di zona Surabaya Raya mulai mengalami penurunan penularan, sampai akhirnya Surabaya bisa masuk ke level 1.
Kondisi itu pun memiliki efek domino pada daerah lainnya, baik di Surabaya maupun kota di tetangganya. Angka penularan terus menurun dan risiko kematian akibat COVID-19 bisa ditekan.
Kondisi itu yang kemudian diimbangi dengan langkah sigap Eri Cahyadi yang menata kembali kebangkitan ekonomi warga. Para UMKM bisa kembali menjual produknya serta disiapkan panggung penjualan baik secara online dengan marketplace serta lapak penjualan di tempat legendaris Surabaya. "Ketika PPKM level 1, sektor ekonomi warga harus kita kerek. Biar mereka bisa pulih secara ekonominya," jelasnya.
Jalan terjal ini menjadi legacy yang dijalani Eri Cahyadi di Kota Pahlawan serta kini menjadi role model nasional dalam menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) serta pengendalian angka penularan. Kunci yang dipakai dengan berkolaborasi bersama kota penyangga terbukti ampuh untuk bisa membawa Surabaya menekan angka penularan COVID-19.
(eyt)