Hamil 4 Bulan, Perawat RS Royal Surabaya Positif Corona Meninggal

Senin, 18 Mei 2020 - 19:08 WIB
loading...
Hamil 4 Bulan, Perawat...
Meninggalnya seorang perawat Rumah Sakit Royal Surabaya, Ari Puspita Sari mengetuk hati warga Surabaya. Ujung tombak penanganan COVID-19 ini meninggal saat hamil empat bulan. (Ist)
A A A
SURABAYA - Meninggalnya seorang perawat Rumah Sakit Royal Surabaya, Ari Puspita Sari mengetuk hati warga Surabaya. Ujung tombak penanganan COVID-19 ini meninggal saat hamil empat bulan.

Penghormatan dilakukan para petugas medis beserta warga Surabaya. Bahkan, sebuah video yang menayangkan seorang perempuan hamil di rumah sakit dan meninggal karena COVID-19 viral di media sosial.

Melalui unggahan akun @HendroSunar, petugas medis dengan APD lengkap membawa perempuan yang dalam kondisi kritis dan tengah hamil empat bulan. Teman-temannya membantu melewati lorong rumah sakit untuk membantunya melewati masa kritis.

Setelah sempat viral di media sosial, kabar duka itu pun datang. Ari harus menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang keras dengan respirator yang sempat diberikan untuk membantu penafasannya.

Para netizen pun larut dalam kedukaan. Sekali lagi, seorang pahlawan harus meregang nyawa di tengah pandemi. "Pintu surga akan menyambut ibu pahlawan ini dan anak yang dikandungnya," kata Rizkarta, salah satu netizen lewat akun Instagram miliknya, Senin (18/5/2020).

Semasa hidup, Ari merupakan perawat yang bekerja di ruangan non isolasi. Ia dikenal dengan sosok yang ramah dan suka berteman. Kepergiannya menjadi duka yang mendalam bagi para perawat.

Juru Bicara RS Royal Surabaya dr Dewa Nyoman Sutayana menuturkan, video yang viral beredar seorang perawat yang sedang mendapatkan pertolongan adalah Ari. Ia merupakan karyawan di RS Royal Surabaya.

"Memang benar itu karyawan rumah sakit Royal atas nama Ari. Ia perawat, positif tidaknya sampai saat ini informasinya belum lengkap. Tapi mengarah ke COVID-19. Tapi untuk informasi lebih lengkapnya sampai saat ini masih menunggu informasi lebih lanjut," katanya. (Baca: Heboh, Warga Cibiru Positif COVID-19 Berkeliaran di Pasar).

Almarhumah sendiri sudah sudah sakit sejak sepekan yang lalu. Ia pun sudah diisolasi selama empat hari di RS Royal. Namun, kondisinya terus memburuk dan diputuskan untuk dirujuk ke RSAL dr Ramelan, Sabtu (16/5/2020).

Pagi tadi, pukul 10.50 WIB, Ari menghembuskan nafas terakhir. Demikian juga dengan janin yang sedang dikandungnya. Ari menjadi korban kesekian dari para petugas medis di tengah pandemi virus Corona.

"Ari bekerja di ruang non isolasi, kondisinya saat itu sedang hamil. Sehingga kami dari rumah sakit tidak membebankan pekerjaan almarhumah ke pelayanan infeksius," tegasnya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4556 seconds (0.1#10.140)