Kominfo Bentuk Satgas Siapkan Implementasi 5G di Tanah Air
loading...

Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang digelar secara virtual bertajuk Indonesia Maju dengan 5G, Senin (7/6/2021). Foto istimewa
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telam membentuk gugus tugas (Satgas) untuk menyiapan kebijakan implementasi 5G. Satgas ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan antara lain operator seluler, vendor perangkat, akademisi, dan praktisi.
"Bergabungnya berbagai pemangku kepentingan tersebut akan membuat peta jalan implementasi 5G dengan memperhatikan berbagai aspek yang berkaitan dengan jaringan telekomunikasi berkualitas," kata Adis Alifiawan, Koordinator Penataan Alokasi Spektrum DinasTetap dan Bergerak Darat Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo pada Diskusi Media (Dismed) Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang digelar secara virtual bertajuk “Indonesia Maju dengan 5G”, Senin (7/6/2021).
Tugas dari Satgas ini, Adis, merumuskan peta jalan implementasi 5G di dalam negeri secara komprehensif, dengan fokus utamanya adalah mencakup spektrum drekuensi radio, model bisnis, infrastruktur, perangkat dan ekosistem talenta digital, serta regulasi.
"Kita juga melibatkan para praktisi akademisi dan juga para vendor itu tujuannya agar kita memiliki roadmap yang komprehensif. Jadi pak menteri selalu bilang kita bicara 5G harusmelihat dari upstream dan downstream," pungkasnya.
Agar, penggunaan jaringan berkualitas seluler tersebut dapatdipastikan membawa manfaat positif bagi berbagai lapisan elemen masyarakat dalam beberapa waktu ke depan.
Pada kesempatan diskusi ini, Adis mengatakan, pihaknya mengajak seluruh operator seluler mengikuti langkah PT. Telkomsel untuk menyelenggarakan jaringan teknologi komunikasi 5G. Hal ini agar masyarakat di berbagai pelosok segera dapat menikmati layananjaringan telekomunikasi yang semakin berkualitas.
"Kami harapkan juga operator seluler lain mengikuti segera mengikuti agar Indonesia segera take off menggunakan jaringan 5G," ujar Adis. Baca juga: Kominfo Blokir Situs Jual Beli Data Kependudukan
Operator seluler lain selain Telkomsel yang kini ikut meramaikan implementasi 5G adalah operator seluler perusahaan telekomunikasi Indosat. Statusnya saat ini sedang proses mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) untuk mendapatkan hak menyelenggarakan layanan 5G secara komersial kepada masyarakat khususnya para pelanggannya.
Penerbitan SKLO, jelas Adis, dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, yang merupakan aturan pelaksanaan dari Undang-Undang Cipta Kerja (UU 11/2020) dan PP Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, Penyiaran (Postelsiar). "Masih dalam proses untuk finalisasi penetapannya. Menyusul Telkomsel, Indosat telah pula mengajukan permohonan," tutur Adis.
Nantinya, lanjut dia, penggunaan jaringan 5G akan tersebar di tiga lapisan telekomunikasi yakni pertama, Pita Bawah atau Low Band masuk dalam kategori frekuensi di bawah 1 Gigahertz (Ghz).
Jaringan telekomunikasi ini, menurutnya, sangat cocok untuk pemerataan jaringan telekomunikasi di berbagai wilayah desa maupun kota, karena memiliki jangkuan yang sangat luas dalam menjangkau penduduk di wilayah terkait.
Dua, Pita Menengah atau Middle Band masuk dalam kategori frekuensi antara 1-6 GHz. Saat ini 5G yang didapatkan oleh PT Telkomsel adalah menggunakan pita menengah yakni 2,3 Ghz.Keunggulannya, memiliki jangkuan jaringan dan kualitas jaringan telekomunikasi yang cukup bagus.
Tiga, Pita Atas atau High Band yang masuk dalam kategori di atas 6 Ghz. Infrastruktur ini yang akan membedakan jaringan telekomunikasi berkualitas 5G dengan jaringan telekomunikasilainnya. Keunggulannya, jaringan telekomunikasi 5G bisa lebih responsif dengan kecepatannya bisa mencapai 20 Gbps.“Idealnya, seluruh operator seluler memiliki itu semua sehingga layanannya yang ditawarkan spektrum yang luas," kata Adis.
Sebelumnya, melalui Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2020-2024, Kementerian Kominfo menyampaiakan bahwa penggelaran 5G akan dilakukan di 6 Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa, 5 destinasi wisata super prioritas, Ibu Kota Negara, dan 1 industri manufaktur.
Kesebelas lokasi yang ditargetkan sudah tersambung 5G pada 2023, yakni 6 ibu kota provinsi di Pulau Jawa dan 5 destinasi wisata super prioritas.Sementara itu, 6 ibu kota provinsi di Pulau Jawa yang bakal memiliki jaringan 5G adalah Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Lalu, 5 destinasi wisata super prioritas yang memiliki 5G, yakni Borobodur, Danau Toba, Likupang, Mandalika dan Labuhan Bajo.
