Jadi Pengrajin Miniatur Mobil, Kuli Bangunan Raup Jutaan Rupiah

Rabu, 29 Juli 2020 - 13:51 WIB
loading...
Jadi Pengrajin Miniatur...
Iswadi saat mengerjakan pesanan miniatur mobil di rumahnya di Desa Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Foto/IST
A A A
SEMARANG - Dampak sosial ekonomi yang akibat pandemi COVID-19 dirasakan semua lapisan masyarakat. Terlebih bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Seperti yang dialami Iswadi (37) warga RT 17/RW 6, Dusun Randu Rancang, Desa Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Semenjak COVID-19 mewabah, lelaki yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Sebelum pandemi, dia sering mendapat pekerjaan membangun rumah dan pekerjaan konstruksi lainnya di daerah Bogor, Jawa Barat. Setelah tidak ada pekerjaan di Bogor, akhirnya Iswadi memilih pulang ke kampung halaman dan mencoba beralih profesi menjadi pengrajin miniatur mobil dan truk. Ternyata langkahnya berbuah manis. Miniatur mobil dan truk berbahan kayu dan triplek buatannya laku keras.

Hasilnya, Iswadi meraup untung jutaan rupiah. "Ide membuat miniatur kendaraan seperti bus, truk, tronton, colt L300, dan kijang muncul saat saya berpikir untuk mencari pekerjaan lain. Sebab orderan sebagai tukang bangunan di Kota Bogor sepi," tutur Iswadi, Rabu (29/7/2020). (Baca: Sektor Ketenagakerjaan Butuh Kolaborasi Hadapi Dampak Covid-19)

Dia menceritakan, dirinya belajar membuat miniatur kendaraan bermotor dipelajari dari seorang pengrajin di Bogor. Selanjutnya, secara mandiri dia memperdalam pengetahuan dari melihat video tutorial di YouTube.

Saat uji coba, Iswadi membuat miniatur kendaraan dengan bahan utama triplek pada tahap uji coba memakai kayu druplek tetapi secara kualitas tidak bertahan lama. "Akhirnya saya memilih triplek untuk bahan bakunya. Hasil baik dan laku," ujarnya.

Dikatakannya, selain dasar utama memakai kayu triplek dalam pembuatan miniatur juga dibutuhkan bahan lain seperti spon ati untuk membuat roda. Kemudian, alat pendukung mulai cutter, gunting, penggaris, lem, lampu, kabel, dan besi stainless. (Baca: Bertahan di Tengah Wabah, Herwadi Alih Profesi Jadi Perajin Masker)

"Sejak Maret lalu sampai sekarang saya telah memproduksi ratusan unit miniatur kendaraan roda empat. Saya pasarkan melalui media sosial dan sejumlah layanan toko online. Saya jual antara Rp50.000 - Rp300.000 per unit. Rata-rata penghasilan berkisar Rp3 juta per bulan," katanya.

Iswadi menjelaskan, kebanyakan pembeli miniatur buatannya adalah komunitas bus mania atau truk, sisanya anak-anak. Mereka tidak hanya berasal dari Jawa, tetapi juga daerah luar seperti Kalimantan. Model miniatur kendaraan yang paling laku didominasi truk jenis Hino dan bus. Dalam satu minggu bisa terjual 5-6 unit.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3095 seconds (0.1#10.140)