Jelang Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka, Sekolah di Lombok Timur Disemprot Disinfektan

Jum'at, 13 November 2020 - 10:26 WIB
loading...
Jelang Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka, Sekolah di Lombok Timur Disemprot Disinfektan
Petugas menyemprotkan disinfektan jelang kegiatan belajar mengajar tatap muka di Lombok Timur.Foto/iNews/Ramli Nurawang
A A A
LOMBOK TIMUR - Menjelang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka 16 November 2020, semua sekolah di Lombok Timur disemprotkan cairan disinfektan. Sebanyak 1. 220 sekolah dasar (SD) dan sekolah menegah pertama (SMP) dengan 6.900 ruang kelas yang disemprot disinfektan.

"Kita akan melalukan simulasi selama dua minggu, dan terus kita evaluasi sebagai bahan penyempurnaan", ungkap Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, M Hasbi Santoso saat meninjau persiapan pembelajaran tatap muka di SDN 1 Sambelia, Jumat (13/11/2020). (Baca juga: Pendukung Dua Paslon di Sungai Penuh Bentrok Saat Kampanye)

Meski masih ada beberapa kendala ditemukan lapangan, sebut Hasbi, seperti face shild guru yang belum tersedia, fasilitas cuci tangan belum sepenuhnya didistribusikan di tiap kelas dan petugas dilapangan masih gagap melalukan proses penyemprotan, tapi ia memastikan dua tiga hari ini bisa dilengkapi. (Baca juga: Timses Bupati Pelalawan Diduga Kendalikan Jaringan Narkotika Internasional)

Persiapan kegiatan belajar tatap muka ini dilakukan super ketat. Tak hanya penyemprotan disimfektan, petugas akan melakukan screening dari 10 persen dari jumlah siswa yaitu 165 ribu. "Kita akan rapid test mereka, jumlahnya sekitar 16.500 siswa," jelasnya.

Selain itu, papar Hasbi, pihaknya akan menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan selama November dan Desember, khusus untuk kelas 1 dan 5 SD, SMP yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten. Jumlah siswa yang akan diimunisasi yaitu 78.400 siswa.

Hal ini penting dilakukan sebagai bagian dari evaluasi, sehingga pelaksanaan simulasi ini optimal, sembari memastikan semua sekolah harus sudah menyiapkan sarana dan fasilitas sebelum mulai pelaksanaan KBM.

Ia menegaskan, protokol kesehatan dalam pelaksanaan simulasi belajar tatap muka ini, harus dilaksanakan dengan ketat dan tegas. Bila ditemukan ada siswa yang suhu tubuhnya di atas ketentuan, langsung dibawa ke puskesmas. Kalau ditemukan ada sekolah atau kelas tidak ada fasilitas cuci tangan, harus tegas, dibatalkan.

"Kami punya prinsip, berharap yang terbaik, bersiap yang terburuk. Tapi harapan kita kan hasil yang terbaik yang kita capai," tutupnya.

Sebelumnya, Bupati Lombok Timur M Sukiman Azmy telah mengeluarkan surat edaran tentang Simulasi Pembelajaran Tatap Muka yang dimulai tanggal 16 November 2020, dengan berbagai persiapan dan ketentuan untuk mencegah penularan Covid-19.
(zil)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)