Mirip Black Death di Eropa, Pandemi COVID-19 Ubah Perilaku Masyarakat

Minggu, 14 Maret 2021 - 18:08 WIB
loading...
A A A
Terakhir atau pilar keempat adalah meningkatkan sistem kesehatan masyarakat (public health system). Sistem kesehatan masyarakat ini termasuk memperkuat puskesmas seperti mengedukasi masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan sehingga bisa memberikan perubahan.

“Selain 4 pilar tersebut, juga perlu adaptasi treatment medis. Sebab selama pandemi COVID-19, tentu kontak pasien non COVID-19 dengan dokter atau dengan rumah sakit jauh berkurang. Jadi harus ada adaptasi penanganan medis, misal dengan health talk, konsultasi medis melalui sambungan telepon dan lainnya,” jelas Budi.

Sementara itu, Direktur Utama RS Premier Bintaro dr Martha ML Siahaan MARS MHKes mengatakan, persona di rumah sakit yang meliputi pasien, staf rumah sakit, staf tenant dan pengunjung memiliki risiko terpapar COVID-19. Padahal rumah sakit semestinya menjadi tempat untuk berobat dan mendapatkan perawatan medis bagi pasien.

Keempat komponen ini berisiko terpapar bahkan terinfeksi penyakit menular saat berada di rumah sakit, Kondisi inilah yang disebut sebagai Infeksi Nosokomial atau yang dikenal sebagai Hospital Acquired Infections” (HAIs).

“Di tengah penanganan pasien COVID-19, Hospital Acquired Infections” (HAIs) ini harus mampu dikontrol dan dikendalikan oleh rumah sakit, karena akan mempengaruhi proses penyembuhan pasien,” kata Martha.

Menurut dia, mempertahankan lingkungan yang aman dan bersih sesuai dengan standar yang disyaratkan membutuhkan komitmen yang kuat dan biaya yang tidak murah.

“Berbagai upaya telah dilakukan antara lain menjaga sistem sirkulasi udara, memelihara kebersihan kamar dan semua peralatan yang digunakan oleh pasien selama dirawat di rumah sakit,” kata Martha.

Martha mengatakan, dengan melakukan hal tadi maka tenaga medis, perawat dan petugas penunjang medis serta masyarakat yang datang berobat ke rumah sakit dapat terlindungi.

Webinar yang digelar RS Premier Bintaro bekerja sama dengan IKAMARS, Kemenkes, IDI, RSCM, Pertamina IHC, Radio Heartline 100.6 FM dan ISS Indonesia tersebut menampilkan sejumlah narasumber yakni Direktur Utama RSCM Dr. Lies Dina Liastuti, Sp.Jp (K) MARS, Direktur Utama PT. Pertamina Bina Medika IHC DR. dr. Fathema Djan Rachmat, sp.B, Sp.BTKV (K) MPH, Ketua IDI Banten Dr. Budi Suhendar, DFM, Sp.FM (K), Ketua Komite Medik RS Premier Bintaro dan Ketua Keselamatan Pasien RI Dr. Bambang Tutuko, Sp.An KIC dan Commercial Director ISS Indonesia Muhammad Sofyan.
(nth)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1523 seconds (0.1#10.140)