COVID-19 Menggila di Tasikmalaya, Wagub Jabar Minta Opsi Lockdown Diterapkan

Jum'at, 25 Juni 2021 - 09:41 WIB
loading...
COVID-19 Menggila di...
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengecek kondisi pandemi COVID-19 di wilayah Tasikmalaya. Foto/iNews TV/Asep Juhariyono
A A A
TASIKMALAYA - Tingginya kasus COVID-19 di wilayah Tasikmalaya, membuat tingkat keterisian rumah sakit mengalami peningkatan. Bahkan, sejumlah rumah sakit rujukan telah penuh dengan pasien-pasien COVID-19 .



Bukan hanya itu, angka kematian akibat COVID-19 di wilayah Tasikmalaya, juga tinggi. Kondisi ini menurut Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, harus disikapi dengan cermat, salah satunya menerapkan opsi karantina wilayah atau lockdown.



"Wilayah Tasikmalaya, saat ini penambahan kasus dan jumlah pasien COVID-19 terus meningkat, dan bahkan banyak yang meninggal dunia. Dengan kondisi ini, saya meminta wilayah Tasikmalaya untuk menerapkan karantina wilayah atau lockdown," tuturnya.



Saat berkunjung ke RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya, orang nomor dua di Jabar ini mengaku, akan menyampaikan opsi penerapan karantina wilayah tersebut, langsung kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Dia menilai, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, seperti yang saat ini dilakukan, kurang efektif untuk mengurangi angka penyebaran COVID-19 . Pada saat penerapan lockdown nanti, pemerintah akan memasok bantuan sosial untuk warga yang terdampak.



Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah keterisian rumah sakit di Jabar, termasuk di Tasikmalaya, terus mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan banyak rumah sakit rujukan yang penuh pasien COVID-19 .

Kebijakan untuk lockdown hanya bisa diterapkan oleh gubernur, maka dari itu Uu akan mengadakan rapat secepatnya dengan gubernur untuk membahasnya. Dia juga mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan selalu menerapakan prokes.



Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, secara akumulatif terdapat 7.972 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 . Sebanyak 7.043 orang sudah dinyatakan sembuh, 728 orang masih menjalani isolasi, dan 201 orang meninggal dunia.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6005 seconds (0.1#10.140)