Kisah Pilu Pemandu Lagu dengan Layanan Plus-plus yang Ingin Tobat di 2021
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Dunia malam selalu memiliki segudang cerita menarik dan unik untuk selalu dikisahkan. Termasuk di Purwakarta , kehidupan malam selalu memberi ruang bagi para penikmatnya meski di masa pandemi COVID-19.
Pembatasan-pembatasan sosial seolah angin lalu, karena roda dunia malam haruslah tetap berjalan. Berbagai motif pun mengemuka dari mulai persoalan ekonomi, pencarian jati diri, pemenuhan syahwat yang tak bisa ditunda hingga sebatas mencari hiburan. (Baca Juga: Takut Dirazia Usai Berhubungan Seks, Wanita Setengah Telanjang Nekat Loncat dari Lantai 4 Hotel)
Namun di balik itu semua, kisah pilu dari pemandu lagu cukup mengiris hati walau pun mereka berusaha menyembunyikannya agar tidak terganggu melayani tamu dan selalu laku. Bagi mereka, menangis dalam kesenangan menjadi lumrah terjadi. Tapi apa boleh dikata, banyak nyawa harus ditopang dengan satu harapan perubahan akan datang suatu saat nanti.
Dari sekian cerita itu, sebut saja Ha, seorang pemandu lagu di salah satu room karaoke di sekitar daerah Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta. Dia mengisahkan hidupnya selama menggeluti profesi pemandu lagu sejak 20 tahun lalu. Cerita sedih, takut, suka dan duka selalu menghiasi kehidupannya selama ini. (Baca Juga: Hiburan Malam di Bandung Tetap Buka, Pengujung Wajib Tunjukkan Negatif Rapid Antigen)
“Ada takut juga sih, di saat masa pandemi harus tetap melayani tamu. Yah, mau gimana lagi banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Ketakutan itu menjadi sirna begitu banyak tamu yang datang dan memberi tips besar,” kata Ha sembari jarinya lincah memainkan gawai. “Lagian sebelum dan sesudah pandemi tak ada bedanya tuh, yang datang sama saja,” ujarnya menambahkan.
Yah, selama ini merasa aman-aman saja, karena room karaokenya tetap beroperasi meski harus sembunyi-sembunyi. Dia juga memiliki pelanggan tetap yang selalu minta ditemani berkaraoke, sehingga tak pernah sepi order. Bahkan tidak sebatas itu, servis plus-plus pun kerap dilakukan guna memuaskan para pelanggannya. (Baca Juga: Resepsi Pejantan Tangguh Nikahi Dua Wanita Sekaligus Tak Patuhi Protokol Kesehatan)
Rupanya servis plus plus inilah menjadikan mereka sama sekali tidak terdampak pandemi secara ekonomi. Penghasilannya cukup luar biasa untuk hidup di wilayah sekecil Purwakarta. Dalam semalam, Ha mampu mengantongi uang sekitar Rp1,5 juta yang didapat dari jasa menemani tamu berkaraoke dan layanan plus-plus. “Ya kalau dari penghasilan cukup lah,”ucapnya.
Dia mengaku sudah memiliki anak laki-laki yang kini duduk di bangku sekolah setingkat SMA. Anaknya itu pun kini bersama mantan suaminya yang tinggal beda desa. Anaknya sama sekali tidak mengetahui kehidupan sebenarnya ibunya itu. “Aku tahu anak aku di dalam batinnya sudah curiga. Hanya saja tidak terungkapkan,” ujar dia.
Bagi perempuan bertubuh sintal itu, tidaklah masalah jika suatu saat anaknya mengetahui profesinya itu. Terpenting bagi dia, bagaimana memberikan jawaban agar anaknya itu mau mengerti. Dia menyadari tidak mudah memberikan jawaban begitu pertanyaan muncul. Tapi bagaimana pun juga, sebelum dicecar pertanyaan anak, besok atau lusa harus sudah berubah. (Baca Juga: Janda 2 Anak Tewas Ditabrak Mobil Tetangga dan Terseret 25 Meter)
“Meski aku adalah orang hina dan wajar dihinakan, tapi keinginan untuk mengubah profesi sangatlah besar. Salat lima waktu dan berdoa selalu terpanjatkan kepada Yang Maha Kuasa agar memberikan jalan atau petunjuk agar bisa berubah. Berwirausaha menjadi cita-cita aku kalau sudah meniggalkan profesi ini,” katanya.
Dia juga berkomitmen, 1 Januari 2021 adalah momentum tepat untuk meninggalkan segala yang berbau dunia malam. Di tahun baru ini, dia ingin membuka lembaran baru dan mengubur dunia kelam selama 20 tahun terakhir. “Mudah-mudahan ada jodoh aku agar bisa menikah lagi,” ucapnya mengakhiri perbincangan.
