Kisah Yunita Ningsih Driver Transjateng, 15 Tahun Betah Mengaspal Karena Hobi Nyopir
loading...
A
A
A
SEMARANG - Transjateng memiliki seorang pengemudi perempuan yang dinilai cukup handal dalam melakukan pekerjaannya mengaspal di jalan raya. Dia adalah Yunita Ningsih, sopir bus Transjateng koridor satu, rute Bawen - Stasiun Tawang, Kota Semarang.
Perempuan asal Jakarta ini, bekerja menjadi sopir bus Transjateng sejak dua tahun lalu. Sebelumnya, dia bekerja sebagai sopir bus Transjakarta. "Saya jadi sopir bus sudah belasan tahun. Kira-kira sudah 15 tahunan. Sebelum di Transjateng, saya nyopir Transjakarta. Kemudian pindah ke Transjateng," kata Yunita saat di temui di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (4/9/2021).
Baca juga: Transjateng Libatkan Masyarakat untuk Awasi Operasional, Ini Alasannya
Dia menuturkan, sejak remaja dirinya senang nyopir mobil. Bahkan, mengemudi sudah menjadi hobi. Kemudian dirinya memiliki pikiran menjadikan hobinya untuk mencari pendapatan. "Akhirnya, saya melamar pekerjaan menjadi sopir bus Transjakarta. Alhamdulillah diterima," ujarnya.
Setelah diterima, oleh pengelola Transjakarta, Yunita dipercaya untuk membawa bus matik. Yunita pun bisa cepat menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.
Selang 13 tahunan, saya pindah ke Transjateng. "Awalnya, disini (Transjateng) saya harus belajar banyak. Mulai dari mobil (bus) hingga rute. Di Transjakarta saya pakai bus matik. Sedangkan bus Transjateng manual, jadi harus adaptasi dulu," ucapnya.
Baca juga: Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda
Menurutnya, modal menjadi sopir bus, tidak hanya bisa nyetir, namun juga harus paham dengan kondisi bus dan rute. Tak hanya itu, sopir bus juga dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang.
"Itu gampamg-gampang susah. Tapi kalau dilaksanakan dengan senang, semua bisa dijalani dengan baik," ujarnya.
Perempuan asal Jakarta ini, bekerja menjadi sopir bus Transjateng sejak dua tahun lalu. Sebelumnya, dia bekerja sebagai sopir bus Transjakarta. "Saya jadi sopir bus sudah belasan tahun. Kira-kira sudah 15 tahunan. Sebelum di Transjateng, saya nyopir Transjakarta. Kemudian pindah ke Transjateng," kata Yunita saat di temui di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (4/9/2021).
Baca juga: Transjateng Libatkan Masyarakat untuk Awasi Operasional, Ini Alasannya
Dia menuturkan, sejak remaja dirinya senang nyopir mobil. Bahkan, mengemudi sudah menjadi hobi. Kemudian dirinya memiliki pikiran menjadikan hobinya untuk mencari pendapatan. "Akhirnya, saya melamar pekerjaan menjadi sopir bus Transjakarta. Alhamdulillah diterima," ujarnya.
Setelah diterima, oleh pengelola Transjakarta, Yunita dipercaya untuk membawa bus matik. Yunita pun bisa cepat menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.
Selang 13 tahunan, saya pindah ke Transjateng. "Awalnya, disini (Transjateng) saya harus belajar banyak. Mulai dari mobil (bus) hingga rute. Di Transjakarta saya pakai bus matik. Sedangkan bus Transjateng manual, jadi harus adaptasi dulu," ucapnya.
Baca juga: Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda
Menurutnya, modal menjadi sopir bus, tidak hanya bisa nyetir, namun juga harus paham dengan kondisi bus dan rute. Tak hanya itu, sopir bus juga dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang.
"Itu gampamg-gampang susah. Tapi kalau dilaksanakan dengan senang, semua bisa dijalani dengan baik," ujarnya.