Vaksinasi Tahap Kedua Pedagang Pasar di Tulungagung Tak Penuhi Target
loading...
A
A
A
TULUNGAGUNG - Vaksinasi tahap dua untuk pedagang pasar di Kabupaten Tulungagung yang dimulai Rabu ini (24/2), tidak memenuhi target. Jumlah pedagang yang hadir untuk disuntik vaksin, jauh dari harapan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung , Kasil Rokhmat menjelaskan, minimnya pedagang pasar yang datang disebabkan ada miskomunikasi pendataan.
"Yang dikirim ke kita data pemilik kios. Sementara yang jualan belum tentu pemilik kios. Ini karena mepetnya waktu koordinasi," ujar Kasil, Rabu (24/2/2021). Pada vaksinasi tahap kedua ini, kawasan pasar termasuk wilayah yang diprioritaskan.
Karena menjadi tempat berkumpulnya pedagang dan pembeli, pasar dianggap sebagai salah satu kawasan rawan penularan COVID-19.
Khusus pasar Ngemplak Kota Tulungagung, kata Kasil jumlah pedagang yang berjualan sebanyak 1.041 orang. "Jumlah pengunjung bisa mencapai 10 ribu per hari," kata Kasil.
Lantaran terjadi miskomunikasi, pedagang yang datang untuk menjalani vaksinasi, sedikit. Satgas memutuskan melakukan penjadwalan ulang. Vaksinasi pedagang yang ditargetkan tuntas dalam tiga hari, diperpanjang.
Menurut Kasil, untuk mempermudah sekaligus mempercepat proses vaksinasi, pedagang yang akan disuntik vaksin, cukup memperlihatkan KTP. "Menunjukkan KTP saja sudah bisa dilayani. Sehingga cakupannya luas," kata Kasil. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Tulungagung Imroatul Mufidah mengatakan, jumlah total pedagang pasar di Tulungagung mencapai 9.000 an jiwa.
Pada vaksinasi kedua gelombang pertama khusus pedagang tersebut, petugas menargetkan 8.200 pedagang bisa disuntik vaksin. Imroatul juga mengatakan akan melakukan pendataan ulang. Secara implisit ia juga menegaskan larangan berjualan di lingkungan pasar bagi pedagang yang menolak vaksin. "Kita akan data lagi. Mana yang sudah vaksin, dan mana yang belum," kata Imroatul.
Sementara selain pedagang pasar, vaksinasi tahap kedua ini juga dilakukan kepada kelompok manula, yakni berusia di atas 60 tahun. Dalam kelompok manula ini, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo termasuk di dalamnya. Selain manula, vaksinasi tahap kedua ini juga menyasar kelompok wartawan. Ada puluhan jurnalis dari berbagai media di Tulungagung yang Rabu ini (24/2) divaksin.
Pelaksanaan vaksinasi berlangsung di 42 fasilitas kesehatan (faskes). Target vaksinasi tahap kedua di Tulungagung mencapai 225 ribu jiwa. Di antaranya dari kelompok TNI, Polri, ASN dan pelayan publik lainnua. Jumlah ini membengkak lebih besar dari target sebelumnya 32.000 jiwa. Sementara bantuan vaksin ketiga yang belum lama diterima Tulungagung sebanyak 16.400 vial.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung , Kasil Rokhmat menjelaskan, minimnya pedagang pasar yang datang disebabkan ada miskomunikasi pendataan.
"Yang dikirim ke kita data pemilik kios. Sementara yang jualan belum tentu pemilik kios. Ini karena mepetnya waktu koordinasi," ujar Kasil, Rabu (24/2/2021). Pada vaksinasi tahap kedua ini, kawasan pasar termasuk wilayah yang diprioritaskan.
Karena menjadi tempat berkumpulnya pedagang dan pembeli, pasar dianggap sebagai salah satu kawasan rawan penularan COVID-19.
Khusus pasar Ngemplak Kota Tulungagung, kata Kasil jumlah pedagang yang berjualan sebanyak 1.041 orang. "Jumlah pengunjung bisa mencapai 10 ribu per hari," kata Kasil.
Lantaran terjadi miskomunikasi, pedagang yang datang untuk menjalani vaksinasi, sedikit. Satgas memutuskan melakukan penjadwalan ulang. Vaksinasi pedagang yang ditargetkan tuntas dalam tiga hari, diperpanjang.
Menurut Kasil, untuk mempermudah sekaligus mempercepat proses vaksinasi, pedagang yang akan disuntik vaksin, cukup memperlihatkan KTP. "Menunjukkan KTP saja sudah bisa dilayani. Sehingga cakupannya luas," kata Kasil. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Tulungagung Imroatul Mufidah mengatakan, jumlah total pedagang pasar di Tulungagung mencapai 9.000 an jiwa.
Pada vaksinasi kedua gelombang pertama khusus pedagang tersebut, petugas menargetkan 8.200 pedagang bisa disuntik vaksin. Imroatul juga mengatakan akan melakukan pendataan ulang. Secara implisit ia juga menegaskan larangan berjualan di lingkungan pasar bagi pedagang yang menolak vaksin. "Kita akan data lagi. Mana yang sudah vaksin, dan mana yang belum," kata Imroatul.
Sementara selain pedagang pasar, vaksinasi tahap kedua ini juga dilakukan kepada kelompok manula, yakni berusia di atas 60 tahun. Dalam kelompok manula ini, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo termasuk di dalamnya. Selain manula, vaksinasi tahap kedua ini juga menyasar kelompok wartawan. Ada puluhan jurnalis dari berbagai media di Tulungagung yang Rabu ini (24/2) divaksin.
Pelaksanaan vaksinasi berlangsung di 42 fasilitas kesehatan (faskes). Target vaksinasi tahap kedua di Tulungagung mencapai 225 ribu jiwa. Di antaranya dari kelompok TNI, Polri, ASN dan pelayan publik lainnua. Jumlah ini membengkak lebih besar dari target sebelumnya 32.000 jiwa. Sementara bantuan vaksin ketiga yang belum lama diterima Tulungagung sebanyak 16.400 vial.
(shf)