Pembatasan-pembatasan sosial seolah angin lalu, karena roda dunia malam haruslah tetap berjalan. Berbagai motif pun mengemuka dari mulai persoalan ekonomi, pencarian jati diri, pemenuhan syahwat yang tak bisa ditunda hingga sebatas mencari hiburan. (Baca Juga: Takut Dirazia Usai Berhubungan Seks, Wanita Setengah Telanjang Nekat Loncat dari Lantai 4 Hotel)
Namun di balik itu semua, kisah pilu dari pemandu lagu cukup mengiris hati walau pun mereka berusaha menyembunyikannya agar tidak terganggu melayani tamu dan selalu laku. Bagi mereka, menangis dalam kesenangan menjadi lumrah terjadi. Tapi apa boleh dikata, banyak nyawa harus ditopang dengan satu harapan perubahan akan datang suatu saat nanti.
Dari sekian cerita itu, sebut saja Ha, seorang pemandu lagu di salah satu room karaoke di sekitar daerah Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta. Dia mengisahkan hidupnya selama menggeluti profesi pemandu lagu sejak 20 tahun lalu. Cerita sedih, takut, suka dan duka selalu menghiasi kehidupannya selama ini. (Baca Juga: Hiburan Malam di Bandung Tetap Buka, Pengujung Wajib Tunjukkan Negatif Rapid Antigen)
“Ada takut juga sih, di saat masa pandemi harus tetap melayani tamu. Yah, mau gimana lagi banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Ketakutan itu menjadi sirna begitu banyak tamu yang datang dan memberi tips besar,” kata Ha sembari jarinya lincah memainkan gawai. “Lagian sebelum dan sesudah pandemi tak ada bedanya tuh, yang datang sama saja,” ujarnya menambahkan.
Yah, selama ini merasa aman-aman saja, karena room karaokenya tetap beroperasi meski harus sembunyi-sembunyi. Dia juga memiliki pelanggan tetap yang selalu minta ditemani berkaraoke, sehingga tak pernah sepi order. Bahkan tidak sebatas itu, servis plus-plus pun kerap dilakukan guna memuaskan para pelanggannya. (Baca Juga: Resepsi Pejantan Tangguh Nikahi Dua Wanita Sekaligus Tak Patuhi Protokol Kesehatan)
Rupanya servis plus plus inilah menjadikan mereka sama sekali tidak terdampak pandemi secara ekonomi. Penghasilannya cukup luar biasa untuk hidup di wilayah sekecil Purwakarta. Dalam semalam, Ha mampu mengantongi uang sekitar Rp1,5 juta yang didapat dari jasa menemani tamu berkaraoke dan layanan plus-plus. “Ya kalau dari penghasilan cukup lah,”ucapnya.
Dia mengaku sudah memiliki anak laki-laki yang kini duduk di bangku sekolah setingkat SMA. Anaknya itu pun kini bersama mantan suaminya yang tinggal beda desa. Anaknya sama sekali tidak mengetahui kehidupan sebenarnya ibunya itu. “Aku tahu anak aku di dalam batinnya sudah curiga. Hanya saja tidak terungkapkan,” ujar dia.
Bagi perempuan bertubuh sintal itu, tidaklah masalah jika suatu saat anaknya mengetahui profesinya itu. Terpenting bagi dia, bagaimana memberikan jawaban agar anaknya itu mau mengerti. Dia menyadari tidak mudah memberikan jawaban begitu pertanyaan muncul. Tapi bagaimana pun juga, sebelum dicecar pertanyaan anak, besok atau lusa harus sudah berubah. (Baca Juga: Janda 2 Anak Tewas Ditabrak Mobil Tetangga dan Terseret 25 Meter)
“Meski aku adalah orang hina dan wajar dihinakan, tapi keinginan untuk mengubah profesi sangatlah besar. Salat lima waktu dan berdoa selalu terpanjatkan kepada Yang Maha Kuasa agar memberikan jalan atau petunjuk agar bisa berubah. Berwirausaha menjadi cita-cita aku kalau sudah meniggalkan profesi ini,” katanya.
Dia juga berkomitmen, 1 Januari 2021 adalah momentum tepat untuk meninggalkan segala yang berbau dunia malam. Di tahun baru ini, dia ingin membuka lembaran baru dan mengubur dunia kelam selama 20 tahun terakhir. “Mudah-mudahan ada jodoh aku agar bisa menikah lagi,” ucapnya mengakhiri perbincangan.
(nic)