Pulihkan Ekonomi Jawa Timur di Tengan Pandemi, Ini Strategi Bank Indonesia

Jum'at, 04 Desember 2020 - 06:23 WIB
loading...
Pulihkan Ekonomi Jawa Timur di Tengan Pandemi, Ini Strategi Bank Indonesia
Kepala KPBI Jatim, Difi Ahmad Johansyah saat memberi paparan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2020. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2020 dengan tema "Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi ", Kamis (3/12/2020) di salah satu hotel di Surabaya barat.

(Baca juga: Pameran Foto Kilas Balik 2018-2019, Herman Deru Apresiasi Pewarta Foto Palembang )

Dalam kesempatan tersebut, Kepala KPBI Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengaku optimistis, sinergi kebijakan antara Pemprov dan sejumlah lembaga terkait di Jatim akan mampu mempercepat pemulihan perekonomian .

"Momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak. Baik Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," katanya.

Hasil Survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU) dan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilaksanakan BI mengindikasikan perbaikan aktivitas usaha dan penguatan penjualan eceran Jatim pada triwulan III 2020.

(Baca juga: Tragis, Pekerja Tempat Cucian Kendaraan Tewas tertimpa Bak Truk yang Dicucinya )

Hal ini juga tercermin dari membaiknya kinerja lapangan usaha utama Jawa Timur seperti Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Konstruksi. "Selain itu, lapangan usaha akomodasi, makanan dan minuman serta transportasi yang sebelumnya terkontraksi sangat dalam juga sudah menunjukkan pemulihan," ungkap Difi.



BI Jatim juga mencatat realisasi belanja daerah Pemprov Jatim di triwulan III 2020 mencapai 65%. Capaian itu termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan realisasi provinsi lain, yang hanya berada di kisaran 50%. Dari Sisi pembiayaan, restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh perbankan telah diberikan kepada 2,4 juta nasabah di Jatim dengan nominal kredit sebesar Rp106,4 triliun.

Dari sisi moneter, BI mendukung pemulihan perekonomian daerah dengan mengawal pembukaan sektor prioritas secara aman. BI juga mendorong penguatan promosi ekspor maupun substitusi impor dan memperluas digitalisasi pembayaran. "Sektor pariwisata saat ini sudah menunjukkan perbaikan. Namun masih terkontraksi sejalan dengan masih terbatasnya aktivitas masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata," tandas Difi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1174 seconds (0.1#10.140)