Warga Berdesakan dan Terinjak, Pencairan Bantuan Presiden di Tasikmalaya Ricuh

Rabu, 21 Oktober 2020 - 13:40 WIB
loading...
Warga Berdesakan dan...
Warga Kota Tasikmalaya berdesakan dan tak mematuhi protokol kesehatan saat mengantre mendapatkan bantuan usaha mikro. Foto/INEWSTv/Asep Juhariyono
A A A
TASIKMALAYA - Ratusan warga rela berdesakan dan terinjak untuk mendapatkan nomor antrean pencairan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) di kantor bank di Kota Tasikmalaya , Rabu (21/10/2020).

Tak sedikit warga yang melalaikan protokol kesehatan, tak mengenakan masker dan menjaga jarak. Kondisi tersebut berpotensi memunculkan klaster baru penularan COVID-19 di masa pandemi saat ini. (BACA JUGA: Perjalanan Kasus Sunda Empire hingga Jelang Vonis)

Insiden warga berdesakan dan ada yang terinjak terjadi saat pemindahan lokasi pengambilan nomor urut. Karena ingin cepat-cepat menjadi yang terdepan mengambil nomor urut, mereka berlarian sambil berdesak-desakan di area parkir bank tersebut. (BACA JUGA: Bertahun-tahun, Kakek di Tasikmalaya Tanam Ganja di Atap Rumah untuk Dijual dan Dipakai Sendiri )

Tak sedikit yang terjatuh dan terinjak, sebagian besar lanjut usia. Beruntung insiden tersebut tak menimbulkan korban luka. (BACA JUGA: Diterpa Pandemi Selama Tujuh Bulan, Peneliti: 80% Warga Mengaku Alami Stres )

Warga Berdesakan dan Terinjak, Pencairan Bantuan Presiden di Tasikmalaya Ricuh

Warga terjatuh dan terinjak saat berdesak untuk mendapatkan nomor antrean pencairan BPUM. Foto/INEWSTv/Asep Juhariyono

Warga mengeluhkan sistem pengambilan nomor antrean yang diterapkan pihak bank , tidak jelas. Pasalnya, warga yang sudah datang sejak pukul 01.00 WIB dini hari hingga pukul 07.00 WIB, pagi belum mendapat nomor antrean.

Rizal Muslim, warga penerima BPUM, mengatakan, dirinya datang ke kantor bank tersebut sejak subuh, namun hingga pukul 06.00 WIB tak kunjung mendapatkan nomor urut.

"Pukul 06.00 WIB, nomor antrean akhirnya dibagikan. Kami kecewa kecewa dengan sistem pembagian nomor urut yang diterapkan di bank ini. Di masa pandemi seperti ini, seharusnya ada solusi agar tak terjadi penumpukan orang. Lebih baik dikasih nomor antrean dari awal agar jika sudah terpenuhi kuota tak perlu ada penumpukan massa seperti ini," kata Rizal.

Warga Berdesakan dan Terinjak, Pencairan Bantuan Presiden di Tasikmalaya Ricuh


Hal senada dikeluhkan penerima BPUM lainnya, Erna Damatias, warga Kawalu. Erna mengatakan, dirinya tiba di kantor bank tersebut pukul 04.00 WIB. Namun setelah beberapa jam menunggu, dirinya tidak mendapatkan nomor antrean. "Informasinya karena banyak orang yang tak mau diatur," ujar Erna.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1750 seconds (0.1#10.140)