Antisipasi Kekeringan, BPBD Kabupaten Semarang Siapkan Bantuan Air Bersih 150 Tangki
loading...
A
A
A
SEMARANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang telah menyiapkan sebanyak 150 tangki air bersih untuk penanggulangan kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Ada beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang yang masuk daftar daerah rawan kekeringan.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, dalam beberapa tahun belakangan, daerah rawan krisis air bersih di Kabupaten Semarang menurun. Namun, BPBD tetap menyiapkan bantuan air bersih sesuai permintaan masyarakat.
"Kami sudah menyiapkan bantuan sebanyak 150 tangki air bersih. Sejauh ini, sudah ada daerah yang mengajukan bantuan air bersih. Tadi ada permintaan bantuan dari Desa Nyemoh dan Gogodalem, Kecamatan Bringin," katanya, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Biadab! Bocah 9 Tahun Diikat, Dilakban dan Dicabuli Kakek Bejat Ini
Heru mengimbau kepada masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih pada musim kemarau ini. Sebab potensi terjadinya kekeringan di daerah rawan kekeringan cukup tinggi lantaran di wilayah itu vegetasi atau tanaman yang bisa menyimpan air sangat kurang. Sehingga saat musim penghujan, kawasan tangkapan air justru kehilangan fungsinya.
"Karena itu, kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait cara menangkap air hujan untuk disimpan di dalam tanah," ujar Heru.
Disisi lain, Heru juga meminta masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi kebakaran, baik lahan maupun rumah. Jaringan instalasi kelistrikan, sebaiknya dicek untuk memastikan kabel listrik dalam kondisi baik. "Penyebab kebakaran rumah, rata-rata korsleting listrik dan api kompor atau tungku. Itu yang perlu diperhatikan," ucapnya.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, dalam beberapa tahun belakangan, daerah rawan krisis air bersih di Kabupaten Semarang menurun. Namun, BPBD tetap menyiapkan bantuan air bersih sesuai permintaan masyarakat.
"Kami sudah menyiapkan bantuan sebanyak 150 tangki air bersih. Sejauh ini, sudah ada daerah yang mengajukan bantuan air bersih. Tadi ada permintaan bantuan dari Desa Nyemoh dan Gogodalem, Kecamatan Bringin," katanya, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Biadab! Bocah 9 Tahun Diikat, Dilakban dan Dicabuli Kakek Bejat Ini
Heru mengimbau kepada masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih pada musim kemarau ini. Sebab potensi terjadinya kekeringan di daerah rawan kekeringan cukup tinggi lantaran di wilayah itu vegetasi atau tanaman yang bisa menyimpan air sangat kurang. Sehingga saat musim penghujan, kawasan tangkapan air justru kehilangan fungsinya.
"Karena itu, kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait cara menangkap air hujan untuk disimpan di dalam tanah," ujar Heru.
Disisi lain, Heru juga meminta masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi kebakaran, baik lahan maupun rumah. Jaringan instalasi kelistrikan, sebaiknya dicek untuk memastikan kabel listrik dalam kondisi baik. "Penyebab kebakaran rumah, rata-rata korsleting listrik dan api kompor atau tungku. Itu yang perlu diperhatikan," ucapnya.
(msd)