Komplotan Polisi Pemeras di Semarang Beraksi Sudah Lama, Korban Lain Mengaku Dipalak Rp20 Juta
loading...
A
A
A
SEMARANG - Aksi 2 polisi pemeras sejoli di Kota Semarang, Jawa Tengah diduga sudah berlangsung lama. Korban lain angkat bicara dan mengaku pernah diperas oleh para pelaku.
Aksi pemerasan terjadi pada Maret 2024 di wilayah Tembalang, Kota Semarang.
Pria tersebut berinisial R (20) warga Kota Semarang. Dia bercerita, ketika itu sedang membeli nasi goreng bersama teman perempuannya di sebuah tempat di Tembalang. Karena tempat makan penuh, mereka membungkusnya.
Mereka berdua berkendara mobil, kemudian parkir di sebuah SPBU tak jauh dari lokasi untuk makan nasi goreng yang baru dibelinya. Tetiba kaca mobil diketuk oleh 2 orang itu, dituding melakukan tindakan asusila dan dimintai sejumlah uang. Ada 3 pelaku yang ketika itu mendatangi.
Aksinya mirip dengan yang terjadi di wilayah Semarang Utara, Jumat (31/1/2025) malam. Mereka berdua diminta masuk mobil pelaku. Sementara satu pelaku lain berpindah, menaiki mobil korban dan menuju ke sebuah mesin ATM.
“Di mobil, kami dimintai uang Rp20 juta alasannya karena asusila, padahal kami kan lagi makan, setelah saya negosiasi karena saya juga anak anggota, mereka akhirnya minta Rp600 ribu,” kata R kepada wartawan, Selasa (3/2/2025).
Setelah uang diberikan secara tunai, para pelaku pergi. Termasuk seorang lain yang menyerahkan kunci mobil korban. Namun, ternyata sejumlah barang di dalam mobil korban raib.
Aksi pemerasan terjadi pada Maret 2024 di wilayah Tembalang, Kota Semarang.
Pria tersebut berinisial R (20) warga Kota Semarang. Dia bercerita, ketika itu sedang membeli nasi goreng bersama teman perempuannya di sebuah tempat di Tembalang. Karena tempat makan penuh, mereka membungkusnya.
Mereka berdua berkendara mobil, kemudian parkir di sebuah SPBU tak jauh dari lokasi untuk makan nasi goreng yang baru dibelinya. Tetiba kaca mobil diketuk oleh 2 orang itu, dituding melakukan tindakan asusila dan dimintai sejumlah uang. Ada 3 pelaku yang ketika itu mendatangi.
Aksinya mirip dengan yang terjadi di wilayah Semarang Utara, Jumat (31/1/2025) malam. Mereka berdua diminta masuk mobil pelaku. Sementara satu pelaku lain berpindah, menaiki mobil korban dan menuju ke sebuah mesin ATM.
“Di mobil, kami dimintai uang Rp20 juta alasannya karena asusila, padahal kami kan lagi makan, setelah saya negosiasi karena saya juga anak anggota, mereka akhirnya minta Rp600 ribu,” kata R kepada wartawan, Selasa (3/2/2025).
Setelah uang diberikan secara tunai, para pelaku pergi. Termasuk seorang lain yang menyerahkan kunci mobil korban. Namun, ternyata sejumlah barang di dalam mobil korban raib.