Lagi, 4 Nakes Gugur di Jatim, Total 158 Perawat Meninggal Akibat COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Duka kembali dirasakan perawat di Jawa Timur , empat perawat kembali meninggal dunia setelah berjuang melawan COVID-19 . Kini, PPNI Jatim mencatat 158 perawat meninggal dunia selama pandemi.
Keempat perawat yang kembali meninggal dunia akibat COVID-19 ini berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, mereka pun mendapat penghormatan terakhir dari rekan seprofesi, sebelum dimakamkan sesuai dengan protokol pemulasaran jenazah COVID-19 .
Keempat perawat ini masing-masing Hendro Darmono, perawat yang bertugas di Puskesmas Kebondalem Banyuwangi, perawat berusia 40 tahun ini sempat menjalani perawatan selama 9 hari di Rumah Sakit Al Huda Banyuwangi.
Kemudian, Musholin seorang perawat di DPD PPNI Kabupaten Tuban, Puguh Santoso perawat Puskesmas Plumbongambang Kabupaten Jombang dan Sudarsono, perawat di RSUD Kepanjen Kabupaten Malang.
Mencegah terus gugurnya perawat, Ketua PPNI Jatim, Profesor Nursalam mengimbau tempat layananan kesehatan untuk melarang atau tidak memberi tugas penanganan pasien COVID-19 kepada perawat yang memiliki comorbid atau penyakit penyerta.
Selain itu lonjakan kasus juga masih disinyalir sebagai penyebab banyaknya perawat terpapar COVID-19.
Berdasarkan data PPNI Jawa Timur, sejak Januari hingga Juli, sebanyak 92 perawat meninggal dunia. “Sementara total selama pandemi COVID-19 sebanyak 158 perawat meninggal dunia, sedangkan yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 4.347 orang perawat,” tandasnya.
Keempat perawat yang kembali meninggal dunia akibat COVID-19 ini berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, mereka pun mendapat penghormatan terakhir dari rekan seprofesi, sebelum dimakamkan sesuai dengan protokol pemulasaran jenazah COVID-19 .
Keempat perawat ini masing-masing Hendro Darmono, perawat yang bertugas di Puskesmas Kebondalem Banyuwangi, perawat berusia 40 tahun ini sempat menjalani perawatan selama 9 hari di Rumah Sakit Al Huda Banyuwangi.
Kemudian, Musholin seorang perawat di DPD PPNI Kabupaten Tuban, Puguh Santoso perawat Puskesmas Plumbongambang Kabupaten Jombang dan Sudarsono, perawat di RSUD Kepanjen Kabupaten Malang.
Mencegah terus gugurnya perawat, Ketua PPNI Jatim, Profesor Nursalam mengimbau tempat layananan kesehatan untuk melarang atau tidak memberi tugas penanganan pasien COVID-19 kepada perawat yang memiliki comorbid atau penyakit penyerta.
Selain itu lonjakan kasus juga masih disinyalir sebagai penyebab banyaknya perawat terpapar COVID-19.
Berdasarkan data PPNI Jawa Timur, sejak Januari hingga Juli, sebanyak 92 perawat meninggal dunia. “Sementara total selama pandemi COVID-19 sebanyak 158 perawat meninggal dunia, sedangkan yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 4.347 orang perawat,” tandasnya.
(nic)