Paslon Jagoan Partai Perindo Luthfi - Wahid Bakal Terbitkan Kartu Lotim Pintar dan Sehat
loading...
A
A
A
LOMBOK TIMUR - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur yang diusung Partai Perindo HM. Syamsul Luthfi dan H. Abdul Wahid (Luthfi - Wahid) menaruh perhatian besar terhadap pembangunan terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.
Calon Bupati Lombok Timur HM. Syamsul Luthfi akan mengeluarkanKartu Lombok Timur Pintar (KLP) dan Kartu Lombok Timur Sehat (KLS). Kartu itu penting untuk memberikan jaminan warga tidak terdaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Karna itu, dia meminta semua relawan bergerak melakukan pendataan sejak dini bagi warga miskin yang belum sepenuhnya memiliki akses pendidikan dan kesehatan mudah dan gratis sehingga jika diamanahkan dua kartu yang akan diterbitkan nanti bisa tepat sasaran.
“Persoalan ini memang tidak hanya terjadi di daerah kita saja, tetapi di hampir seluruh daerah di Indonesia,’’ kata HM. Syamsul Lutfhi, Jumat (4/10/2024)
Data penduduk yang terus berubah karena migrasi, kelahiran dan kematian, membuat aparat pemerintah daerah harus cermat dan mengikuti perkembangan zaman dan selalu tersedia data up to date.
‘’Karena itu para relawan Luthfi – Wahid harus peka dengan setiap perkembangan di tengah masyarakat,’’ ucapnya.
Terhadap kasus ketimpangan pemberian kartu Indonesia pintar (KIP) oleh negara, misalnya, banyak ditemukan warga yang mestinya menerima KIP karena datang dari keluarga miskin, tapi malah yang memiliki kartu KIP tersebut yakni warga dari golongan ekonomi menengah ke atas.
“Ini tentu menimbulkan kecemburuan di tengah masyarakat. Oleh karena itu kalau ditakdirkan Luthfi – Wahid memimpin daerah Lotim, maka kita akan tutupi kekurangan program kartu KIP dari pemerintah pusat itu,” ungkapnya.
Calon Bupati Lombok Timur HM. Syamsul Luthfi akan mengeluarkanKartu Lombok Timur Pintar (KLP) dan Kartu Lombok Timur Sehat (KLS). Kartu itu penting untuk memberikan jaminan warga tidak terdaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Karna itu, dia meminta semua relawan bergerak melakukan pendataan sejak dini bagi warga miskin yang belum sepenuhnya memiliki akses pendidikan dan kesehatan mudah dan gratis sehingga jika diamanahkan dua kartu yang akan diterbitkan nanti bisa tepat sasaran.
“Persoalan ini memang tidak hanya terjadi di daerah kita saja, tetapi di hampir seluruh daerah di Indonesia,’’ kata HM. Syamsul Lutfhi, Jumat (4/10/2024)
Data penduduk yang terus berubah karena migrasi, kelahiran dan kematian, membuat aparat pemerintah daerah harus cermat dan mengikuti perkembangan zaman dan selalu tersedia data up to date.
‘’Karena itu para relawan Luthfi – Wahid harus peka dengan setiap perkembangan di tengah masyarakat,’’ ucapnya.
Terhadap kasus ketimpangan pemberian kartu Indonesia pintar (KIP) oleh negara, misalnya, banyak ditemukan warga yang mestinya menerima KIP karena datang dari keluarga miskin, tapi malah yang memiliki kartu KIP tersebut yakni warga dari golongan ekonomi menengah ke atas.
“Ini tentu menimbulkan kecemburuan di tengah masyarakat. Oleh karena itu kalau ditakdirkan Luthfi – Wahid memimpin daerah Lotim, maka kita akan tutupi kekurangan program kartu KIP dari pemerintah pusat itu,” ungkapnya.