Klaster Baru COVID-19 Terus Bermunculan, Awas Kota Malang Bisa Masuk Zona Merah
loading...

Akses jalan di RW 1 Kelurahan Rampalcelaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, ditutup, karena banyaknya warga yang terpapar COVID-19. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A
A
A
MALANG - Kasus COVID-19 di Kota Malang, terus mengalami peningkatan. Klaster baru penularan COVID-19 bermunculan di sejumlah kelurahan. Terbaru ada di RW 1 Kelurahan Rampalcelaket, Kecamatan Klojen.
RW 1 yang melingkupi sembilan RT tersebut, kini mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, setelah ada 15 warganya yang dinyatakan positif COVID-19 , dan ada yang meninggal dunia akibat COVID-19 .
Korlap Pemakaman dan penyemportan BPBD Kota Malang, Cornelia Selviana Ayu menyebutkan, setelah muncul warga yang terpapar COVID-19 , akhirnya ada permintaan untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. "Kami lakukan penyemprotan di seluruh wilayah RW 1," tuturnya.
Lurah Rampalcelaket, Sabardi mengatakan, munculnya klaster baru penularan COVID-19 di RW 1 tersebut, berawal dari adanya kegiatan takziah. "Ada salah satu warga yang meninggal dunia, gejala sakitnya mirip COVID-19 ," ungkapnya.
Usai takziah tersebut, beberapa warga di RW 1 mulai mengalami sakit yang gejalanya mirip COVID-19 . Setelah dilakukan tes swab, ternyata mereka terpapar COVID-19 . "Kami langsung melakukan PPKM mikro, dan warga diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.
Selain di Kelurahan Rampalcelaket, kasus penularan COVID-19 juga muncul di Kelurahan Bandulan. Wali Kota Malang, Sutiaji menyebutkan, ada satu keluarga di Jalan Bandulan I, yang positif COVID-19 . "Kami sudah lakukan penanganan, dan diberlakukan PPKM mikro, serta penguatan testing dan tracing," tegasnya.
Dia mengatakan, penularan COVID-19 belum berakhir, sehingga masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan. PPKM mikro dinilainya juga efektif dalam menekan laju penularan COVID-19 , karena aktivitas masyarakat di lingkugan tersebut benar-benar terawasi.
RW 1 yang melingkupi sembilan RT tersebut, kini mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, setelah ada 15 warganya yang dinyatakan positif COVID-19 , dan ada yang meninggal dunia akibat COVID-19 .
Korlap Pemakaman dan penyemportan BPBD Kota Malang, Cornelia Selviana Ayu menyebutkan, setelah muncul warga yang terpapar COVID-19 , akhirnya ada permintaan untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. "Kami lakukan penyemprotan di seluruh wilayah RW 1," tuturnya.
Lurah Rampalcelaket, Sabardi mengatakan, munculnya klaster baru penularan COVID-19 di RW 1 tersebut, berawal dari adanya kegiatan takziah. "Ada salah satu warga yang meninggal dunia, gejala sakitnya mirip COVID-19 ," ungkapnya.
Usai takziah tersebut, beberapa warga di RW 1 mulai mengalami sakit yang gejalanya mirip COVID-19 . Setelah dilakukan tes swab, ternyata mereka terpapar COVID-19 . "Kami langsung melakukan PPKM mikro, dan warga diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.
Selain di Kelurahan Rampalcelaket, kasus penularan COVID-19 juga muncul di Kelurahan Bandulan. Wali Kota Malang, Sutiaji menyebutkan, ada satu keluarga di Jalan Bandulan I, yang positif COVID-19 . "Kami sudah lakukan penanganan, dan diberlakukan PPKM mikro, serta penguatan testing dan tracing," tegasnya.
Dia mengatakan, penularan COVID-19 belum berakhir, sehingga masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan. PPKM mikro dinilainya juga efektif dalam menekan laju penularan COVID-19 , karena aktivitas masyarakat di lingkugan tersebut benar-benar terawasi.
(eyt)