4 Hari Tak Ada Kasus COVID-19, Kota Tasikmalaya Lewati Masa Puncak
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Dalam waktu empat hari, di Kota Tasikmalaya tidak ditemukan kasus pasien positif virus Corona (COVID-19). Diperkirakan Kota Tasikalaya sudah melewati pasa puncak pandemi COVID-19.
Terakhir kali ada kasus pasien positif COVID-19 pada Rabu (22/5/2020) dan sampai Selasa (26/5/2020) belum ada penambahan. Total jumlah kasus positif virus Corona di Kota Tasikmlaya masih 47 orang. (Baca juga; 4 Pegawai Puskesmas di Kota Tasikmalaya Reaktif COVID-19 )
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, pihaknya sudah memprediksi bahwa fase puncak pandemi COVID-19 di wilayah Kota Tasikmalaya terjadi seminggu sebelum hari Lebaran. Jumlah angka penambahan kasus pasien positif saat sebelum lebaran melonjak cukup banyak, dalam seminggu ditemukan 10 kasus baru di Kota Tasikmalaya.
"Kita sudah menyampaikan beberapa waktu lalu, bahwa satu minggu sebelum hari raya Lebaran akan memasuki fase puncak Pandemi COVID-19 di wilayah Kota Tasikmalaya. Karena saat itu mulai banyak orang yang mudik dan salah satunya yang menjadi tujuan mudik adalah Kota Tasikmalaya," katanya saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Uus berharap tidak ada lagi penambahan kasus positif virus Corona. Untuk itu, dia terus mengimbau masyarakat agar terus menerapkan anjuran pemerintah, seperti jaga jarak (physical distancing), selalu cuci tangan, dan selalu mengenakan masker. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada penambahan kasus baru, jika masyarakat tidak mengikuti anjuran dari pemerintah.
Terlebih, saat ini masih dalam suasana Lebaran dan banyak masyarakat beraktivitas untuk berkumpul melakukan pertemuan. "Karena kebiasaan tersebut sudah menjadi tradisi dan berlangsung puluhan tahun, sehingga tidak mudah untuk mengubah tradisi itu," katanya.
Uus meminta kapada masyarakat, meski menggelar halalhibalal, namun masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan. Dia berharap, masyarakat dapat selalu disiplin, supaya dapat memutus mata rantai persebaran COVID-19. (Baca juga; Antisipasi Kluster Pasar Antri, Warga yang Pernah Belanja Diminta Periksa )
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman meminta pada warganya untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Bahkan, apabila penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tasikmalaya nantinya tidak akan dilanjutkan. Penerapan PSBB di Kota Tasikmalaya masih berlangsung hingga 29 Mei 2020.
"Meski jika nanti penerapan PSBB selesai, protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah harus tetap dilakukan sampai vaksin ditemukan. Jadi kesadaran masyarakat secara bersama, menjadi hal yang sangat penting bagi kita semua," katanya.
Budi meminta semua pihak untuk memahami dan melaksanakan anjuran pemerintah tersebut. Sebab, menurut dia, hal tersebut dilakukan untuk kebaikan bersama agar pandemi Covid-19 dapat cepat teratasi dan berakhir.
Terakhir kali ada kasus pasien positif COVID-19 pada Rabu (22/5/2020) dan sampai Selasa (26/5/2020) belum ada penambahan. Total jumlah kasus positif virus Corona di Kota Tasikmlaya masih 47 orang. (Baca juga; 4 Pegawai Puskesmas di Kota Tasikmalaya Reaktif COVID-19 )
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, pihaknya sudah memprediksi bahwa fase puncak pandemi COVID-19 di wilayah Kota Tasikmalaya terjadi seminggu sebelum hari Lebaran. Jumlah angka penambahan kasus pasien positif saat sebelum lebaran melonjak cukup banyak, dalam seminggu ditemukan 10 kasus baru di Kota Tasikmalaya.
"Kita sudah menyampaikan beberapa waktu lalu, bahwa satu minggu sebelum hari raya Lebaran akan memasuki fase puncak Pandemi COVID-19 di wilayah Kota Tasikmalaya. Karena saat itu mulai banyak orang yang mudik dan salah satunya yang menjadi tujuan mudik adalah Kota Tasikmalaya," katanya saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Uus berharap tidak ada lagi penambahan kasus positif virus Corona. Untuk itu, dia terus mengimbau masyarakat agar terus menerapkan anjuran pemerintah, seperti jaga jarak (physical distancing), selalu cuci tangan, dan selalu mengenakan masker. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada penambahan kasus baru, jika masyarakat tidak mengikuti anjuran dari pemerintah.
Terlebih, saat ini masih dalam suasana Lebaran dan banyak masyarakat beraktivitas untuk berkumpul melakukan pertemuan. "Karena kebiasaan tersebut sudah menjadi tradisi dan berlangsung puluhan tahun, sehingga tidak mudah untuk mengubah tradisi itu," katanya.
Uus meminta kapada masyarakat, meski menggelar halalhibalal, namun masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan. Dia berharap, masyarakat dapat selalu disiplin, supaya dapat memutus mata rantai persebaran COVID-19. (Baca juga; Antisipasi Kluster Pasar Antri, Warga yang Pernah Belanja Diminta Periksa )
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman meminta pada warganya untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Bahkan, apabila penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tasikmalaya nantinya tidak akan dilanjutkan. Penerapan PSBB di Kota Tasikmalaya masih berlangsung hingga 29 Mei 2020.
"Meski jika nanti penerapan PSBB selesai, protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah harus tetap dilakukan sampai vaksin ditemukan. Jadi kesadaran masyarakat secara bersama, menjadi hal yang sangat penting bagi kita semua," katanya.
Budi meminta semua pihak untuk memahami dan melaksanakan anjuran pemerintah tersebut. Sebab, menurut dia, hal tersebut dilakukan untuk kebaikan bersama agar pandemi Covid-19 dapat cepat teratasi dan berakhir.
(wib)