Gubernur Kalbar Sutarmidji Ajak TNI dan Rakyat Bersinergi

Selasa, 06 Oktober 2020 - 12:20 WIB
loading...
A A A
Presiden sering mengatakan di berbagai kesempatan bahwa dunia berubah sangat cepat, dunia bergerak sangat dinamis, transformasi organisasi TNI harus terus dilakukan sesuai dengan dinamika lingkungan strategis, sesuai dengan dinamika ancaman dan sesuai dengan perkembangan teknologi militer.

Sejak awal reformasi, telah banyak transformasi organisasi TNI yang telah dilakukan untuk memastikan agar TNI mendukung secara tepat dengan kebutuhan konsolidasi demokrasi untuk memastikan agar TNI bisa adaptif dengan perkembangan ancaman pasca perang dingin terutama terhadap ancaman-ancaman non konvensional dan ancaman transnasional.

"Untuk memastikan agar TNI mampu mengadopsi perkembangan teknologi militer terkini berbasis teknologi informasi, teknologi nano dan teknologi automatisasi," ujarnya.

Dalam 5 tahun terakhir TNI telah melakukan transformasi organisasi secara signifikan dengan melakukan pembentukan satuan-satuan organisasi yang baru telah kita bentuk organisasi tempur baru seperti Divisi 3 Kostrad, Komando Operasi 3 Angkatan Udara, Armada 3 Angkatan Laut dan Pasukan Marinir.

"Ketiga, telah kita bentuk kekuatan gabungan TNI terutama tiga Komando Gabungan Wilayah Pertahanan dan 3 Skuadron Drone Angkatan Udara dan satuan Siber TNI," jelasnya.

Dijelaskannya, pembentukan satuan-satuan organisasi baru ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus melakukan transformasi organisasi TNI agar TNI semakin kokoh dalam menjalankan perannya.

Transformasi organisasi tersebut harus didukung oleh transformasi teknologi dan para personil yang mengendalikannya. Revolusi industri jilid ke-4 telah menghasilkan teknologi-teknologi baru yang mengagumkan termasuk teknologi militer.

Saat ini kita sedang berada dalam era lompatan teknologi militer yang akan mempengaruhi taktik dan strategi perang masa depan. Kita harus terus melakukan transformasi teknologi dan personil yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi informasi, teknologi nano dan teknologi kecerdasan buatan.

"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar "Hay Level Distraction" pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus baik taktik konvensional dengan non konvensional serta taktik lintas dimensi baik sosial, politik maupun ekonomi," ingat Presiden.

Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh untuk mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan. Kebijakan investasi pertahanan itu berpikir jangka panjang yang dirancang sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1565 seconds (0.1#10.140)