Kisah Yunita Ningsih Driver Transjateng, 15 Tahun Betah Mengaspal Karena Hobi Nyopir

Sabtu, 04 September 2021 - 20:32 WIB
loading...
Kisah Yunita Ningsih Driver Transjateng, 15 Tahun Betah Mengaspal Karena Hobi Nyopir
Yunita Ningsih saat mengemudikan bus Transjateng koridor 1 Bawen-Stasiun Tawang, Kota Semarang. Foto/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SEMARANG - Transjateng memiliki seorang pengemudi perempuan yang dinilai cukup handal dalam melakukan pekerjaannya mengaspal di jalan raya. Dia adalah Yunita Ningsih, sopir bus Transjateng koridor satu, rute Bawen - Stasiun Tawang, Kota Semarang.

Perempuan asal Jakarta ini, bekerja menjadi sopir bus Transjateng sejak dua tahun lalu. Sebelumnya, dia bekerja sebagai sopir bus Transjakarta. "Saya jadi sopir bus sudah belasan tahun. Kira-kira sudah 15 tahunan. Sebelum di Transjateng, saya nyopir Transjakarta. Kemudian pindah ke Transjateng," kata Yunita saat di temui di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (4/9/2021).

Baca juga: Transjateng Libatkan Masyarakat untuk Awasi Operasional, Ini Alasannya

Dia menuturkan, sejak remaja dirinya senang nyopir mobil. Bahkan, mengemudi sudah menjadi hobi. Kemudian dirinya memiliki pikiran menjadikan hobinya untuk mencari pendapatan. "Akhirnya, saya melamar pekerjaan menjadi sopir bus Transjakarta. Alhamdulillah diterima," ujarnya.

Kisah Yunita Ningsih Driver Transjateng, 15 Tahun Betah Mengaspal Karena Hobi Nyopir


Setelah diterima, oleh pengelola Transjakarta, Yunita dipercaya untuk membawa bus matik. Yunita pun bisa cepat menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.

Selang 13 tahunan, saya pindah ke Transjateng. "Awalnya, disini (Transjateng) saya harus belajar banyak. Mulai dari mobil (bus) hingga rute. Di Transjakarta saya pakai bus matik. Sedangkan bus Transjateng manual, jadi harus adaptasi dulu," ucapnya.

Baca juga: Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda

Menurutnya, modal menjadi sopir bus, tidak hanya bisa nyetir, namun juga harus paham dengan kondisi bus dan rute. Tak hanya itu, sopir bus juga dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang.

"Itu gampamg-gampang susah. Tapi kalau dilaksanakan dengan senang, semua bisa dijalani dengan baik," ujarnya.

Kisah Yunita Ningsih Driver Transjateng, 15 Tahun Betah Mengaspal Karena Hobi Nyopir


Dia mengatakan, seorang wanita memilih pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki, berarti harus siap berperan ganda. Seperti pekerjaan sopir bus. Sopir wanita biasanya dipandang sebelah mata. Belum lagi godaan saat di jalan.

"Agar kita bisa melakukan pekerjaan dengan baik maka, kita harus tegas dan punya prinsip yang kuat. Pengalaman saya, ada beberapa penumpang yang mencoba modus (berbuat kurang baik), kita harus bersikap tegas. Kalau terkait pekerjaan, buktikan bahwa kita bisa dan harus mau terus belajar,' ujarnya.

Disinggung mengenai suka duka menjadi sopir bus, bagi Yunita banyak sukanya. Sebab pekerjaan itu dijalani atas dasar hobi. "Banyak sukanya dibanding dukanya. Kalau dukanya, paling ada penumpang yang mencoba modus. Tapi itu, bisa diatasi kalau kita tegas," ujarnya

Sementara itu, salah seorang pelanggan bus Transjateng, Nanik (66) menyatakan, pelayanan bus Transjateng sekarang sudah baik. Sejak beroperasional sekitar empat tahun lalu hingga sekarang terus melakukan peningkatan pelayanan sehingga penumpang bisa terlayani dengan baik.

"Saya naik bus sudah puluhan tahun. Yang saya rasakan, bus Transjateng pelayanannya sangat baik. Mulai dari penjualan tiket hingga pelayanan dalam perjalanan semua baik," ujarnya.

Menurutnya, penumpang bus Transjateng bebas melakukan komplain maupun menyampaikan kritikan. Aduan penumpang juga ditindaklanjuti. "Contoh jika sopirnya ngebut, kita tegur langsung direspon dengan baik. Saya berharap, pelayanan bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar masyarakat bisa merasa nyaman sehingga bisa memilih naik bus ketimbang mobil pribadi," pungkasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1785 seconds (0.1#10.140)