Normalisasi Sungai Kurau, Bangka Tengah Siap Kolaborasi dengan Pemprov Babel
loading...
A
A
A
BANGKA TENGAH - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah siap berkolaborasi dengan Pemprov Babel untuk mewujudkan program normalisasi sungai Kurau. Dalam pelaksanaan normalisasi sungai ini, Pemprov Babel telah menganggarkan lebih dari Rp200 miliar. Pemprov juga telah menunjuk Balai Wilayah Sungan Babel di bawah Direktorat Jendral Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia sebagai tenaga tehnis dalam pelaksanaan program ini.
Bupati Kabupaten Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan, pihaknya sangat mendukung program ini. "Kami berterimakasih kepada Pak Gubernur dan Kepala Balai Wilayah Sungai Babel yang telah meninjau langsung sungai Kurau kemarin (Rabu 10/03/2021). Kami selaku pemerintah daerah siap berkolaborasi dan mendukung penuh program ini,” ujar Algafry Rahman, Kamis (11/03/2021).
Sungai Kurau sendiri merupakan salah satu daerah nelayan terbesar di Kabupaten Bangka Tengah, dimana nelayan memanfaatkan sungai Kurau sebagai akses keluar masuk kapal. Saat ini luas muara Sungai Kurau mengalami pendangkalan, sehingga menyulitkan kapal nelayan untuk melintas dan bergantung pada pasang surut air laut.
Selain melakukan pengerukan sungai, nantinya akan di bangun cekdam untuk mengendalikan sedimentasi. Selain itu juga akan dilakukan pembangunan tepian sungai penahan abrasi hingga pembangunan wilayhan taman hijau.
Bupati Kabupaten Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan, pihaknya sangat mendukung program ini. "Kami berterimakasih kepada Pak Gubernur dan Kepala Balai Wilayah Sungai Babel yang telah meninjau langsung sungai Kurau kemarin (Rabu 10/03/2021). Kami selaku pemerintah daerah siap berkolaborasi dan mendukung penuh program ini,” ujar Algafry Rahman, Kamis (11/03/2021).
Sungai Kurau sendiri merupakan salah satu daerah nelayan terbesar di Kabupaten Bangka Tengah, dimana nelayan memanfaatkan sungai Kurau sebagai akses keluar masuk kapal. Saat ini luas muara Sungai Kurau mengalami pendangkalan, sehingga menyulitkan kapal nelayan untuk melintas dan bergantung pada pasang surut air laut.
Selain melakukan pengerukan sungai, nantinya akan di bangun cekdam untuk mengendalikan sedimentasi. Selain itu juga akan dilakukan pembangunan tepian sungai penahan abrasi hingga pembangunan wilayhan taman hijau.
(don)