Gempar Muncul Klaster Pabrik Miras, 13 Warga Desa Pandanlandung Positif COVID-19

Minggu, 04 Juli 2021 - 22:44 WIB
loading...
Gempar Muncul Klaster Pabrik Miras, 13 Warga Desa Pandanlandung Positif COVID-19
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengecek langsung salah satu pabrik di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, yang menjadi klaster baru COVID-19. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Klaster baru penularan COVID-19 muncul di Kabupaten Malang, bersamaan dengan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Klaster baru tersebut, terjadi di pabrik yang memproduksi minuman keras (Miras) di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir.



Warga Desa Pandanlandung, yang bekerja di pabrik tersebut dilaporkan positif COVID-19 . Sekretaris Desa Pandanlandung, Bagus Sadewa mengatakan, pada Sabtu (3/7/2021) menerima laporan dari pabrik tersebut, bahwa ada 13 pekerja positif COVID-19 berasal dari Desa Pandanlandung.



"Pihak pabrik kooperatif untuk melakukan koordinasi penanganan kasus COVID-19 ini. Begitu menerima laporan dari pabrik, kami langsung melakukan pendataan, dilanjutkan tracing. Dari hasil tracing ditemukan 34 kontak erat, terdiri dari 30 dewasa dan empat anak-anak," tuturnya.



Saat ini seluruh yang positif COVID-19 dan kontak erat, telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Pemerintah Desa Pandanlandung, bersama relawan dari Swadeshi, langsung melakukan pengawasan ketat untuk kelancaran proses isolasi mandiri.

Akses masuk desa dibatasi. Hanya dua pintu yang dibuka untuk masuk desa. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 yang lebih luas. "Untuk warga yang menjalani isolasi mandiri, Pemerintah Desa Pandanlandung, memberikan bantuan kebutuhan makanan sehari-hari. Bantuan logistik juga diberikan oleh pabrik," terangnya.



Sementara Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto yang menerima laporan terkait adanya klaster baru penularan COVID-19 tersebut, langsung mendatangi pabrik yang ada di Desa Pandanlandung, guna memastikan pelaksanaan pencegahan penularan COVID-19 .

"Ada insiatif dari perusahaan untuk swab pcr, sehingga diketahui ada karyawan yang positif COVID-19 . Mereka masuk sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). Untuk 13 orang yang isolasi mandiri akan diawasi oleh pemerintah desa. Sedangkan untuk perusahaan, kita tunggu analisanya seperti apa, kalau memang dimungkinkan harus ditutup sementara, ya akan ditutup sementara untuk menghindari penularan yang lebih luas," tegasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)