Keren, Miniatur Berbahan Tusuk Gigi Buatan Warga Salatiga Ini Bernilai Jutaan Rupiah
loading...
A
A
A
SALATIGA - Karya seni memang memiliki nilai jual tinggi. Seperti miniatur biola, kereta kencana dan lainnya yang terbuat dari tusuk gigi karya Suparno (51) warga Jalan Dwitirto RT13 RW 04 Pancuran, Kutowinangun Lor, Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah ini, nilai jualnya ada yang mencapai jutaan rupiah.
Baca juga: Jadi Pengrajin Miniatur Mobil, Kuli Bangunan Raup Jutaan Rupiah
"Kerajinan dari tusuk gigi ini saya jual di pasaran lokal. Harganya mulai dari Rp75.000 hingga Rp1 juta," kata Suparno, dikutip Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Ini Perasaan Karyawan Centro Plaza Ambarrukmo Jogja Usai Ditutup Setelah 15 Tahun Mengabdi
Dia menuturkan, kerajinan tangan berbahan baku tusuk gigi ini, ditekuninya sejak beberapa tahun lalu. Hanya, proses pembuatan dikerjakan dilakukan saat senggang.
Dia menceritakan, awal mula membuat miniatur berbahan dasar tusuk gigi ini, ketika dirinya mengikuti perlombaan antar kampung, kira-kira satu tahun lalu. Ketika itu, Suparno diminta membuat miniatur dokar dari tusuk gigi.
"Ternyata saya bisa membuatnya sesuai permintaan. Sejak saat itu, saya mulai membuat miniatur barang dengan tusuk gigi," ujarnya.
Hingga saat ini, sudah ada sejumlah miniatur dari tusuk gigi yang dibuatnya. Antara lain, replika ayunan, biola, mesin jahit, gazebo, dan kereta kuda atau delman.
Menurut dia, ketertarikannya membuat miniatur muncul sejak masih muda. Namun, Mbah Nino membuatnya sekedar iseng. “Saya meilih tusuk gigi sebagai bahan baku karena mudah didapat serta memiliki keunikan bentuk dan mudah dibentuk,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini dalam satu bulan hanya mampu membuat dua miniatur lantaran di rumah juga membuka jasa penjahit. "Satu miniatur membutuhkan tusuk gigi sebanyak dua hingga tiga bungkus," pungkasnya.
Baca juga: Jadi Pengrajin Miniatur Mobil, Kuli Bangunan Raup Jutaan Rupiah
"Kerajinan dari tusuk gigi ini saya jual di pasaran lokal. Harganya mulai dari Rp75.000 hingga Rp1 juta," kata Suparno, dikutip Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Ini Perasaan Karyawan Centro Plaza Ambarrukmo Jogja Usai Ditutup Setelah 15 Tahun Mengabdi
Dia menuturkan, kerajinan tangan berbahan baku tusuk gigi ini, ditekuninya sejak beberapa tahun lalu. Hanya, proses pembuatan dikerjakan dilakukan saat senggang.
Dia menceritakan, awal mula membuat miniatur berbahan dasar tusuk gigi ini, ketika dirinya mengikuti perlombaan antar kampung, kira-kira satu tahun lalu. Ketika itu, Suparno diminta membuat miniatur dokar dari tusuk gigi.
"Ternyata saya bisa membuatnya sesuai permintaan. Sejak saat itu, saya mulai membuat miniatur barang dengan tusuk gigi," ujarnya.
Hingga saat ini, sudah ada sejumlah miniatur dari tusuk gigi yang dibuatnya. Antara lain, replika ayunan, biola, mesin jahit, gazebo, dan kereta kuda atau delman.
Menurut dia, ketertarikannya membuat miniatur muncul sejak masih muda. Namun, Mbah Nino membuatnya sekedar iseng. “Saya meilih tusuk gigi sebagai bahan baku karena mudah didapat serta memiliki keunikan bentuk dan mudah dibentuk,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini dalam satu bulan hanya mampu membuat dua miniatur lantaran di rumah juga membuka jasa penjahit. "Satu miniatur membutuhkan tusuk gigi sebanyak dua hingga tiga bungkus," pungkasnya.
(shf)