Pulihkan Ekonomi Jawa Timur di Tengan Pandemi, Ini Strategi Bank Indonesia
loading...
A
A
A
(Baca juga: Jelang Coblosan Pilkada, 400 Personel Brimob Nusantara Dikerahkan ke Sulawesi Tenggara )
Difi yakin, ekonomi Jatim di tahun 2021 diperkirakan tumbuh positif atau lebih baik dibandingkan tahun 2020. Untuk mendukung hal tersebut, BI Jatim akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga kestabilan harga. Yakni dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah, penguatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan perdagangan antar daerah. "Kami juga akan mengembangkan klaster komoditas strategis," kata Difi.
Di sisi lain, BI juga terus mendorong ekonomi digital untuk menjadikan Jatim sebagai smart province. Upaya itu diwujudkan melalui percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, perluasan elektronifikasi transaksi pembayaran (QRIS), On-boarding UMKM, serta digitalisasi UMKM.
"Kami juga akan meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak, yaitu penguatan ekonomi syariah, riset dan survei dengan berbagai lembaga, penguatan rumah kurasi, serta bersinergi dengan OJK untuk penguatan literasi dan inklusi keuangan," pungkas Difi.
(Baca juga: Kepergok Curi Sapi, Dua Pemuda Asal Tuban Bonyok Dihajar Massa di Gresik )
Sementara itu, Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti yang hadir dalam pertemuan ini mendorong BI Jatim untuk menambah dukungan modal pelaku UMKM. Ini dilakukan untuk percepatan pemulihan ekonomi buntut pandemi COVID-19. Pihaknya juga meminta agar BI memperkuat kebijakan makroprudensial. "Ini perlu dilakukan untuk mendorong pembiayaan inklusif, khususnya kepada UMKM," ucap La Nyalla.
Difi yakin, ekonomi Jatim di tahun 2021 diperkirakan tumbuh positif atau lebih baik dibandingkan tahun 2020. Untuk mendukung hal tersebut, BI Jatim akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga kestabilan harga. Yakni dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah, penguatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan perdagangan antar daerah. "Kami juga akan mengembangkan klaster komoditas strategis," kata Difi.
Di sisi lain, BI juga terus mendorong ekonomi digital untuk menjadikan Jatim sebagai smart province. Upaya itu diwujudkan melalui percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, perluasan elektronifikasi transaksi pembayaran (QRIS), On-boarding UMKM, serta digitalisasi UMKM.
"Kami juga akan meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak, yaitu penguatan ekonomi syariah, riset dan survei dengan berbagai lembaga, penguatan rumah kurasi, serta bersinergi dengan OJK untuk penguatan literasi dan inklusi keuangan," pungkas Difi.
(Baca juga: Kepergok Curi Sapi, Dua Pemuda Asal Tuban Bonyok Dihajar Massa di Gresik )
Sementara itu, Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti yang hadir dalam pertemuan ini mendorong BI Jatim untuk menambah dukungan modal pelaku UMKM. Ini dilakukan untuk percepatan pemulihan ekonomi buntut pandemi COVID-19. Pihaknya juga meminta agar BI memperkuat kebijakan makroprudensial. "Ini perlu dilakukan untuk mendorong pembiayaan inklusif, khususnya kepada UMKM," ucap La Nyalla.
(eyt)