Waduh, 73 Persen Warga Surabaya Pendapatannya Turun Akibat Pandemi

Sabtu, 05 Juni 2021 - 16:14 WIB
loading...
Waduh, 73 Persen Warga Surabaya Pendapatannya Turun Akibat Pandemi
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Airlangga (Unair) saat paparan hasil survei dihadapan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi|Foto SINDOnews
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 mengakibatkan pendapatan warga Surabaya mengalami penurunan. Berdasarkan survei persepsi publik yang dilakukan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Airlangga (Unair), sekitar 73 persen warga Surabaya pendapatannya menurun.

Lalu, ada sekitar 70 persen warga Surabaya yang pendapatannya turun sebesar 25 persen. Bahkan, hampir 30 persen warga mengalami pendapatannya turun mulai 50 sampai 75 persen dibanding sebelum pandemi COVID-19.

"Kondisi ini menjadi indikasi urgensi pada pemulihan ekonomi Surabaya di masa pandemi. Rekomendasi atas permasalahan ini adalah pemberian bantuan khususnya bantuan tunai langsung dan optimalisasi validitas data penerima bantuan atau korban terdampak pandemi menjadi faktor penting," kata koordinator penelitian Irviene Maretha, Sabtu (5/6/2021).

Hasil penelitian juga menunjukkan, selama 100 hari pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji, 34 persen warga Surabaya merasa lapangan kerja yang tersedia sangat kurang. Selain faktor pandemi COVID-19, kondisi ini juga karena ketidakseimbangan antara supply dan demand lapangan pekerjaan.

"Untuk penyediaan lapangan kerja ini, rekomendasi yang diberikan adalah pemberian kemudahan perizinan. Terutama pada proyek padat karya. Kemudian implementasi proyek pemerintah padat karya yang dapat menyerap banyak tenaga kerja," imbuh Irviene.

Terkait infrastruktur jalan, Didik Prasetiyono, peneliti yang juga mahasiswa magister manajemen Unair ini menjelaskan, 93 persen warga setuju jalanan di Kota Surabaya sudah bagus. Hanya ada 7 persen yang tidak setuju. Begitu pula dengan dengan akses ke tempat tinggal, 91 persen juga sudah merasa bagus.

Terkait masalah banjir, lanjut Didik, 87 warga pernah mengalami banjir. Yang unik adalah, meski mengalami banjir 53 persen warga menganggap banjir hal yang biasa dan masih dalam tatan wajar. Sedangkan 42 persen warga tidak mempersoalkan masalah banjir tersebut.

"Soal banjir, hanya ada 5 persen yang merasa banjir sangat parah saat musim hujan dan mengesalkan hati. Oleh karena itu, rekomendasi terhadap isu banjir ini adalah pengaturan drainase yang terintegrasi dan pembangunan rumah pompa di daerah rawan banjir," ujar Didik yang saat ini menjabat Direktur Operasi PT SIER.

Meski saat ini pandemi COVID-19 belum berakhir, 90 persen warga ingin kelonggaran semua sektor. Namun tetap dengan protokol kesehatan. "Kerja keras Pak Eri Cahyadi dan Pak Armuji untuk menangani pandemi COVID-19 juga mendapat apresiasi dari masyarakat. Sebanyak 81 persen warga merasa puas terhadap penanganan pandemi COVID-19 yang dilakukan Pemkot Surabaya," tandas Didik.

Diketahui, survei ini dilaksanakan pada 15-25 Mei 2021, dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan 100 responden. Margin of error sebesar kurang lebih 4 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. .
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)