"Bergabungnya berbagai pemangku kepentingan tersebut akan membuat peta jalan implementasi 5G dengan memperhatikan berbagai aspek yang berkaitan dengan jaringan telekomunikasi berkualitas," kata Adis Alifiawan, Koordinator Penataan Alokasi Spektrum DinasTetap dan Bergerak Darat Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo pada Diskusi Media (Dismed) Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang digelar secara virtual bertajuk “Indonesia Maju dengan 5G”, Senin (7/6/2021).
Tugas dari Satgas ini, Adis, merumuskan peta jalan implementasi 5G di dalam negeri secara komprehensif, dengan fokus utamanya adalah mencakup spektrum drekuensi radio, model bisnis, infrastruktur, perangkat dan ekosistem talenta digital, serta regulasi.
"Kita juga melibatkan para praktisi akademisi dan juga para vendor itu tujuannya agar kita memiliki roadmap yang komprehensif. Jadi pak menteri selalu bilang kita bicara 5G harusmelihat dari upstream dan downstream," pungkasnya.
Agar, penggunaan jaringan berkualitas seluler tersebut dapatdipastikan membawa manfaat positif bagi berbagai lapisan elemen masyarakat dalam beberapa waktu ke depan.
Pada kesempatan diskusi ini, Adis mengatakan, pihaknya mengajak seluruh operator seluler mengikuti langkah PT. Telkomsel untuk menyelenggarakan jaringan teknologi komunikasi 5G. Hal ini agar masyarakat di berbagai pelosok segera dapat menikmati layananjaringan telekomunikasi yang semakin berkualitas.
"Kami harapkan juga operator seluler lain mengikuti segera mengikuti agar Indonesia segera take off menggunakan jaringan 5G," ujar Adis. Baca juga: Kominfo Blokir Situs Jual Beli Data Kependudukan
Operator seluler lain selain Telkomsel yang kini ikut meramaikan implementasi 5G adalah operator seluler perusahaan telekomunikasi Indosat. Statusnya saat ini sedang proses mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) untuk mendapatkan hak menyelenggarakan layanan 5G secara komersial kepada masyarakat khususnya para pelanggannya.
Penerbitan SKLO, jelas Adis, dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, yang merupakan aturan pelaksanaan dari Undang-Undang Cipta Kerja (UU 11/2020) dan PP Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, Penyiaran (Postelsiar). "Masih dalam proses untuk finalisasi penetapannya. Menyusul Telkomsel, Indosat telah pula mengajukan permohonan," tutur Adis.
Nantinya, lanjut dia, penggunaan jaringan 5G akan tersebar di tiga lapisan telekomunikasi yakni pertama, Pita Bawah atau Low Band masuk dalam kategori frekuensi di bawah 1 Gigahertz (Ghz).
Jaringan telekomunikasi ini, menurutnya, sangat cocok untuk pemerataan jaringan telekomunikasi di berbagai wilayah desa maupun kota, karena memiliki jangkuan yang sangat luas dalam menjangkau penduduk di wilayah terkait.
Dua, Pita Menengah atau Middle Band masuk dalam kategori frekuensi antara 1-6 GHz. Saat ini 5G yang didapatkan oleh PT Telkomsel adalah menggunakan pita menengah yakni 2,3 Ghz.Keunggulannya, memiliki jangkuan jaringan dan kualitas jaringan telekomunikasi yang cukup bagus.
Tiga, Pita Atas atau High Band yang masuk dalam kategori di atas 6 Ghz. Infrastruktur ini yang akan membedakan jaringan telekomunikasi berkualitas 5G dengan jaringan telekomunikasilainnya. Keunggulannya, jaringan telekomunikasi 5G bisa lebih responsif dengan kecepatannya bisa mencapai 20 Gbps.“Idealnya, seluruh operator seluler memiliki itu semua sehingga layanannya yang ditawarkan spektrum yang luas," kata Adis.
Sebelumnya, melalui Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2020-2024, Kementerian Kominfo menyampaiakan bahwa penggelaran 5G akan dilakukan di 6 Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa, 5 destinasi wisata super prioritas, Ibu Kota Negara, dan 1 industri manufaktur.
Kesebelas lokasi yang ditargetkan sudah tersambung 5G pada 2023, yakni 6 ibu kota provinsi di Pulau Jawa dan 5 destinasi wisata super prioritas.Sementara itu, 6 ibu kota provinsi di Pulau Jawa yang bakal memiliki jaringan 5G adalah Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Lalu, 5 destinasi wisata super prioritas yang memiliki 5G, yakni Borobodur, Danau Toba, Likupang, Mandalika dan Labuhan Bajo.
(don)