Sehari Belajar Tatap Muka, 78.400 Siswa di Lombok Timur Diimunisasi

Selasa, 17 November 2020 - 11:44 WIB
loading...
Sehari Belajar Tatap Muka, 78.400 Siswa di Lombok Timur Diimunisasi
Petugas Kesehatan dari Puskesmas Selong, H. Mansyur, saat menyuntikkan imunisasi kepada salah satu siswi di SDN 2 Sandubaya Kecamatan Selong, Selasa (17/11) pagi. Foto: SINDONews/Ramli Nurawang
A A A
LOMBOK TIMUR - Sehari setelah belajar tatap muka di sekolah dimulai, siswa di Lombok Timur diimunisasi. Seperti yang dilaksanakan di SDN 2 Sandubaya Kecamatan Selong, Selasa pagi (17/11).

Di sekolah ini, tercatat 155 siswa kelas 1,2 dan 5 mengikuti Bulan Imunisasi Sekolah (BIAS). "Siswa kelas 5 itu, jumlahnya 53, kelas 52 dan kelas 1 itu sekitar 50 orang,” kata Kepala SDN 02 Sandubaya, Hj. Sumiarni. (Baca Juga: Jelang Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka, Sekolah di Lombok Timur Disemprot Disinfektan)

Mereka mendapat munisasi diphteria tetanus (DT) dan TD (tetanus diphteria). " Untuk kelas 1 diimunisasi DT, kelas 2 dan 5 diberikan imunisasi TD,” kata Petugas Kesehatan dari Puskesmas Selong, H. Mansyur.

Meski rutin dilaksanakan setiap tahun, Imunisasi kali ini, Kata Mansyur sangat penting bagi siswa untuk meningkatkan kekebalan atau imunitas tubuh mereka di tengah pandemi COVID-19. “ Ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan imun mereka,” ujarnya. (Baca Juga: Belajar Tatap Muka di Gresik Masih Terkendala Perbup)

Imunisasi DT, diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk (pertusis). Sedangkan imunisasi TD (tetanus diphteria) merupakan imunisasi lanjutan dari imunisasi DT agar anak semakin kebal dengan beberapa penyakit infeksi itu.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, M Hasbi Santoso menegaskan, imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan selama November dan Desember, khusus untuk kelas 1,2 dan 5 SD, SMP yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. “Jumlah siswa yang diimunisasi yaitu 78.400 siswa,” ungkapnya saat memantau proses penyemprotan disinfektan di SDN 1 Sambelia. (Baca Juga: Dikira Garam, Serbuk Putih Dibawa Anjing Ternyata 275,55 Gram Sabu)

Dia menegaskan, protokol kesehatan dalam pelaksanaan belajar tatap muka ini, harus dilaksanakan dengan ketat dan tegas. Bila ditemukan ada siswa yang suhu tubuhnya di atas ketentuan, langsung dibawa ke puskesmas. Kalau ditemukan ada sekolah atau kelas tidak ada fasilitas cuci tangan, harus tegas, dibatalkan. "Kami punya prinsip, berharap yang terbaik, bersiap yang terburuk. Tapi harapan kita hasil terbaik yang kita capai,” tandasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)